Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Limbah Karet Ban Sebagai Substitusi Sebagian Kadar Aspal Terhadap Stabilitas AC-BC Dengan Metode Marshall Test ., Weimintoro; Khoirul Azmi, Ahmad Ruli; Farid, Ahmad; Salsabila, Nadya Shafira
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2022): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v7i1.1558

Abstract

Perkerasan jalan di Indonesia pada saat ini umumnya menggunakan jenis perkerasan kaku dan perkerasan fleksibel. Dalam beberapa kasus yang terjadi, banyak konstruksi jalan yang mengalami masa kerusakan dalam masa pelayanan yang tertentu, padahal tujuan akhir adalah tersedianya jalan dengan standar baik sesuai dengan fungsinya. Untuk mencapai tujuan ini, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan umur pelayanan adalah dengan meningkatkan fungsi aspal sebagai bahan pengikat dengan menggunakan tambahan atau aditif. Dalam hal ini dilakukan percobaan dengan menggunakan limbah karet ban yang tidak terpakai lagi. Salah satu solusi untuk mengatasi limbah adalah dengan cara mendaur ulang limbah. Pemilihan limbah karet ban pada penelitian ini adalah sebagai bahan campuran lapisan aspal panas, karena limbah karet ban mengandung zat pengikat yang bisa mengikat partikel. Pada penelitian ini diharapkan dengan menambahkan limbah karet ban untuk konstruksi perkerasan jalan dapat memberikan banyak keuntungan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan bahan tambah limbah karet ban dengan variasi yang berbeda, yaitu 3%, 5% dan 7%. Karet ban yang digunakan adalah ban dalam sepeda motor yang dipotong menjadi kecil, rata-rata 1,5 mm. masing-masing variasi dibuat 3 benda uji dengan jumlah benda uji total 9 benda uji. Pembuatan benda uji menggunakan campuran AC-BC kemudian diuji menggunakan metode marshall untuk mendapatkan nilai kepadatan (density), VIM, VMA, VFA, kelelehan (flow), stabilitas dan MQ (Marshall Quotient). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penambahan kadar limbah karet ban mempengaruhi nilai karakteristik aspal pada pengujian marshall. Semakin bertambahnya kadar limbah karet ban, maka akan meningkatkan nilai VIM, VMA, stabilitas dan juga MQ. Sedangkan nilai kepadatan, VFA dan kelelehan (flow) semakin menurun.
The Socialization and Training K3 at SMKN 3 Tegal City Weimintoro, Weimintoro; Salsabila, Nadya Shafira; Firmansyah, Hasbi; H, Okky Hendra; Santoso, Teguh Haris; MD, M. Yusuf
ASEAN Journal of Empowering Community Vol. 3 No. 1 (2023): ASEAN Journal of Empowering Community
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/ajecom/vol2issue2.43

Abstract

Indonesia's occupational safety and health (K3) has received special attention from the government. In general, the number of work accidents has decreased and increased, according to BPJS Employment data. Namely, in 2015 there were 110,285 work accident cases. In 2016 there was a decrease of 4.6 per cent, or there were 105,182 work accident cases, and in August 2017, there were 80,392 work accident cases. , in 2018 it rose to 173,415 cases. The number of work accident cases increased again in 2019 to 182,835 cases, and in 2020, work accident cases decreased slightly to 177,000. Based on this, the Universitas Pancasakti Tegal service team carried out community service activities by providing OSH training to SMK partners, aiming to equip SMK students with OSH knowledge from an early age. This community service program was carried out at SMK N 3 Tegal City for 11th-grade students with a total of 50 students. Community service activities use the concept of training. Apart from being given theoretical explanations, participants are also accompanied by examples of the application of OSH standards in the work environment which are shown visually as practices in handling hazards that threaten OSH. This training is expected to provide provisions to students carrying out work practices or apprenticeships in the industry. In general, the training activities offer knowledge and experience to vocational students to arouse their enthusiasm to apply them in the workplace later to achieve zero accidents.