Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pemanfaatan Iluminasi Manuskrip Dalam Bidang Ekonomi Kreatif Aprianto, Hendra
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol. 3 No. 2 (2024): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Arif.032.09

Abstract

Manuskrip yang selama ini dipelajari atau dimanfaatkan secara teoretis ‒akademis ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan pemajuan kebudayaan dalam bidang ekonomi kreatif. Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan iluminasi manuskrip sebagai sumber referensi dalam penciptaan produk yang bernilai ekonomi. Proses pemanfaatan iluminasi manuskrip yaitu dengan mengalihmediakan iluminasi menjadi karya kreatif seperti desain kaos. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dan pendekatan Business Model Canvas yaitu pendekatan dengan strategi manajemen yang disusun untuk menjabarkan ide dan juga konsep sebuah bisnis ke dalam bentuk visual. Dalam penelitian ini akan menggali hubungan dan peluang iluminasi manuskrip dengan bidang ekonomi kreatif. Dikarenakan manuskrip merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk menjadi representasi sebuah bangsa dan harus diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Hal tersebut juga harus dilestarikan dan dijaga akan eksistensinya di tengah tingginya budaya dan pengaruh asing.
Identitas Perempuan Melalui Budaya Pernikahan: Kajian Feminisme Eksistensialis Beauvoir dalam Cerpen Ganti Lapik Aprianto, Hendra
MIMESIS Vol. 5 No. 2 (2024): JULI 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mms.v5i2.10171

Abstract

This article examines women's identity in marriage culture through the short story Ganti Lapik (GL) by A.A. Navis—an analytical framework using Simone de Beauvoir's existentialist feminism approach. Through analyzing the narratives in literary works, this article explores how cultural norms and women's roles make the other or shape women's identities. The study limit in this research is only on a female character named Dahniar. The stages of this research use qualitative descriptive methods with reading and note-taking techniques. The result of reading and analyzing the work obtained from this research is that Dahniar's character shows a strong woman and a fighter. Dahniar became her person while living in the city. The events that Dahniar went through to reach the peak of her freedom and independent life went through a long process in the social community. Through reading and studying GL's short stories, it can provide an understanding of the struggle of a woman who struggles independently. Literary representations of cultural and women's issues are a treasure that sparks discussion among the general public. This article invites readers to interpret Beauvoir's thoughts in literary works as a means to raise awareness of feminist issues.
Relasi Antara Alam dan Manusia dalam Cerpen Bidadari Serayu Karya Sungging Raga: Kajian Ekofenomenologi Aprianto, Hendra
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2024: SPECIAL EDITION: LALONGET V
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.vi.11143

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang relasi antara alam dan manusia dalam cerita Bidadari Serayu yang ditulis oleh Sungging Raga. Penelitian ini melihat bagaimana alam diperlakukan oleh manusia dan sebaliknya bagaimana manusia memperlakukan alam. Metode penelitian kualitatif dipergunakan dalam menganalisis cerpen ini. Penelitian ini menggunakan kajian Ekofenomenologi Saras Dewi dan berfokus pada ekofenomenologi sastra. Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik dokumentasi dan untuk menganalisis data menggunakan analisis karya dalam hal ini cerpen Bidadari Serayu. Hasil analisis membuktikan bahwa dalam cerita Bidadari Serayu terdapat keseimbangan dan ketidakseimbangan relasi antara alam dan manusia. Ketidakseimbangan atau disekuilibrium sebagai unsur yang dominan dalam cerita mengakibatkan kerusakan sungai dan kematian warga. Sedangkan keseimbangan atau ekuilibrium relasi antara alam dan manusia membawa pengaruh yang baik bagi ekosistem dan juga dapat menjadi sumber kehidupan bagi manusia. Karena pada hakikatnya ada saling ketergantungan antara alam dan manusia.
Yasadipura I: Politik nasionalisme pujangga Jawa dalam Babad Giyanti Fitria, Ajeng Aisyah; Aprianto, Hendra; Salam, Aprinus
Patra Widya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah dan Budaya. Vol. 25 No. 2 (2024)
Publisher : Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52829/pw.487

