Indraguna Pinatih, Gde Ngurah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Relationship of Nutrient Intake and Physical Activity with Metabolic Conditions in Obesity Putra Sugiharta, Adhika Tri; Pande Dwipayana, I Made; Indraguna Pinatih, Gde Ngurah
Jurnal KESANS : Kesehatan dan Sains Vol 3 No 7 (2024): KESANS: International Journal of Health and Science
Publisher : Rifa'Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/kesans.v3i7.290

Abstract

Introduction: Obesity is a risk factor for several chronic diseases including hypertension, cardiovascular disease, type 2 diabetes mellitus (DMT2), dyslipidemia and other metabolic diseases. Although obese people are often associated with several chronic diseases, not all obese people experience these diseases. Method: Possible causes of changes to metabolically unhealthy obesity (OMTS) are associated with weight gain, aging, and unhealthy lifestyles. This study used a cross-sectional observational study design that included obese health workers in the RSUP Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar, the prevalence of OMS sufferers among obese people is around 30-40%. Resuld and Discussion: This study, 72 obese subjects were collected consecutively. Based on this number, the majority of male patients were 38 people (52.8%) and 34 women (47.2%). A total of 47 people (65.3%) belonged to the CSO group and 25 people (34.7%) were OMTS. The analysis showed that there was no association between total calories, protein and carbohydrate intake and metabolic conditions (p >0.05). High fat intake was significantly associated with the risk of poor metabolic conditions in obese individuals (RP=1,429, p=0.038). Low physical activity was positively significant with poor metabolic conditions in obesity (PR = 7.418, p = 0.004). Conclusion: This study shows that excess fat intake and less risky physical activity increase the incidence of OMTS in obese people. While other variables are total calories, carbohydrate and protein intake is not related to metabolic conditions
Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Kebugaran Jasmani Mahasiswa Laki-Laki Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2019/2020 Pramartha, I Made Dwi Adi; Sucipta Putri, Wayan Citra Wulan; Weta, I Wayan; Indraguna Pinatih, Gde Ngurah
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i04.P17

Abstract

Definisi sehat ialah suatu keadaan sehat yang baik, baik fisik, mental maupun sosial dan bukan sekadar tidak adanya penyakit. Tujuan dari WHO ialah tercapainya tingkat kesehatan yang paling tinggi oleh semua orang. Salah satu faktor yang berhubungan dengan kesehatan adalah tingkat kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani menurut Sutarman, adalah aspek fisik dari kebugaran yang menyeluruh (total fitness), yang memberikan kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap-tiap pembebanan fisik (physical stress) yang layak. Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh aktifitas fisik yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian menggunakan metode studi analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data primer. Responden merupakan Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun Ajaran 2019/2020. Sampel diambil dengan convenience sampling, dan terkumpul sebanyak 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pada penelitian ini, responden dengan usia 21 tahun sebesar 18 mahasiswa (45%), tingkat aktivitas fisik dalam kategori rendah sampai sedang sebesar 38 mahasiswa (82,5%), tingkat kebugaran jasmani jasmani dalam kategori kurang sampai sedang sebanyak 33 mahasiswa (82,5%). Berdasarkan hasil analisis secara bivariat dari 40 responden, didapatkan p= 0.357, r=0.131. Simpulan dari penelitian ini ialah tidak ditemukan hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara akvitas fisik dengan kebugaran jasmani. Kata kunci: aktivitas fisik, kebugaran jasmani, mahasiswa fakultas kedokteran, harvard step test, PAQ-A
HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DI DESA MEDAHAN, KECAMATAN BLAHBATUH TAHUN 2019 Parama Wirtarandita, Pande Ketut; Indraguna Pinatih, Gde Ngurah; Sucipta Putri, Wayan Citra Wulan; Ariastuti, Ni Luh Putu
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i7.P03

Abstract

Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) diberikan pada usia yang tidak tepat akan berdampak pada status gizi bayi. Status gizi pada bayi adalah salah satu indikator yang menjadi tolak ukur kesehatan bayi. Berdasarkan hasil pemantauan oleh Dinas kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017, status gizi balita yang diukur menurut BB/U terdapat 14,4% berstatus gizi kurang dan 3,4% gizi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menguraikan hubungan pola pemberian MP-ASI dengan status gizi pada bayi usia 6-24 bulan di Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitis dengan pendekatan cross-sectional. Pola pemberian MP-ASI meliputi jenis, frekuensi, dan usia pertama kali pemberian MP-ASI sedangkan status gizi bayi dilakukan pengukuran dengan menggunakan indeks Z-skor BB/U. Sampel berjumlah 62 bayi berusia 6-24 bulan di Desa Medahan. Pengumpulan data sampel berdasarkan wawancara menggunakan kuesioner dengan ibu sebagai responden dan dilakukan secara tidak acak dengan teknik consecutive sampling. Analisis data dengan uji chi-square dan prevalensi rasio menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara jenis MP-ASI dengan status gizi bayi (p=0,011; PR=1,440; IK 95%=0,961-2,157). Terdapat hubungan signifikan antara frekuensi pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi (p=0,000; PR=2,617; IK 95%=1,069-6,408). Kata kunci : makanan pendamping ASI, status gizi, bayi usia 6-24 bulan