Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Randu (Ceiba pentandra L) Terhadap Aureus Bakteri Staphylococcus aureus Dengan Metode Difusi Agar Pia Batmomolin; Cut Bidara P. Umar; Fanti Ode Adja
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v2i1.1274

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman ketujuh terbesar di dunia dan juga terkenal dengan kekayaan hayatinya yang melimpah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat. Setiap bagian tanaman randu (Ceiba pentandra L) berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini, dilakukan untuk mengetahui kandungan metabolik sekunder ekstrak etanol buah randu (Ceiba pentandra L) serta aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphyloccus aureus. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode remaserasi dengan pelarut etanol 70%. Ekstrak etanol buah randu (Ceiba pentandra L) mengandung flavonoid, alkaloid, tannin, dan saponin. Ekstrak diperoleh rendamen sebesar 38,66%. Metode yang gunakan adalah metode difusi sumuran, menggunakan variasi konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% dengan aquadest sebagai kontrol negatif dan kloramfenikol sebagai kontrol positif. Berdasarkan penelitian ini, ekstrak etanol buah randu dapat menghambat bakteri Staphylococccus aureus. Konsentrasi ekstrak buah randu (Ceiba pentandra L) yang minimun dalam menghambat bakteri Staphylococccus aureus adalah konsentrasi 25% dengan rata-rata zona hambat sebesar 15,50 mm. Konsentrasi ekstrak 50% dengan rata-rata zona hambat sebesar 17,00 mm. Konsentrasi 75% dengan rata-rata zona hambat sebesar 24,00 mm. Nilai konsentrasi daya hambat optimun dalam menghambat bakteri Staphylococccus aureus adalah konsentrasi 100% dengan rata-rata zona hambat sebesar 27,50 mm.
Uji Farmakologi Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Waru Laut (Thespesia Populnea (L.) Soland) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Pia Batmomolin; Aulia Debby Pelu; Astin Buton
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v2i2.1276

Abstract

Waru laut (Thespesia populnea (L.) Soland) merupakan tanaman tepi pantai yang digunakan secara tradisional sebagai penurun bengkak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder daun waru laut (Thespesia populnea (L.) Soland), untuk mengetahui potensi antiinflamasi ekstrak daun waru laut (Thespesia populnea (L.) Soland), dan efek dosis ekstrak daun waru laut (Thespesia populnea (L.) Soland) yang paling baik. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan jenis postest control group design. Pada penelitian ini terdapat 5 kelompok hewan uji tikus putih diantaranya kelompok kontrol negatif (aquades), kontrol positif (Methylprednisolone), pelakuan 1 (ekstrak dosis 500 mg/kgBB), perlakuan 2 (ekstrak dosis 750 mg/kgBB), dan perlakuan 3 (ekstrak dosis 1000 mg/kgBB). Hasil dari penelitian ini adalah daun waru laut mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin. Kelompok Perlakuan 1 dan perlakuan 2 terjadi penurunan edema pada menit ke-120 yaitu 2,8 mm dari besar edema setelah 30 menit injeksi karagenin adalah pada kelompok perlakuan 1 sebesar 3,9 mm dan perlakuan 2 sebesar 3,7 mm. Sedangkan pada perlakuan 3 terjadi penurunan edema pada menit ke-120 yaitu 2,3 mm dari 3,95 mm edema setelah 30 menit injeksi karagenin. Pada dosis ekstrak daun waru laut memiliki potensi sebagai antiinflamasi dengan dosis yang paling baik adalah dosis 1000 mg/kgBB.
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN PALA (MYRISCITA FRAGRANS) TERHADAP GAMBARAN HISPATOLOGI AORTA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) DIABETES Pia Batmomolin; Aulia Debby Pelu; Rokia Latuamury
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN Vol. 1 No. 1 (2022): April :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.188 KB) | DOI: 10.55606/jurrike.v1i1.477