Abstract

Yasadipura I (1729-1803) dikenal sebagai pilar kebangkitan kesusastraan Jawa. Sebagai pujangga Jawa, Yasadipura I memperlihatkan kepiawaian dalam karya-karyanya salah satunya dalam Babad Giyanti. Untuk menggali wacana ideologi dalam karya sastra, digunakan dua teori, yaitu materialisme historis dari Terry Eagleton dan pandangan dunia dari Lucien Goldmann dengan metode deskriptif kualitatif. Dari analisis didapat hasil sebagai berikut. Pertama, ideologi kolonialisme dan kapitalisme Hindia Belanda yang menekan Kasunanan Surakarta menciptakan dua ideologi berupa individualisme dan patriotisme. Hal tersebut diperlihatkan dengan tindakan mengkritisi para penguasa melalui ideologi Islam-Jawa oleh Yasadipura I. Kedua, pandangan dunia Yasadipura I direpresentasikan sebagai subjek yang politis. Posisi Yasadipura I sebagai pujangga dikonstruksi oleh posisinya sebagai santri sekaligus priyayi membentuk pandangan kontradiksi, yaitu sebagai pujangga Kasunanan Surakarta, tetapi secara tersirat subjek berpihak pada Pangeran Mangkubumi. Dari keberpihakan pada kubu kontra kolonial memunculkan ideologi nasionalisme yang muncul atas dasar politik nasionalisme demi mengamankan Surakarta yang lemah kala itu.
Analysis of Consumer Satisfaction Level Towards Fresh Fish Marketing in Jakarta (Case Study at Muara Baru Modern Fish Market) Aprianto, Hendra; Suryana, Asep Agus Handaka; Gumilar, Iwang; Nurhayati, Atikah
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 30 No. 1 (2025): February
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.30.1.121-127

Abstract

As a country with a significant water area and abundant marine biodiversity, Indonesia has excellent potential in the fisheries industry, especially in providing fresh fish, a staple food for the community. The Muara Baru Modern Fish Market in North Jakarta is designed to meet this need by offering various types of fresh fish in a clean, hygienic, and modern environment. This study aims to analyze consumer satisfaction with the marketing of fresh fish in this market. Using 13 variables, including service reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangibility, performance, features, durability, product reliability, aesthetics, perceived quality, price, and location, this study had 100 respondents selected by purposive sampling. Data analysis was carried out using the Customer Satisfaction Index (CSI), and the results showed a consumer satisfaction level of 78.75%, categorized as "satisfied." The main factor influencing satisfaction is the quality of fresh fish in this market, which is very good, while the cleanliness and appearance of the seller still need improvement
Analysis of Consumer Satisfaction Level Towards Fresh Fish Marketing in Jakarta (Case Study at Muara Baru Modern Fish Market) Aprianto, Hendra; Suryana, Asep Agus Handaka; Gumilar, Iwang; Nurhayati, Atikah
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 30 No. 1 (2025): February
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.30.1.121-127

Abstract

As a country with a significant water area and abundant marine biodiversity, Indonesia has excellent potential in the fisheries industry, especially in providing fresh fish, a staple food for the community. The Muara Baru Modern Fish Market in North Jakarta is designed to meet this need by offering various types of fresh fish in a clean, hygienic, and modern environment. This study aims to analyze consumer satisfaction with the marketing of fresh fish in this market. Using 13 variables, including service reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangibility, performance, features, durability, product reliability, aesthetics, perceived quality, price, and location, this study had 100 respondents selected by purposive sampling. Data analysis was carried out using the Customer Satisfaction Index (CSI), and the results showed a consumer satisfaction level of 78.75%, categorized as "satisfied." The main factor influencing satisfaction is the quality of fresh fish in this market, which is very good, while the cleanliness and appearance of the seller still need improvement
Analysis of Consumer Satisfaction Level Towards Fresh Fish Marketing in Jakarta (Case Study at Muara Baru Modern Fish Market) Aprianto, Hendra; Suryana, Asep Agus Handaka; Gumilar, Iwang; Gumilar, Atikah
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 30 No. 1 (2025): February
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.30.1.121-127

