Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mapping and Analysis of Rainfall in Purbalingga Regency for Settlement Suitability Alyudin, Dyah Rizky; Wibowo, Adi
Justek : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 7, No 3 (2024): September
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/justek.v7i3.25497

Abstract

Abstract:  The suitability of settlements can be seen from the intensity of rainfall. The high and low intensity of rainfall can be used as a reference for whether a settlement is suitable or not. Areas with very high and very low rainfall can be categorized as areas that are not suitable for settlements, while areas with moderate rainfall can be grouped into areas that are very suitable for settlements based on indications of the possibility of disasters. This analysis was obtained through climatological analysis from SCOPIC. The results show that However, these indications are difficult to associate with the drought and wetness indexes from existing rainfall data, it is difficult to associate with indications of drought or other potential hydrometeorological disasters, considering that rainfall in Purbalingga Regency is not too affected by the SPI index system such as El Nino and La Nina, so that settlement suitability is made based on the rainfall category alone, where Karangreja, Kutasari, Padamara, Kalimanah, Purbalingga, Kemangkon and Bukateja Districts are included in the category of areas that are very suitable and suitable for settlements.Abstrak: Kesesuaian permukiman salah satunya dapat dilihat melalui intensitas curah hujan. Tinggi rendahnya intensitas curah hujan dapat dijadikan acuan layak atau tidaknya suatu pemukiman. Wilayah dengan curah hujan sangat tinggi dan sangat rendah dapat dikategorikan sebagai wilayah yang tidak layak untuk pemukiman, sedangkan wilayah dengan curah hujan sedang dapat dikelompokkan ke dalam wilayah yang sangat layak untuk pemukiman berdasarkan indikasi kemungkinan terjadinya bencana. Analisis ini didapatkan melalui analisis klimatologis dari SCOPIC. Hasil menunjukkan bahwa   indeks kekeringan dan kebasahan dari data curah hujan yang ada sulit untuk dikaitkan dengan indikasi kekeringan maupun potensi bencana hidrometeorologis lain, mengingat curah hujan di Kabupaten Purbalingga tidak terlalu terpengaruh oleh sistem indeks SPI seperti El Nino dan La Nina, sehingga kesesuaian permukiman dibuat berdasarkan pada kategori curah hujan saja, dimana Kecamatan Karangreja, Kutasari, Padamara, Kalimanah, Purbalingga, Kemangkon dan Bukateja termasuk dalam kategori wilayah yang sangat layak dan layak untuk dijadikan pemukiman.
Visualisasi dan Analisis Sebaran Data Sekolah (SD, SMP dan SMA) di Kota Bengkulu Menggunakan Geocoding R Alyudin, Dyah Rizky; Manurung, Parluhutan; Mandini Manessa, Masita Dwi
Justek : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 7, No 2 (2024): Juni
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/justek.v7i2.22131

Abstract

Abstract:  Schools are a means of infrastructure needed to fulfill the law's educational obligations, so the distribution of schools needs to be a concern so that access to education for every citizen can be achieved. Analysis of school distribution is one way to see the needs of schools in an area through visualization of the distribution of school data in Indonesia, including Bengkulu City. However, access to school coordinates is limited, so a method is needed to obtain coordinate points for mapping and distribution analysis. Meanwhile, there is still little research regarding taking coordinate points from addresses for school data distribution in Indonesia, including Bengkulu City. Even though Geocoding with R is one way to get the coordinates of an address well. By using geocoding and visualization using the Google API, mapview, shiny and the ggplot function in R, we can show variations in the distribution of geocoding data so that distribution analysis can be carried out. The results of the visualization of the distribution of Bengkulu City school data look good, with the Muara Bangkahulu District lacking a high school, while Teluk Segara, Ratu Agung and Muara Bangkahulu lack a junior high school, and the Kampung Melayu and Sungai Serut Districts lack an elementary school. Visualizing the distribution of this data would be better done by combining four methods, namely Google API, mapview, shiny and ggplot because each method shows the advantages and disadvantages of the display.Abstrak: Sekolah menjadi suatu sarana prasarana yang diperlukan untuk memenuhi Undang-Undang dalam kewajiban pendidikan, sehingga sebaran sekolah perlu menjadi perhatian agar akses menerima pendidikan bagi setiap warga negara dapat terlaksana. Analisis sebaran sekolah menjadi salah satu cara untuk melihat kebutuhan sekolah di suatu wilayah melalui visualisasi sebaran data sekolah di Indonesia termasuk Kota Bengkulu. Akan tetapi, akses mengenai koordinat sekolah terbatas, sehingga diperlukan metode untuk mendapatkan titik koordinat untuk melakukan pemetaan dan analisis sebaran. Sementara itu, penelitian mengenai pengambilan titik koordinat dari alamat untuk sebaran data sekolah masih sedikit di Indonesia termasuk Kota Bengkulu. Padahal Geocoding dengan R adalah salah satu cara untuk mendapatkan koordinat dari suatu alamat dengan baik. Dengan menggunakan geocoding dan visualisasi menggunakan Google API, mapview, shiny dan fungsi ggplot di R, dapat memperlihatkan variasi sebaran data hasil geocoding sehingga analisis sebaran dapat dilakukan. Hasil visualisasi sebaran data sekolah Kota Bengkulu tampak baik dengan wilayah yang Kecamatan Muara Bangkahulu kekurangan SMA, sementara Teluk Segara, Ratu Agung dan Muara Bangkahulu kekurangan SMP, serta Kecamatan Kampung Melayu dan Sungai Serut kekurangan SD. Visualisasi sebaran data ini akan lebih baik dilakukan dengan mengkombinasikan dari empat metode yaitu Google API, mapview, shiny dan ggplot dikarenakan masing-masing metode menunjukkan kelebihan dan kekurangan tampilan.