Abstract

Daun pala (Myristica fragrans) gunakan masyarakat untuk mengobati bebrapa penyakit seperti nyeri. Bahan kimia yang terkandung dalam daun pala seperti saponin, polifenol, flavanoid, dan minyak atsiri. Untuk membuktikan aktivitas ekstrak etanol daun pala (myristica fragrans) terhadap aorta tikus (rattus norvegicus) diabetes. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat eksperimen laboratorium (laboratory experimen) secara in vivo menggunakan hewan coba tikus putih (rattus norvegicus) jantan galur wistar. Daun pala menggunakan pelarut etanol 96%. Diperoleh hasil maserasi sebanyak 300 g, dipekatkan dengan alat rotary evaporator diperoleh ekstrak kental sebanyak 42,673 g dengan %rendamen sebesar 14,23%. Didapatkan gambaran histologi terdapat lumen diameter yang lebih tipis dan lebih lebar dan sel busa pada bagian tunika intima dan media aorta tikus.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SANTIGI (Pemphis acidula) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Pia Batmomolin; Cut Bidara Panita Umar; Arga Rizqiati Wahid
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): JULI : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v2i2.1158

Abstract

Santigi plant (Pemphis acidula) is a plant from the Lythraceae family in the form of a dense shrub or small tree. People in Buru Regency use this plant as a daily treatment, one of which is to treat diarrhea. Santigi plant (Pemphis acidula) contains chemical compounds that function as antibacterial. Antibacteria are substances that inhibit and kill. Escherichia coli is a gram-negative bacterium that causes infection in the intestines and causes diarrhea. This study aims to determine the antibacterial activity of the bark of santigi (Pemphis acidula) against bacteria Escherichia coli. This research is an experimental laboratory research. The study used a thick 95% ethanolic extract of santigi stem bark (Pemphis acidula), variations in extract concentration were 20%, 40%, 60%, 80%, and 100%, for negative control using distilled water and for positive control using cotrimoxazole. In antibacterial testing of the ethanolic extract of the santigi stem bark (Pemphis acidula) against Escherichia coli bacteria, it showed that at concentrations of 20%, 40%, 60%, 80% and 100% sensitive to inhibit bacterial growth with an inhibition zone diameter of 12.3 mm, 14.17 mm, 16.00 mm, 17.00 mm, and 17.67 mm. The negative control did not have antibacterial activity and did not have an inhibition zone diameter, positive control had an inhibition zone diameter of 39.33 mm. The results showed that the bark of santigi has an inhibitory power against the growth of Escherichia coli bacteria with a strong category.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SANTIGI (Pemphis acidula) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Pia Batmomolin; Cut Bidara Panita Umar; Arga Rizqiati Wahid
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): JULI : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v2i2.1158

Abstract

Santigi plant (Pemphis acidula) is a plant from the Lythraceae family in the form of a dense shrub or small tree. People in Buru Regency use this plant as a daily treatment, one of which is to treat diarrhea. Santigi plant (Pemphis acidula) contains chemical compounds that function as antibacterial. Antibacteria are substances that inhibit and kill. Escherichia coli is a gram-negative bacterium that causes infection in the intestines and causes diarrhea. This study aims to determine the antibacterial activity of the bark of santigi (Pemphis acidula) against bacteria Escherichia coli. This research is an experimental laboratory research. The study used a thick 95% ethanolic extract of santigi stem bark (Pemphis acidula), variations in extract concentration were 20%, 40%, 60%, 80%, and 100%, for negative control using distilled water and for positive control using cotrimoxazole. In antibacterial testing of the ethanolic extract of the santigi stem bark (Pemphis acidula) against Escherichia coli bacteria, it showed that at concentrations of 20%, 40%, 60%, 80% and 100% sensitive to inhibit bacterial growth with an inhibition zone diameter of 12.3 mm, 14.17 mm, 16.00 mm, 17.00 mm, and 17.67 mm. The negative control did not have antibacterial activity and did not have an inhibition zone diameter, positive control had an inhibition zone diameter of 39.33 mm. The results showed that the bark of santigi has an inhibitory power against the growth of Escherichia coli bacteria with a strong category.