Bambang Sugiyarto, Bambang
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS POLA PERJALANAN TRANSPORTASI PENDUDUK DAERAH PINGGIRAN Sugiyarto, Bambang
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To get residence in the center of the city is very difficult at this time especially because of the high-rising prices. For this reason, middle class and lower class residents solve the problem by looking for residence in the outskirts of town, but as a consequence they are far from their workplace and from schools. The flow of these middle class and lower class people to the outskirts of town has brought about a special impact. The sampling method employed in this research was proportional random sampling, a method in which samples are chosen randomly from the districts under investigation by paying special attention to group I (the poor), group II (the middle class) and group III (the have) . Trip distribution for the residents of Mijen and Gunungpati districts is mostly spread only around the respective districts [i.e. Mijen and Gunungpati], while for the residents of Ngaliyan district, the targets of most of their trips are the various districts of Semarang city. From the point of view of moda used, most outskirts residents use the motorbike to do their daily trips. Residents of Ngaliyan and Mijen districts mostly cover the distance between their residence and the places of their daily activities (around 1 - 5 km) within 20 - 30 minutes. While those of Gunungpati district mostly cover the distance (5 - 10 km) within 10 - 20 minutes.Untuk mendapatkan tempat tinggal di pusat kota saat ini sangatlah sulit terutama karena faktor harga yang relatif mahal. Maka bagi penduduk golongan menengah kebawah solusinya adalah mencari tempat tinggal di daerah pinggiran kota dengan konsekuensi jauh dari tempat kerja atau tempat pendidikan. Mengalirnya golongan ini dari daerah dekat pusat kota ke daerah pinggiran ternyata mempunyai dampak tersendiri. Metode pengambilan sampel adalah sampling random proporsional yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dari lokasi kecamatan yang diamati dengan memperhatikan golongan I (ekonomi lemah), golongan II (menengah) dan golongan III (ekonomi kuat). Sebaran tujuan perjalanan untuk penduduk kecamatan Mijen dan Gunungpati sebagian besar hanya di sekitar wilyah kecamatannya masing – masing, sedangkan untuk penduduk kecamatan Ngaliyan, sebagian besar tujuan perjalanan mereka adalah berbagai kecamatan di Kota Semarang. Dari sisi moda yang digunakan, sebagian besar penduduk daerah pinggiran menggunakan sepeda motor untuk melakukan perjalanan sehari - hari.  Penduduk kecamatan Ngaliyan dan Mijen sebagian besar menempuh jarak ke tempat aktifitas sehari – hari sejauh antara 1 – 5 km dengan lama perjalanan rata-rata antara 20 – 30 menit. Sedangkan penduduk kecamatan Gunungpati sebagian besar menempuh jarak ke tempat aktifitas sehari – hari sejauh 5 10 km dengan lama perjalanan antara 10 – 20 menit.
Kajian Jaringan Drainase Kampus UNNES Menuju Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan Sugiyarto, Bambang
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v19i2.11281

Abstract

Perkembangan pembangunan UNNES belakangan ini terus meningkat dengan dibangunnya beberapa bangunan gedung bertingkat dan perluasan jalan. Tujuan pembangunan ini adalah untuk meningkatkan fasilitas sarana prasarana di UNNES. Paradigma baru sistem drainase menempatkan drainasi perkotaan sebagai prasarana kota yang dilandaskan pada konsep drainase yang berwawasan lingkungan atau berkelanjutan. Untuk itu perlu diupayakan agar air hujan yang jatuh ditahan terlebih dahulu untuk memperbesar jumlah air yang meresap ke dalam tanah melalui daerah resapan alamiah maupun buatan. Oleh karena itu, kampus UNNES perlu membuat tampungan/embung dan sumur resapan sehingga air hujan yang jatuh di lingkungan UNNES dapat ditampung dan diresapkan ke dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit limpasan air, kapasitas drainase eksisting dan kebutuhan sumur resapan sebagai metode konservasi air di kawasan UNNES. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah curah hujan, curah hujan rata-rata kawasan, pemilihan jenis distribusi hujan, perhitungan waktu konsenstrasi, menentukan besarnya intensitas hujan pada kala ulang 2, 5, 10, 20 dan 50 tahunan, pembagian zona drainase, perhitungan Debit banjir, perhitungan kapasitas saluran eksisting dan penghitungan kebutuhan sumur resapan. Jumlah sumur resapan yang dibutuhkan sebanyak 1.388 buah dengan kedalaman 3 meter dan diameter 80 cm.
Model Lalu Lintas Pada Jalan Semarang - Boja Sugiyarto, Bambang
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2006)
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v8i2.20155

