Afidah, Asti Dwi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Increasing Skills for Processing Rainwater into Clean Water using the Electrolysis Method Qudus, Nur; Sugiyarto, Bambang; Harianingsih, Harianingsih; Kristanto, Virgiawan Adi; Erliana, Savira Rinda; Pangestu, Indra Sakti; Ubay, Isnina Noor; Afidah, Asti Dwi
Jurnal Abdimas Vol 27, No 2 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v27i2.46012

Abstract

The aim of community service activities from the UNNES Civil Engineering and Chemical Engineering Department Collaboration Team in Patemon is to improve the community's skills in processing rainwater so that it is suitable for consumption using the electrolysis method which has been tested for effectiveness and quality in the laboratory first. The Patemon area is an area where the water source comes from wells, has a slope of 10-45% so that during the dry season there is a shortage of water flow. The very high rainfall in Patemon, an average of 1853 mm/month, has the potential to be processed into clean water as a solution for availability in the dry season. The methods used for this service activity include field observation and coordination, training to improve skills in improving rainwater processing using electrolysis, monitoring and evaluating service results. The results obtained from this activity show that rainwater electrolysis is an appropriate alternative for providing clean water in the Patemon area. The education provided by the UNNES service team has increased the community's knowledge and skills in rainwater processing from 8% to 35%. Increased knowledge regarding rainwater harvesting from the system and working principles of rainwater electrolysis from 0% to 85%. Enthusiasm and interest in implementing activities reached 98%.
FILTER AIR HUJAN DARI ADSORBEN ALAMI ENCENG GONDOK (Eichhornia Crassipes) Qudus, Nur; Sugiyarto, Bambang; Harianingsih, Harianingsih; Kristianto, Virgiawan Adi; Pangestu, Indra Sakti; Erliana, Savira Rinda; Ubay, Isnina Noor; Afidah, Asti Dwi
Bookchapter Alam Universitas Negeri Semarang No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ka.v1i4.166

Abstract

Sistem pemanenan air hujan menjadi semakin penting dalam strategi pengelolaan air hujan yang berkelanjutan. Di negara- negara berkembang, masalah utama adalah pengolahan air yang tidak memadai dan kekurangan air. Terutama di kota-kota dan negara-negara berkembang, pemanenan air hujan dianggap sebagai sumber air alternatif yang sangat penting. Pemanenan air hujan telah disarankan sebagai teknologi bermanfaat di daerah di seluruh dunia yang mengalami musim kemarau. Jenis bahan atap dan kondisi lingkungan, seperti iklim setempat dan tingkat polusi atmosfer, memengaruhi kualitas air hujan yang dikumpulkan. Air hujan mengandung berbagai jenis bahan kimia, seperti ion bikarbonat, ion karbonat, amonia, natrium, kalium, kalsium, magnesium, hidrogen, sulfat, klorida, nitrat, dan magnesium sulfat. Konsentrasi ion hidrogen adalah faktor penting untuk mengukur tingkat keasaman hujan, atau hujan asam, Adsorpsi, pertukaran ion, pengendapan kimia, elektrolisis, elektrokoagulasi, kavitasi, elektrokoagulasi, dan ultrasonikasi adalah beberapa proses yang termasuk dalam kategori ini. Dalam produksi adsorben, asam klorida digunakan sebagai zat jenuh pada berbagai suhu aktivasi. Selain itu, adsorben digambarkan dengan Scanning Electron Microscope. Analisis suhu aktivasi digunakan untuk menentukan seberapa efektif eceng gondok dalam adsorpsi dan mengoptimalkan parameter tersebut sehingga adsorpsi dapat membantu menghilangkan BOD, COD, TDS, klorida, dan nitrat dari air hujan. Salah satu metode yang dilakukan untuk pengolahan air hujan dengan adsorpsi menggunakan adsorben enceng gondok. Selain itu, untuk mendapatkan hasil terbaik dengan menganalisis model kinetik dan isoterm adsorpsi. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan adsorben enceng gondok menawarkan solusi pengolahan air hujan yang lebih hemat biaya dengan penggunaan listrik sebesar Rp. 1000,- setiap 15 menit proses adsorpsi sekali pdan ramah lingkungan.