Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KERANGKA HUKUM PADA UPAYA PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (STUDI KASUS TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI KALIMANTAN TENGAH) Efritadewi, Ayu; Ayu Putri, Dea; Clarista Faiqah, Elvira
Case Law : Journal of Law Vol. 5 No. 1 (2024): Case Law : Journal of Law | Januari 2024
Publisher : Program Studi Hukum Program Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/caselaw.v5i1.3765

Abstract

Perdagangan orang merupakan istilah untuk tindakan eksploitasi terhadap manusia yang mencakup merekrut, menjual, atau memanfaatkan individu dengan menggunakan kekerasan, penipuan atau paksaan. penelitian ini menggunakan strategi yuridis yang mengatur, dimana metodologinya bergantung pada materi hukum Peraturan Nomor 21 Tahun 2007 tentang PemberantasanTPPO, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang masih berkaitan. Terkait instrumen hukum tindak pidana perdagangan orang, warga Indonesia memiliki hak-hak yang dijelaskan dalam pasal 20, 21 dan 28B ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pengertian terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang tidak hanya terdapat didalam undang-undang Nomor 21 tahun 2007, akan tetapi juga terdapat didalam pasal 5 ayat (1) Undang undang nomor 13 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban. Terdapat beberapa pemicu timbulnya tindak pidana perdagangan orang, hal ini terlihat dari segi ekonomi, budaya patriarki, serta faktor pendidikan di Indonesia. Terdapat beberapa aspek perlindungan terhadap tindakan ini, yakni perlindungan dalam aspek yuridis serta non yuridis.
Pemetaan Jaringan Kebutuhan Hidup Dasar Masyarakat Suku Laut di Pulau Mensemut Provinsi Kepulauan Riau Indriani, Mei; Tammardhiah, Rodhia; Natasha, Febiana; Clarista Faiqah, Elvira; Abdianto, Abdianto; Niko, Nikodemus
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v18i2.41885

Abstract

This study aims to map the network of basic livelihood needs of the Suku Laut community in Penaah Village, Mensemut Island, Lingga Regency, Riau Islands Province, Indonesia. Basic needs such as food, clean water, shelter, healthcare, and education are critical in determining the quality of life for this small island community. This research employs a qualitative approach using a mini-ethnographic method to explore how the Suku Laut community meets its basic needs and understand its challenges, including environmental degradation, climate change, and modernization. Data were collected through field observations and interviews with traditional leaders, household heads, and women from the Suku Laut community. The findings reveal a high dependency on natural resources, which are increasingly threatened by overexploitation and the impacts of climate change. Access to healthcare and education remains severely limited due to inadequate infrastructure. Social networks play a crucial role in addressing these limitations, including utilizing fish buyer boats (sucheng) as intermediaries to procure essential goods such as food and daily necessities.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memetakan jaringan pemenuhan kebutuhan hidup dasar masyarakat Suku Laut di Desa Penaah, Pulau Mensemut, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Kebutuhan dasar, seperti pangan, air bersih, tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan, menjadi penentu kualitas hidup masyarakat di pulau kecil ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode mini-etnografi untuk memahami cara masyarakat memenuhi kebutuhan dasar dan tantangan yang mereka hadapi, termasuk degradasi lingkungan, perubahan iklim, dan modernisasi. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara dengan tetua adat, kepala keluarga, dan perempuan Suku Laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Suku Laut sangat bergantung pada sumber daya alam, yang kini terancam oleh eksploitasi berlebihan dan dampak perubahan iklim. Akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan sangat terbatas karena minimnya infrastruktur. Jaringan sosial masyarakat berperan penting dalam mengatasi keterbatasan ini, termasuk melalui pemanfaatan kapal pembeli ikan (sucheng) sebagai pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan pangan dan barang pokok lainnya.