Abstract

As a country with a significant water area and abundant marine biodiversity, Indonesia has excellent potential in the fisheries industry, especially in providing fresh fish, a staple food for the community. The Muara Baru Modern Fish Market in North Jakarta is designed to meet this need by offering various types of fresh fish in a clean, hygienic, and modern environment. This study aims to analyze consumer satisfaction with the marketing of fresh fish in this market. Using 13 variables, including service reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangibility, performance, features, durability, product reliability, aesthetics, perceived quality, price, and location, this study had 100 respondents selected by purposive sampling. Data analysis was carried out using the Customer Satisfaction Index (CSI), and the results showed a consumer satisfaction level of 78.75%, categorized as "satisfied." The main factor influencing satisfaction is the quality of fresh fish in this market, which is very good, while the cleanliness and appearance of the seller still need improvement.
Analysis of Consumer Satisfaction Level Towards Fresh Fish Marketing in Jakarta (Case Study at Muara Baru Modern Fish Market) Aprianto, Hendra; Suryana, Asep Agus Handaka; Gumilar, Iwang; Gumilar, Atikah
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 30 No. 1 (2025): February
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.30.1.121-127

Abstract

As a country with a significant water area and abundant marine biodiversity, Indonesia has excellent potential in the fisheries industry, especially in providing fresh fish, a staple food for the community. The Muara Baru Modern Fish Market in North Jakarta is designed to meet this need by offering various types of fresh fish in a clean, hygienic, and modern environment. This study aims to analyze consumer satisfaction with the marketing of fresh fish in this market. Using 13 variables, including service reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangibility, performance, features, durability, product reliability, aesthetics, perceived quality, price, and location, this study had 100 respondents selected by purposive sampling. Data analysis was carried out using the Customer Satisfaction Index (CSI), and the results showed a consumer satisfaction level of 78.75%, categorized as "satisfied." The main factor influencing satisfaction is the quality of fresh fish in this market, which is very good, while the cleanliness and appearance of the seller still need improvement.
Pemanfaatan Ilmuniasi Manuskrip dalam Bidang Ekonomi Kreatif Aprianto, Hendra
Arnawa Vol 1 No 1 (2023): Edisi 1
Publisher : Javanese Language, Literature, and Culture Study Program, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/arnawa.v1i1.11243

Abstract

Manuscripts, traditionally studied or academically explored, have the potential to be employed for the cultural advancement within the realm of the creative economy. This research delves into the application of manuscript illumination as a reference for creating economically valuable products. The process involves transforming illuminated elements into creative works, such as designing apparel or t-shirts. The study employs literature review and the Business Model Canvas approach, which visualizes and outlines business ideas and concepts. It aims to explore the relationship and opportunities between manuscript illumination and the creative economy. Manuscripts play a crucial role in representing a nation and should be implemented in everyday life. Therefore, their preservation and safeguarding are vital amidst the growing influence of foreign cultures. === Manuskrip yang selama ini dipelajari atau dimanfaatkan secara teoritis—akademis ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan pemajuan kebudayaan dalam bidang ekonomi kreatif. Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan iluminasi manuskrip sebagai sumber referensi dalam penciptaan produk yang bernilai ekonomi. Proses pemanfaatan iluminasi manuskrip yaitu dengan mengalihmediakan iluminasi menjadi karya kreatif seperti desain kaos. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dan pendekatan Business Model Canvas yaitu pendekatan dengan strategi manajemen yang disusun untuk menjabarkan ide dan juga konsep sebuah bisnis ke dalam bentuk visual. Dalam penelitian ini akan menggali hubungan dan peluang iluminasi manuskrip dengan bidang ekonomi kreatif. Dikarenakan manuskrip merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk menjadi representasi sebuah bangsa dan harus diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Hal tersebut juga harus dilestarikan dan dijaga akan eksistensinya di tengah tingginya budaya dan pengaruh asing.
Cerita Pandai Besi dalam Sêrat Rama, Arjunawiwaha, Saha Kempalan Dongeng: Kajian Filologi dan Kritik Respon Pembaca Aprianto, Hendra
Arnawa Vol 1 No 2 (2023): Edisi 2
Publisher : Javanese Language, Literature, and Culture Study Program, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/arnawa.v1i2.11250