Abstract

Abstract: Traffic volume at streetjoint of Semarang - Boja increases from year to year. This matter is caused by local area growth. In order to solve this problem, traffic jam, the knowledge of concerning traffic characteristic and its relation are needed. The aims of this study is to analyze the relation models, which are involved existing traffic characteristic, i.e. volume (V), speed (S), and density (D). Survey covers the traffic volume and speed with manual count method, whilst analysis is based on Greenshield, Greenberg, and Underwood models. Result indicate that the appropriate relation V-S-D model for the street joint of Semarang - Boja correspond to the Underwood model with correlation value r= 0.537 and Us= 55.79 x exp (D/54.19).Abstrak: Volume perjalanan lalu lintas pada ruas jalan Semarang - Boja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan perkembangan daerah ini. Untuk mengatasi masalah kemacetan lalulintas pada ruas jalan ini terlebih dahulu diperlukan pengetahuan mengenai karakteristik lalulintas dan model hubungan antar karakteristik tersebut. Kajian ini bertujuan menganalisis model hubungan antar karakteristik volume (V), kecepatan (S) dan kepadatan (D) lalulintas, sesuai dengan kondisi  yang  ada. Survai  data meliputi volume  dan  kecepatan lalulintas dengan metode manual count, sedang  analisis model meliputi model Greenshield, Greenberg, dan Underwood. Hasil analisis  menunjukkan bahwa  model hubungan V-S-D yang sesuai untuk ruas jalan Semarang - Boja adalah mengikuti model Underwood dengan nilai r = 0.537, dengan model Us= 55,79 x exp(D/54, 19). 
ANALISIS POLA PERJALANAN TRANSPORTASI PENDUDUK DAERAH PINGGIRAN Sugiyarto, Bambang
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v10i1.6947

Abstract

To get residence in the center of the city is very difficult at this time especially because of the high-rising prices. For this reason, middle class and lower class residents solve the problem by looking for residence in the outskirts of town, but as a consequence they are far from their workplace and from schools. The flow of these middle class and lower class people to the outskirts of town has brought about a special impact. The sampling method employed in this research was proportional random sampling, a method in which samples are chosen randomly from the districts under investigation by paying special attention to group I (the poor), group II (the middle class) and group III (the have) . Trip distribution for the residents of Mijen and Gunungpati districts is mostly spread only around the respective districts [i.e. Mijen and Gunungpati], while for the residents of Ngaliyan district, the targets of most of their trips are the various districts of Semarang city. From the point of view of moda used, most outskirts residents use the motorbike to do their daily trips. Residents of Ngaliyan and Mijen districts mostly cover the distance between their residence and the places of their daily activities (around 1 - 5 km) within 20 - 30 minutes. While those of Gunungpati district mostly cover the distance (5 - 10 km) within 10 - 20 minutes.Untuk mendapatkan tempat tinggal di pusat kota saat ini sangatlah sulit terutama karena faktor harga yang relatif mahal. Maka bagi penduduk golongan menengah kebawah solusinya adalah mencari tempat tinggal di daerah pinggiran kota dengan konsekuensi jauh dari tempat kerja atau tempat pendidikan. Mengalirnya golongan ini dari daerah dekat pusat kota ke daerah pinggiran ternyata mempunyai dampak tersendiri. Metode pengambilan sampel adalah sampling random proporsional yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dari lokasi kecamatan yang diamati dengan memperhatikan golongan I (ekonomi lemah), golongan II (menengah) dan golongan III (ekonomi kuat). Sebaran tujuan perjalanan untuk penduduk kecamatan Mijen dan Gunungpati sebagian besar hanya di sekitar wilyah kecamatannya masing – masing, sedangkan untuk penduduk kecamatan Ngaliyan, sebagian besar tujuan perjalanan mereka adalah berbagai kecamatan di Kota Semarang. Dari sisi moda yang digunakan, sebagian besar penduduk daerah pinggiran menggunakan sepeda motor untuk melakukan perjalanan sehari - hari.  Penduduk kecamatan Ngaliyan dan Mijen sebagian besar menempuh jarak ke tempat aktifitas sehari – hari sejauh antara 1 – 5 km dengan lama perjalanan rata-rata antara 20 – 30 menit. Sedangkan penduduk kecamatan Gunungpati sebagian besar menempuh jarak ke tempat aktifitas sehari – hari sejauh 5 10 km dengan lama perjalanan antara 10 – 20 menit.
ANALISIS POLA PERJALANAN TRANSPORTASI PENDUDUK DAERAH PINGGIRAN Sugiyarto, Bambang
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v10i1.6947

