Waruwu, Yamotani
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Prinsip Sola Scriptura dalam Berpikir sebagai Leader Christi, Areyne; Andrena, Cynta; Waruwu, Yamotani; Laia, Fermina
Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 4 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55649/skenoo.v4i1.87

Abstract

Sola Scriptura atau 'Alkitab saja' adalah prinsip fundamental protestantisme yang menegaskan Alkitab sebagai satu-satunya otoritas untuk iman Kristen. Prinsip ini memiliki implikasi yang signifikan untuk kepemimpinan di gereja. Pertama, Sola Scriptura berarti bahwa pemimpin harus mendasarkan keputusan mereka dan ajaran pada Alkitab saja. Kedua, Sola Scriptura menekankan pentingnya interpretasi individu dan daya pengamatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi Pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah apakah pengertian Sola Scriptura bagi seorang pemimpin? Bagaimanakah peran penting Sola Scriptura bagi pemimpin? Bagaimanakah Sola Scriptura Dalam Membangun Cara Berpikir Sebagai Leader. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa Pertama, Sola Scriptura adalah prinsip dasar dalam kepercayaan Protestan bahwa Alkitab adalah satu-satunya otoritas tertinggi dalam segala hal yang berkaitan dengan iman dan praktik keagamaan. Kedua, pemimpin gereja harus memahami dan menerapkan prinsip ini dalam kesehariannya. Ketiga, dalam konteks kepemimpinan gereja, Sola Scriptura membantu pemimpin untuk mengambil keputusan yang benar dan tepat berdasarkan firman Tuhan.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI KURIKULUM MERDEKA Sukri, Urbanus; Waruwu, Yamotani
Inculco Journal of Christian Education Vol 4, No 3 (2024): Vol 4, No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v4i3.221

Abstract

Pandemi COVID-19 telah mendorong adopsi pembelajaran daring di Indonesia, menciptakan tantangan signifikan bagi Pendidikan Agama Kristen (PAK). Kendala utama meliputi akses internet terbatas, keahlian teknologi, dan pengelolaan kelas daring. Kurikulum Merdeka hadir sebagai respons, menawarkan fleksibilitas lebih besar dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis peningkatan kualitas PAK melalui implementasi Kurikulum Merdeka, fokus pada pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) efektif. Menggunakan metode studi kepustakaan, penelitian ini mengeksplorasi perencanaan pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka dan solusinya terhadap tantangan pandemi. Hasil menunjukkan Kurikulum Merdeka membuka peluang pengembangan metode pengajaran adaptif, dengan model pembelajaran holistik, futuristik, dan blended learning terbukti relevan. Perencanaan pembelajaran efektif, terutama RPP, menjadi kunci keberhasilan. Namun, implementasi bergantung pada kompetensi guru dalam teknologi dan metode inovatif. Implementasi Kurikulum Merdeka dalam PAK memerlukan adaptasi pengajaran yang berpusat pada siswa, pemanfaatan teknologi, dan pengembangan kompetensi guru untuk memenuhi tuntutan pendidikan di era digital. Evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk memastikan efektivitas kurikulum dalam konteks PAK. The COVID-19 pandemic has spurred the adoption of online learning in Indonesia, creating significant challenges for Christian Religious Education (PAK). The main obstacles include limited internet access, technological expertise, and online classroom management. The Independent Curriculum is present as a response, offering greater flexibility in learning. This study aims to analyze the improvement of the quality of PAK through the implementation of the Independent Curriculum, focusing on the development of effective Learning Implementation Plans (RPP). Using the literature study method, this study explores the learning planning based on the Independent Curriculum and its solutions to the challenges of the pandemic. The results show that the Independent Curriculum opens up opportunities for the development of adaptive teaching methods, with holistic, futuristic, and blended learning models proving relevant. Effective lesson planning, especially lesson plans, is the key to success. However, implementation depends on the competence of teachers in innovative technologies and methods. The implementation of the Independent Curriculum in PAK requires student-centered teaching adaptation, the use of technology, and the development of teacher competencies to meet the demands of education in the digital era. Continuous evaluation is needed to ensure the effectiveness of the curriculum in the context of PAK. 
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Gulo, Kornelius; Telaumbanua, Elistati; Waruwu, Yamotani
Jurnal Excelsior Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/jep.v5i2.69