Abstract

Keris is a Javanese cultural product. Literacy on blacksmithing may be discovered in the document Sêrat Rama, Arjunawiwaha, Saha Kempalan Dongeng (SRASKD). The manuscript was started by a ruling king. The narrative of the blacksmith in SRASKD is told in 29 stanzas, however this essay will only look at 5 of them. The manuscript is housed at the Widyapustaka Pura Pakualaman library. This research employs philological analysis began by Oman Fathurahman and reader response critique initiated by Louise Rosenblatt. Philological analysis is used to characterize the manuscript and provide the text edition that was carried out using the script and language transfer technique. Furthermore, the translation findings are carried out at the reader interpretation stage to acquire a series of meanings in the SRASKD manuscript's macapat poetry. The following outcomes are derived based on the process of reading the characters and understanding the text. The first verse narrates the account of a blacksmith from Pajajaran, a kris empu with the rank of lurah. The second verse describes King Brawijaya's hunt for a highly competent kris smith. In the third stanza, the monarch finds a master empu, Kyai Supa, and his son (Ki Surawigya). Kyai Supa is resentful of his son in the fourth stanza because the king prefers his son's work. Ki Surawigya dies in the sixth stanza, and King Brawijaya is taken aback. In this article, the SRASKD manuscript is presented as a presentation of fascinating literary works on social phenomena at the time, which informs about the king's initiation to locate a kris master, which is still relevant now. === Keris merupakan produk budaya masyarakat Jawa. Literasi tentang pandai besi dapat ditemukan dalam dokumen Sêrat Rama, Arjunawiwaha, Saha Kempalan Dongeng (SRASKD). Naskah ini diprakarsai oleh seorang raja yang berkuasa. Narasi pandai besi dalam SRASKD diceritakan dalam 29 pada, namun tulisan ini hanya akan membahas 5 pada . Naskah ini tersimpan di perpustakaan Widyapustaka Pura Pakualaman. Penelitian ini menggunakan analisis filologi yang dimulai oleh Oman Fathurahman dan kritik respons pembaca yang digagas oleh Louise Rosenblatt. Analisis filologi digunakan untuk pendeskripsian fisik naskah dan memberikan edisi teks yang dilakukan dengan teknik alih aksara dan alih bahasa. Selanjutnya, hasil terjemahan dilakukan pada tahap interpretasi pembaca untuk mendapatkan serangkaian makna dalam puisi macapat naskah SRASKD. Hasil penelitian berikut ini diperoleh berdasarkan proses pembacaan aksara dan pemahaman teks. Bait pertama menceritakan kisah seorang pandai besi dari Pajajaran, seorang empu keris berpangkat lurah. Bait kedua menceritakan perburuan Prabu Brawijaya terhadap seorang empu keris yang sangat kompeten. Pada bait ketiga, sang raja menemukan seorang empu, Kyai Supa, dan putranya (Ki Surawigya). Kyai Supa merasa kesal kepada putranya pada bait keempat karena sang raja lebih menyukai hasil karya putranya. Ki Surawigya meninggal pada bait keenam, dan Raja Brawijaya terkejut. Dalam artikel ini, naskah SRASKD disajikan sebagai presentasi karya sastra yang menarik tentang fenomena sosial pada saat itu, yang menginformasikan tentang inisiasi raja untuk mencari seorang empu keris, yang masih relevan sampai sekarang.