Abstract

To get residence in the center of the city is very difficult at this time especially because of the high-rising prices. For this reason, middle class and lower class residents solve the problem by looking for residence in the outskirts of town, but as a consequence they are far from their workplace and from schools. The flow of these middle class and lower class people to the outskirts of town has brought about a special impact. The sampling method employed in this research was proportional random sampling, a method in which samples are chosen randomly from the districts under investigation by paying special attention to group I (the poor), group II (the middle class) and group III (the have) . Trip distribution for the residents of Mijen and Gunungpati districts is mostly spread only around the respective districts [i.e. Mijen and Gunungpati], while for the residents of Ngaliyan district, the targets of most of their trips are the various districts of Semarang city. From the point of view of moda used, most outskirts residents use the motorbike to do their daily trips. Residents of Ngaliyan and Mijen districts mostly cover the distance between their residence and the places of their daily activities (around 1 - 5 km) within 20 - 30 minutes. While those of Gunungpati district mostly cover the distance (5 - 10 km) within 10 - 20 minutes.Untuk mendapatkan tempat tinggal di pusat kota saat ini sangatlah sulit terutama karena faktor harga yang relatif mahal. Maka bagi penduduk golongan menengah kebawah solusinya adalah mencari tempat tinggal di daerah pinggiran kota dengan konsekuensi jauh dari tempat kerja atau tempat pendidikan. Mengalirnya golongan ini dari daerah dekat pusat kota ke daerah pinggiran ternyata mempunyai dampak tersendiri. Metode pengambilan sampel adalah sampling random proporsional yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dari lokasi kecamatan yang diamati dengan memperhatikan golongan I (ekonomi lemah), golongan II (menengah) dan golongan III (ekonomi kuat). Sebaran tujuan perjalanan untuk penduduk kecamatan Mijen dan Gunungpati sebagian besar hanya di sekitar wilyah kecamatannya masing – masing, sedangkan untuk penduduk kecamatan Ngaliyan, sebagian besar tujuan perjalanan mereka adalah berbagai kecamatan di Kota Semarang. Dari sisi moda yang digunakan, sebagian besar penduduk daerah pinggiran menggunakan sepeda motor untuk melakukan perjalanan sehari - hari.  Penduduk kecamatan Ngaliyan dan Mijen sebagian besar menempuh jarak ke tempat aktifitas sehari – hari sejauh antara 1 – 5 km dengan lama perjalanan rata-rata antara 20 – 30 menit. Sedangkan penduduk kecamatan Gunungpati sebagian besar menempuh jarak ke tempat aktifitas sehari – hari sejauh 5 10 km dengan lama perjalanan antara 10 – 20 menit.
Model Lalu Lintas Pada Jalan Semarang - Boja Sugiyarto, Bambang
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2006)
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v8i2.20155