Abstract

Pengembangan karakter dan kesadaran beragama siswa sangat ditingkatkan dengan pendidikan agama Kristen. Namun demikian, pemahaman belajar tidak selalu ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan pengajaran standar. Akibatnya, strategi pengajaran yang lebih kreatif dan dinamis diperlukan. Teknik pengajaran interaktif memiliki potensi untuk meningkatkan motivasi, melibatkan siswa lebih dalam dan membantu mereka memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Masalah peningkatan standar pendidikan agama Kristen adalah fokus utama, mengingat perubahan cepat yang terjadi baik di masyarakat maupun sistem pendidikan. Kendala utama adalah bahwa siswa menemukan instruksi agama Kristen menjadi tidak menarik. Artikel ini bertujuan untuk menjawab: 1. Apa definisi pendidikan agama Kristen; 2. Apakah tujuan pendidikan agama Kristen; 3. Apakah pengertian metode pembelajaran interaktif; 4. Apakah tujuan metode pembelajaran interaktif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif sebuah studi deskriptif yang menekankan proses dan makna melalui analisis data dikenal sebagai penelitian kualitatif.  Hasilnya adalah: 1. Pendidikan agama Kristen adalah system pengajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bersandar pada Roh Kudus; 2. Tujuan pendidikan agama Kristen yaitu membantu siswa dalam memasukkan iman mereka ke dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari; 3. Metode pembelajaran interaktif adalah metodologi atau pendekatan yang digunakan guru dalam menyajikan materi; 4. Tujuan pembalajaran interaktif ialah untuk memperdalam pengetahuan siswa dan pengembangan keahlian, khususnya yang berkaitan dengan berpikir kritis dan memecahkan masalah.
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM ERA AI: MENGGUNAKAN KECERDASAN BUATAN UNTUK PERSONALISASI PEMBELAJARAN SPIRITUAL Waruwu, Yamotani
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v8i2.786

Abstract

The digital era and the emergence of Artificial Intelligence (AI) have presented a significant shift in teaching methods, including in the realm of Christian Religious Education (PAK). This article explores the integration of AI in PAK, with a focus on personalizing spiritual learning. Using a qualitative method with a literature study approach, this study analyzes current sources to understand the potential and challenges of using AI in the context of spiritual education. The results of the study show that AI offers significant opportunities to improve the quality and effectiveness of PAK through personalized learning, deeper analysis of religious texts, and wider access to educational resources. However, the application of AI also presents ethical challenges, including concerns about data privacy, the potential erosion of relational aspects in education, and the risk of widening the digital divide. The study emphasizes the importance of a balanced approach to integrating AI, which involves training educators, developing ethical frameworks, and ongoing theological reflection. In conclusion, while AI has transformative potential in PAKs, its application must be done carefully to ensure that technology supports, not replaces, important aspects of Christian religious education, including authentic character building and spiritual growth.
TRANSFORMASI KURIKULUM TEOLOGI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN: INTEGRASI ISU SOSIAL KONTEMPORER DAN NILAI-NILAI KEKRISTENAN Waruwu, Yamotani; Shindi, Shindi; Tfukani, Gregoria Silvestra
Inculco Journal of Christian Education Vol 5, No 1 (2025): Vol 5, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v5i1.228

Abstract

Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, pendidikan agama Kristen menghadapi tantangan untuk tetap relevan dan efektif. Penelitian ini berfokus pada kebutuhan untuk menyesuaikan kurikulum dengan dinamika sosial yang terus berubah, serta untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi kompleksitas dunia modern. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi transformasi kurikulum teologi pendidikan agama Kristen melalui integrasi isu-isu sosial kontemporer dan nilai-nilai kekristenan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yang mencakup studi literatur dan analisis kasus dari institusi pendidikan Kristen yang berhasil mengintegrasikan teknologi dan isu sosial dalam kurikulumnya. Temuan menunjukkan bahwa integrasi isu sosial, seperti keadilan sosial dan tanggung jawab lingkungan, serta pemanfaatan teknologi, dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan relevansi pendidikan agama Kristen. Selain itu, evaluasi sistematis terhadap dampak transformasi kurikulum ini sangat penting untuk memastikan efektivitas pendidikan dalam membentuk karakter dan integritas individu.