Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Peptida Antimikroba Sintesis (KR-12) dalam Sistem Vesikular Liposom Apriani, Diana Kurnia; Dwiya, Reiva Farah; Chaerunisaa, Anis Yohana; Rostinawati, Tina
Majalah Farmasetika Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i2.51534

Abstract

Peptida Antimikroba (PAM) merupakan salah satu kandidat yang memiliki potensi sebagai anti-infeksi baru yang memiliki aktivitas biologi yang luas dengan peptida yang panjang. Peptida antimikroba dengan jumlah peptida yang lebih pendek juga menarik untuk dikembangkan yaitu peptida antimikroba sintesis KR-12. Namun, peptida antimikroba memiliki keterbatasan dalam hal stabilitas. Liposom merupakan pembawa vesikular yang dapat digunakan sebagai pembawa untuk mengatasi keterbatasan peptida sintesis KR-12. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi dan karakterisasi liposom berbahan aktif antimikroba sintesis KR-12 dengan variasi waktu sonikasi dan hidrasi. Metode yang digunakan pada formulasi liposom yaitu metode hidrasi lapis tipis dengan pengecilan ukuran partikel menggunakan sonikator. Liposom KR-12 yang dihasilkan menunjukkan liposom dispersi berwarna putih susu, berbau khas lesitin dan tanpa endapan. Terdapat variasi formula yaitu F1 (8:2) (30 menit sonikasi, 100 menit hidrasi); F2 (8:2) (45 menit sonikasi, 120 menit hidrasi); F3 (9:1) (30 menit sonikasi, 100 menit hidrasi); F4 (9:1) (45 menit sonikasi, 120 menit hidrasi). Berdasarkan hasil didapatkan ukuran partikel berturut yaitu 311,3 nm; 300,0 nm; 298,8 nm; 254,2 nm. Nilai indeks polidispersitas sebesar 0,393; 0,457; 0,354; dan 0,294, serta zeta potensial sebesar -71,2 mv; -56,3 mv; -68,48; dan -53,9 mv. Waktu sonikasi dan hidrasi yang lebih lama menghasilkan ukuran partikel yang lebih kecil. Konsentrasi kolesterol yang lebih rendah menghasilkan ukuran partikel yang lebih kecil. Berdasarkan hasil analisis efisiensi enkapsulasi didapatkan hasil yaitu F4 88,76%; F3 97,75%; F2 96,09%; F1 99,37%. Waktu hidrasi mempengaruhi penjerapan KR-12, semakin lama waktu hidrasi, semakin tinggi penjerapan KR-12 pada liposom. Preparasi  liposom KR-12 dengan metode hidrasi lapis tipis optimal pada waktu sonikasi 45 menit dan waktu hidrasi 120 menit
The Role of Cathelicidin in Dermatology Skin Apriani, Diana Kurnia; Dwiyana, Reiva Farah; Chaerunisaa, Anis Yohana
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i1.1883

Abstract

Acne, Atopic Dermatitis, Psoriasis and Rosacea are examples of chronic inflammatory skin conditions. One characteristic of many skin disorders is the dysregulation of innate immunity in the skin. Acne, Atopic Dermatitis, Psoriasis, and Rosacea all have problems with the expression, function, or processing of the key innate immune effector molecule in the skin, cathelicidin LL-37. Cathelicidin induction can be altered to treat Acne and Atopic Dermatitis, which lessens the efficiency of the antimicrobial barrier. However, cathelicidin is overexpressed in Psoriasis and Rosacea. The most recent research on cathelicidin LL-37’s involvement in the etiology of inflammatory skin disorders will be included in this review. Since cathelicidin LL-37 may one day be employed as a therapeutic target, many cutting-edge therapy methods for the disease will be discussed. Keywords:          Antimicrobial Peptide, Cathelicidin, Dermatology Skin