Abstract

Abstract: Traffic volume at streetjoint of Semarang - Boja increases from year to year. This matter is caused by local area growth. In order to solve this problem, traffic jam, the knowledge of concerning traffic characteristic and its relation are needed. The aims of this study is to analyze the relation models, which are involved existing traffic characteristic, i.e. volume (V), speed (S), and density (D). Survey covers the traffic volume and speed with manual count method, whilst analysis is based on Greenshield, Greenberg, and Underwood models. Result indicate that the appropriate relation V-S-D model for the street joint of Semarang - Boja correspond to the Underwood model with correlation value r= 0.537 and Us= 55.79 x exp (D/54.19).Abstrak: Volume perjalanan lalu lintas pada ruas jalan Semarang - Boja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan perkembangan daerah ini. Untuk mengatasi masalah kemacetan lalulintas pada ruas jalan ini terlebih dahulu diperlukan pengetahuan mengenai karakteristik lalulintas dan model hubungan antar karakteristik tersebut. Kajian ini bertujuan menganalisis model hubungan antar karakteristik volume (V), kecepatan (S) dan kepadatan (D) lalulintas, sesuai dengan kondisi  yang  ada. Survai  data meliputi volume  dan  kecepatan lalulintas dengan metode manual count, sedang  analisis model meliputi model Greenshield, Greenberg, dan Underwood. Hasil analisis  menunjukkan bahwa  model hubungan V-S-D yang sesuai untuk ruas jalan Semarang - Boja adalah mengikuti model Underwood dengan nilai r = 0.537, dengan model Us= 55,79 x exp(D/54, 19). 
Kajian Jaringan Drainase Kampus UNNES Menuju Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan Sugiyarto, Bambang
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v19i2.11281

Abstract

Perkembangan pembangunan UNNES belakangan ini terus meningkat dengan dibangunnya beberapa bangunan gedung bertingkat dan perluasan jalan. Tujuan pembangunan ini adalah untuk meningkatkan fasilitas sarana prasarana di UNNES. Paradigma baru sistem drainase menempatkan drainasi perkotaan sebagai prasarana kota yang dilandaskan pada konsep drainase yang berwawasan lingkungan atau berkelanjutan. Untuk itu perlu diupayakan agar air hujan yang jatuh ditahan terlebih dahulu untuk memperbesar jumlah air yang meresap ke dalam tanah melalui daerah resapan alamiah maupun buatan. Oleh karena itu, kampus UNNES perlu membuat tampungan/embung dan sumur resapan sehingga air hujan yang jatuh di lingkungan UNNES dapat ditampung dan diresapkan ke dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit limpasan air, kapasitas drainase eksisting dan kebutuhan sumur resapan sebagai metode konservasi air di kawasan UNNES. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah curah hujan, curah hujan rata-rata kawasan, pemilihan jenis distribusi hujan, perhitungan waktu konsenstrasi, menentukan besarnya intensitas hujan pada kala ulang 2, 5, 10, 20 dan 50 tahunan, pembagian zona drainase, perhitungan Debit banjir, perhitungan kapasitas saluran eksisting dan penghitungan kebutuhan sumur resapan. Jumlah sumur resapan yang dibutuhkan sebanyak 1.388 buah dengan kedalaman 3 meter dan diameter 80 cm.
Increasing Skills for Processing Rainwater into Clean Water using the Electrolysis Method Qudus, Nur; Sugiyarto, Bambang; Harianingsih, Harianingsih; Kristanto, Virgiawan Adi; Erliana, Savira Rinda; Pangestu, Indra Sakti; Ubay, Isnina Noor; Afidah, Asti Dwi
Jurnal Abdimas Vol 27, No 2 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v27i2.46012

Abstract

The aim of community service activities from the UNNES Civil Engineering and Chemical Engineering Department Collaboration Team in Patemon is to improve the community's skills in processing rainwater so that it is suitable for consumption using the electrolysis method which has been tested for effectiveness and quality in the laboratory first. The Patemon area is an area where the water source comes from wells, has a slope of 10-45% so that during the dry season there is a shortage of water flow. The very high rainfall in Patemon, an average of 1853 mm/month, has the potential to be processed into clean water as a solution for availability in the dry season. The methods used for this service activity include field observation and coordination, training to improve skills in improving rainwater processing using electrolysis, monitoring and evaluating service results. The results obtained from this activity show that rainwater electrolysis is an appropriate alternative for providing clean water in the Patemon area. The education provided by the UNNES service team has increased the community's knowledge and skills in rainwater processing from 8% to 35%. Increased knowledge regarding rainwater harvesting from the system and working principles of rainwater electrolysis from 0% to 85%. Enthusiasm and interest in implementing activities reached 98%.
FILTER AIR HUJAN DARI ADSORBEN ALAMI ENCENG GONDOK (Eichhornia Crassipes) Qudus, Nur; Sugiyarto, Bambang; Harianingsih, Harianingsih; Kristianto, Virgiawan Adi; Pangestu, Indra Sakti; Erliana, Savira Rinda; Ubay, Isnina Noor; Afidah, Asti Dwi
Bookchapter Alam Universitas Negeri Semarang No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ka.v1i4.166

