Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBANDINGAN POLA SIDIK BIBIR BERDASARKAN JENIS KELAMIN SEBAGAI IDENTIFIKASI ODONTOLOGI FORENSIK PADA ETNIS BANJAR Ikhsan, Muhammad Khairul; Sukmana, Bayu Indra; Saputera, Debby; D.H, Irnamanda; Huldani, Huldani
Dentin Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dentin.v8i2.13107

Abstract

ABSTRACTBackground: Forensic identification for criminal investigations can utilize thebite record method. In certain cases where bite record data is unavailable, thetechnique of cheiloscopy can be employed. A forensic odontology identification method called cheiloscopy uses thelips' mucosal surface grooves and wrinkle patterns to identify individuals. Lip print patterns are distinctive and reliable evidence in criminal cases since they don't change from as early as six weeks of pregnancy until themoment of death. Purpose: Thepurpose of this study is to investigate thedifferences in lip print patterns between men and women. Methods: Theresearch methodology employed is an analytical survey with a cross-sectional design. Thestudy sample comprises 21 pairs of male and female active pre-clinical students from theclass of 2020-2022. Red lipstick was placed consistently to thevermilion border of therespondents' lips, and then printed with transparent tape. Thelip prints were analyzed by categorizing them into six quadrants using theSuzuki-Tsuchihasi classification method in order to identify thespecific lip print pattern. Results: Thechi-square test analysis revealed a statistically significant difference between thetwo groups, with a p-value below 0.05. Men had a higher prevalence of Type III lip prints, whereas women showed a higher prevalence of Type I lip prints. Conclusion: Men's and women's lip print patterns differ significantly from one another.Keywords : Lip Prints; Gender; Banjar Ethnic ABSTRAK Latar Belakang: Identifikasi forensik untuk investigasi kriminal dapat menggunakan metode catatan gigit, namun dalam kasus tertentu metode yang lain dapat digunakan jika data catatan gigit tidak tersedia ialah cheiloscopy. Cheiloscopy merupakan salah satu metode identifikasi odontologi forensik yang memerlukan media berupa pola sidik bibir yang terdapat pada mukosa bibir manusia sebagai sarana identifikasi.Pola sidik bibir dapat menjadi barang bukti dalam penanganan kasus kejahatan karena memiliki sifat yang unik dan stabil antar individu. Pola sidik bibir juga tidak dapat berubah sejak 6 minggu kehidupan seorang manusia pada masa kehamilan hingga meninggal dunia. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk menganalisis perbandingan pola sidik bibir antara pria dan wanita. Metode Penelitian: Desain cross-sectional dan survei analitik adalah metode penelitian yang digunakan. Sebanyak 21 pasang mahasiswa preklinik aktif pria dan wanita dari preklinik angkatan tahun 2020-2022 menjadi sampel penelitian. Lipstik merah diaplikasikan secara merata pada batas vermilion bibir responden lalu dicetak dengan selotip bening dan hasil cetakan ditempelkan pada buku penelitian. Cetakan sidik bibir dianalisis dengan membagi menjadi 6 kuadran menggunakan metode klasifikasi Suzuki-Tsuchihasi untuk menentukan tipe pola sidik bibir. Hasil: Hasil analisis uji chi-square menunjukkan <0,05 sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara pria dengan wanita. Pola sidik bibir tipe III dominan pada pria dan tipe I pada wanita. Kesimpulan: Adanya perbedaan yang bermakna antara pola sidik bibir pria dan wanita. Kata kunci :  Etnis Banjar, Jenis Kelamin, Sidik Bibir
PAJRI NANAS SEBAGAI TEROBOSAN PENGOLAHAN BUAH NANAS DI DESA WISATA EDUKASI KAMPUNG NANAS Sa`diyah, *Halimatus; Ikhsan, Muhammad Khairul; Kho’im, Khoiron Nur; Hidayatullah, Rizaldi Pratama
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v6i3.44938

