Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sastra Anak Cerita Rakyat Nusantara dalam Pembentukan Pondasi Karakter Moderat Puspitaningrum, Diah
Asghar: Jurnal of Children Studies Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : PIAUD Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/asghar.v2i2.6262

Abstract

Perkembangan zaman dan teknologi memunculkan beberapa dampak buruk dalam perubahan karakter anak. Banyak kasus anak-anak sudah dapat berbicara kasar atau tidak sopan kepada orang lain yang dianggapnya berbeda dengan dirinya. Untuk itu, pondasi karakter moderat atau karakter yang menempatkan dirinya berada di tengah-tengah dan mampu menerima serta menghargai perbedaan perlu ditanamkan dan dikembangkan sejak dini. Sastra anak menjadi salah satu cara dan perantara menumbuhkan karakter moderat. Penelitian ini menjelaskan tentang pesan yang ada dalam cerita rakyat nusantara sesuai dengan indikator karakter moderat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang menganalisis sastra anak dari cerita rakyat nusantara untuk mencari pesan yang ada dalam cerita disesuaikan dengan indikator karakter moderat. Data yang dipilih yaitu 10 cerita rakyat nusantara dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak semua cerita mengandung pesan sesuai 4 indikator karakter moderat. Setiap cerita memiliki pesan yang menonjol dan sesuai dengan indikator. Ketika menceritakan cerita rakyat nusantara kepada anak, orang tua dapat membimbing untuk mengartikan setiap pesan yang ada agar dapat diterima anak dengan baik.
KENDALA PENANAMAN NILAI KARAKTER RELIGIUS MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Musyarofah, Musyarofah; Puspitaningrum, Diah
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 6, No 2 (2023): August
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v6i2.266

Abstract

Abstract:  The value of religious character is an attitude or action related to belief in a particular religion and behavior that shows a person’s obedience to religious teachings in carrying out a worship in everyday life. Religious character is one of the important things that must be possessed by students. To foster religious character values in students, one of the things that can be done is to instill religious character values through Islamic Religious Education. The research conducted aims to find out the obstacles faced by teachers and students in cultivating religious character, and will reveal the right way to overcome these obstacles. In this study, the authors used qualitative research methods. The data collection method used is in the form of interviews and observations regarding the problem under study. From the research that has been done, the following results are obtained: (1) the obstacles faced by the students; the main obstacle faced by students is the lack of enthusiasm and not seriousness in listening to learning. (2) the constraints faced by the teachers; the main obstacle faced by teachers is the limited space for improvisation in teaching due to conventional facilities. (3) Some of the activities carried out to encourage the inclusion of good character values through Islamic Religious Education are carried out in various habituation activities in the form of dhuha prayers, tahfidz, al-ma’tsurat, and congregational midday prayers.Keywords: Character Values, Constraints, Islamic Religious Education, Religious  Character.Abstrak: Nilai karakter religius adalah suatu sikap atau tindakan yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap agama tertentu dan perilaku yang menunjukkan kepatuhan seseorang terhadap ajaran agama dalam menjalankan suatu ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Karakter religius merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh peserta didik. Untuk menumbuhkan nilai karakter religius pada peserta didik, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penanaman nilai karakter religius melalui Pendidikan Agama Islam. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dan para murid dalam penanaman karakter religius, serta akan mengungkap bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi kendala tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan observasi mengenai masalah yang diteliti. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: (1) Kendala yang dihadapi oleh para murid; kendala utama yang dihadapi oleh para murid adalah kurangnya antusiasme serta ketidaksungguhan dalam menyimak pembelajaran. (2) Kendala yang dihadapi oleh para guru; kendala utama yang dihadapi oleh guru adalah terbatasnya ruang improvisasi dalam mengajar dikarenakan fasilitas yang masih konvensional. (3) Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mendorong masuknya nilai karakter yang baik melalui Pendidikan Agama Islam dilakukan dalam berbagai kegiatan pembiasaan yang berupa salat dhuha, tahfidz, al-ma’tsurat, dan salat dhuhur berjamaah.Kata Kunci: Karakter Religius, Kendala, Nilai Karakter, Pendidikan Agama Islam.
Pelatihan menulis kreatif dan ilmiah sebagai wahana berlatih berpikir kritis di SMA Sains Cahaya Al-Qur’an Kota Pekalongan Mukhlis, Abdul; Izzah, Baqyiyatul; Puspitaningrum, Diah; Shofiani, Rissa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27282