Abstract

Sistem pemanenan air hujan menjadi semakin penting dalam strategi pengelolaan air hujan yang berkelanjutan. Di negara- negara berkembang, masalah utama adalah pengolahan air yang tidak memadai dan kekurangan air. Terutama di kota-kota dan negara-negara berkembang, pemanenan air hujan dianggap sebagai sumber air alternatif yang sangat penting. Pemanenan air hujan telah disarankan sebagai teknologi bermanfaat di daerah di seluruh dunia yang mengalami musim kemarau. Jenis bahan atap dan kondisi lingkungan, seperti iklim setempat dan tingkat polusi atmosfer, memengaruhi kualitas air hujan yang dikumpulkan. Air hujan mengandung berbagai jenis bahan kimia, seperti ion bikarbonat, ion karbonat, amonia, natrium, kalium, kalsium, magnesium, hidrogen, sulfat, klorida, nitrat, dan magnesium sulfat. Konsentrasi ion hidrogen adalah faktor penting untuk mengukur tingkat keasaman hujan, atau hujan asam, Adsorpsi, pertukaran ion, pengendapan kimia, elektrolisis, elektrokoagulasi, kavitasi, elektrokoagulasi, dan ultrasonikasi adalah beberapa proses yang termasuk dalam kategori ini. Dalam produksi adsorben, asam klorida digunakan sebagai zat jenuh pada berbagai suhu aktivasi. Selain itu, adsorben digambarkan dengan Scanning Electron Microscope. Analisis suhu aktivasi digunakan untuk menentukan seberapa efektif eceng gondok dalam adsorpsi dan mengoptimalkan parameter tersebut sehingga adsorpsi dapat membantu menghilangkan BOD, COD, TDS, klorida, dan nitrat dari air hujan. Salah satu metode yang dilakukan untuk pengolahan air hujan dengan adsorpsi menggunakan adsorben enceng gondok. Selain itu, untuk mendapatkan hasil terbaik dengan menganalisis model kinetik dan isoterm adsorpsi. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan adsorben enceng gondok menawarkan solusi pengolahan air hujan yang lebih hemat biaya dengan penggunaan listrik sebesar Rp. 1000,- setiap 15 menit proses adsorpsi sekali pdan ramah lingkungan.
Penggunaan Jobsheet Proyeksi Piktorial terhadap Hasil Belajar Menggambar Proyeksi Piktorial pada Siswa Saputra, Dito Rizky Nur; Sugiyarto, Bambang; Kristianto, Virgiawan Adi; Tugino
Scaffolding Vol. 13 No. 1 (2024): Scaffolding
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/scaffolding.v13i1.6923

Abstract

Hasil Belajar siswa pada Materi Proyeksi Piktorial 3D dominan masih di bawah KKM (75). Karena itu diperlukan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang dapat dipahami dengan mudah oleh siswa. Dengan kata lain, media tersebut harus mampu memudahkan siswa dalam mempelajari proyeksi piktorial 3D. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata – rata hasil belajar siswa baik aspek kognitif maupun psikomotorik dan mengetahui efektivitas penggunaan jobsheet proyeksi piktorial pada mata pelajaran Dasar – Dasar Program Keahlian DPIB. Melalui metode quasi experiment, penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan siswa pada ranah kognitif dan psikomotortik antara yang menggunakan jobsheet dengan tanpa menggunakan jobsheet, serta keefektifan penggunaan jobsheet termasuk dalam kategori cukup efektif. Jobsheet yang mampu memudahkan siswa adalah jobsheet yang memenuhi aspek-aspek kevalidan jobsheet, yaitu materi, kebahasaan, tampilan, penggunaan, konsistensi, format, kegrafikan, manfaat, kelayakan. Selain itu, jobsheet juga harus praktis, yang ditunjukkan dengan keterpenuhan aspek- aspek antara lain kejelasan isi, kejelasan cakupan materi, kejelasan informasi, pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat), kebermaknaan, tampilan, adanya daya tarik pembaca, penggunaan font tulisan, lay out jobsheet, kejelasan tata letak struktur karakteristik jobsheet.