Abstract

Desa wisata edukasi “Kampung Nanas” merupakan suatu desa wisata berwawasan edukasi yang terletak di Dusun Sukoyuwono, Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Julukan “kampung nanas” diberikan karena merupakan desa penghasil nanas jumbo yang berat buahnya dapat mencapai 3-5 kg. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membuat terobosan baru mengenai inovasi olahan buah nanas yang disebut pajri nanas. Pajri nanas berbahan utama nanas dan termasuk makanan khas melayu yang berkhasiat sebagai obat penyembuh beberapa penyakit dan merupakan produk ekonomi kreatif. Pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan kepada para warga, khususnya para wanita tentang pembuatan pajri nanas dengan jumlah 35 peserta. Pasca dilakukan kegiatan pengabdian ini, masyarakat memperoleh pengetahuan yang meningkat tentang pembuatan pajri nanas dengan hasil rata-rata pretes adalah 7.42% dan 100% sebagai rata-rata postes. Selain itu, pajri nanas diberi nilai 9 oleh 5 peserta dan nilai 10 oleh 30 peserta, sehingga pajri nanas layak menjadi salah satu produk inovasi di desa ini. The educational tourism village "Kampung Nanas" is an educational tourism village located in Sukoyuwono Hamlet, Palaan Village, Ngajum District, Malang Regency. The nickname “pineapple village” is given because it is a village that produces jumbo pineapples whose fruit can reach 3-5 kg. The purpose of this community service is to make a new breakthrough regarding the innovation of processed pineapple called pajri nanas. Pajri nanas is made from pineapple and is a typical Malay food which is efficacious as a cure for several diseases and is a product of the creative economy. This community service was in the form of training for residents, especially women, on making pajri nanas with a total of 35 participants. After this community service activity was carried out, the community gained increased knowledge about making pajri nanas with an average pre-test result of 7.42% and 100% as a post-test average. In addition, pajri nanas was given a score of 9 by 5 participants and a score of 10 by 30 participants, so that pajri nanas deserve to be one of the innovative products in this village.
Design of Internet of Things (IoT)-Based Boarding Room Security System Using Wemos D1 Mini and Door Sensor, and Integration of Notification Via Telegram Ikhsan, Muhammad Khairul
Al'adzkiya International of Computer Science and Information Technology (AIoCSIT) Journal Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Al'Adzkiya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55311/aiocsit.v4i2.312

Abstract

The advancement of Internet of Things (IoT) technology presents significant opportunities to enhance security in various aspects of daily life, including in residential environments such as boarding rooms. This research aims to design a boarding room security system based on IoT that uses the Wemos D1 Mini as the main controller and a door sensor to detect entry and exit access at the room‟s door. The system operates by detecting changes in the door's status and sending real-time notifications via the Telegram application when unexpected access occurs. When the door opens, the door sensor sends data to the Wemos D1 Mini, which then processes the information and delivers a notification to the user through Telegram. Telegram was chosen as the notification medium due to its high accessibility and ability to support instant messaging across various devices. Testing shows that the system has a high level of accuracy in detecting door activity and can send notifications in less than one second after access occurs. This IoT-based security system is thus expected to be an effective and affordable solution to enhance boarding room security and provide peace of mind to resident.
Perancangan Sistem Keamanan Kamar Kos Berbasis Internet of Things (IoT) dengan Menggunakan Wemos D1 Mini dan Sensor Pintu, serta Integrasi Pemberitahuan Melalui Telegram Ikhsan, Muhammad Khairul; Sari, Indah Purnama
Blend Sains Jurnal Teknik Vol. 3 No. 2 (2024): Edisi Oktober
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/blendsains.v3i2.639

Abstract

Kos merupakan salah satu bentuk hunian yang populer di kalangan pelajar, pekerja migran, dan pekerja sementara lainnya. Keamanan menjadi kekhawatiran utama bagi penghuni kos, terutama karena karakteristik terbuka dan dinamis dari lingkungan kos itu sendiri. Kendati demikian, sistem keamanan yang tradisional seperti kunci pintu dan kamera CCTV seringkali kurang efektif dan kurang responsif terhadap peristiwa-peristiwa keamanan yang terjadi secara real-time. Dalam implementasi praktisnya, penggunaan perangkat keras seperti Wemos D1 Mini sebagai mikrokontroler IoT dan sensorpPintu sebagai pendeteksi gerakan menjadi salah satu opsi yang menarik. Wemos D1 Mini merupakan salah satu platform IoT yang populer karena kemampuannya dalam terhubung dengan jaringan WiFi dan mudah diprogram menggunakan bahasa pemrograman seperti Arduino. Sedangkan sensor pintu dapat digunakan untuk mendeteksi gerakan manusia di sekitar area yang diamankan. Selain itu, integrasi dengan layanan pesan instan seperti telegram juga menambah dimensi interaktivitas dalam sistem keamanan tersebut. Dengan adanya pemberitahuan melalui Telegram, penghuni kos dapat langsung mendapatkan informasi tentang peristiwa keamanan yang terjadi secara real-time, sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan cepat.