Abstract

AbstrakKekhawatiran mengenai ketidakmampuan peserta didik dalam mewujudkan keterampilan berpikir kritis dan ketiadaan kegiatan ekstrakurikuler berbasis menulis di SMA Sains Cahaya Al-Qur’an Kota Pekalongan, mendorong tim pengabdi dari Tadris Bahasa Indonesia UIN Gus Dur Pekalongan melakukan pelatihan menulis kreatif dan ilmiah yang dikemas melalui kegiatan pengabdian kolaboratif. Pengabdian ini bertujuan agar peserta didik mampu membuat sebuah karya tulis, baik populer maupun ilmiah, yang berdasar dari aktivitas berpikir kritis siswa. SMA Sains Cahaya Al-Qur’an Kota Pekalongan merupakan sekolah yang mempunyai potensi besar untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa karena pembelajaran yang dilakukan diwujudkan dengan mengintegrasikan ilmu agama dan sains. Dalam praktiknya, potensi ini belum mampu dioptimalkan oleh sekolah karena siswa tidak memiliki wadah untuk mengekspresikan keterampilan berpikir kritis tersebut. Sebanyak 25 siswa dalam kegiatan ini, diberikan pelatihan tentang cara menulis kreatif dan ilmiah sebagai salah satu langkah untuk melatih keterampilan berpikir kritis. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini memanfaatkan pendekatan service learning. Melalui metode tersebut, keterampilan berpikir kritis siswa dapat terlatih dan terwadahi dengan baik. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa siswa-siswi SMA Sains Cahaya Al-Qur’an mampu menggali ide hingga mengembangkan kerangka dan menyunting tulisan melalui teknik menulis berantai, teknik menulis Amati, Bayangkan, Tuliskan, dan Kembangkan (ABTK), dan gali ide, buat kerangka, kembangkan, dan sunting dalam kegiatan pelatihan yang diberikan tim pengabdi. Saran yang dapat diberikan yaitu adanya pengabdian berkelanjutan, baik oleh tim pengabdi maupun tim lainnya, yang sama-sama berfokus untuk memupuk kemampuan berpikir kritis siswa melalui keterampilan menulis. Kata kunci: pelatihan; menulis; menulis kreatif; menulis ilmiah; berpikir kritis. AbstractConcerns about the inability of students to develop critical thinking skills and the absence of writing-based extracurricular activities at SMA Sains Cahaya Al-Qur’an in Pekalongan prompted a team from the Indonesian Language Education Department at UIN Gus Dur Pekalongan to conduct training in creative and scientific writing as part of a collaborative community service initiative. This program aims to equip students with the skills to produce written works, both popular and scientific, rooted in critical thinking activities. SMA Sains Cahaya Al-Qur’an in Pekalongan has great potential to develop students' critical thinking skills, as the learning process there integrates religious and scientific knowledge. However, this potential has not been fully realized, as the school lacks a platform for students to express their critical thinking skills. In this program, 25 students were given training on creative and scientific writing techniques as a step to hone their critical thinking skills. The training employed a service-learning approach, which effectively nurtures and channels students' critical thinking abilities. The results of this program show that students at SMA Sains Cahaya Al-Qur’an can explore ideas, develop frameworks, and edit their writing using techniques such as chain writing, the Observe, Imagine, Write, and Develop (ABTK) technique, and methods to brainstorm ideas, outline, expand, and edit. It is recommended that there be ongoing community service initiatives, either by this team or other teams, to consistently focus on fostering students' critical thinking skills through writing. Keywords: training; writing; creative writing; scientific writing; critical thinking.
ASESMEN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DI KABUPATEN PEKALONGAN Puspitaningrum, Diah
Bahterasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2025): BAHTERASIA VOLUME 6 NO 1 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jpbsi.v6i1.23424

Abstract

Bahasa menjadi alat komunikasi yang penting dimiliki dan dikuasai oleh manusia. Perkembangan bahasa anak menjadi fokus pengembangan di awal kehidupan anak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan asesmen terhadap kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun di Kabupaten Pekalongan disesuaikan dengan STPPA Perkembangan Bahasa. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan deskriptif analisis. Subjek penelitian diambil dari 30 anak TK usia 5-6 tahun dari enam TK di Kabupaten Pekalongan. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi kegiatan anak. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data dengan analisis intrumen dan karya anak. Hasil dari penelitian ditemukan ada tiga kemampuan yang sulit dikuasai oleh anak yaitu kemampuan menyusun kalimat sederhana ditemukan 13 anak belum menguasai, kemampuan melanjutkan cerita dari dongeng yang diperdengarkan ditemukan 10 anak belum menguasai, dan kemampuan mengenali huruf awal pada nama-nama benda ditemukan 10 anak belum menguasai. Tiga kemampuan tersebut masih belum terlihat dalam anak usia 5-6 tahun sehingga membutuhkan tindakan khusus untuk meningkatkannya.