Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Bakteri Staphylococcus Epidermidis Cut Bidara Panita Umar; Amelia Niwelle; Syntia Clarce Ririmasse
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v2i2.1277

Abstract

. Daun binahong (Anredera cordifolia Ten. Stennis) merupakan salah satu tanaman yang dapat mengobati berbagai jenis penyakit. Hal ini dikarenakan tanaman ini memiliki kandungan sebagai antibakteri dan antivirus, daun binahong (Anredera cordifolia Ten. Stennis) memiliki khasiat obat tradisional sebagai antibakteri.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa serta mengetahui besarnya aktivitas zona hambat pada ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia Ten. Stennis). Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode maserasi pada ekstrak daun binahong dan metode difusi agar sumuran dengan tiga konsentrasi yang berbeda yaitu 60%, 80%, 100%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia Ten. Stennis) memiliki komponen senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia Ten. Stennis) mampu menghambat bakteri Staphylococcus Epidermidis dengan diameter zona hambat konsentrasi 60%;17mm, konsentrasi 80%;26, dan konsentrasi 100%;30mm. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ekstrak daun binahong terkandung senyawa alakaloid, flavanoid, tanin dan saponin dengan memiliki konsentrasi ekstrak yang paling efektif menghambat bakteri staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 100% diameter zona sebesar 30mm.
PENYULUHAN MENGENAI ZAT BERBAHAYA BORAKS PADA MAKANAN DI DESA WAIMITAL Cut Bidara Panita Umar
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v2i1.1401

Abstract

Boraks terhadap kesehatan berdampak negatif karena memiliki efek racun yang dapat membahayakan sistem metabolisme kesehatan manusia seperti iritasi saluran pernafasan, kulit, mata, serta organ sasaran seperti darah, ginjal, jantung, sistem pernafasan, sistem saraf pusat, hati, limfa, sistem pencernaan, mata, sistem reproduksi dan kulit. Paparan jangka pendek terjadinya iritasi saluran pernafasan, mual, diare, kram perut. Paparan jangka panjang menyebabkan gangguan sistemik seperti kerusakan gangguan saluran pencernaan, hati, lemak, dan menimbulkan depresi, kerusakan ginjal, dan gangguan membrane mukosa (Saparinto dan Hidayati, 2006). Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah melakukan pengenalan boraks, bahaya penggunaan, dan cara mendeteksi kandungan boraks. Metode yang digunakan saat penyuluhan metode ceramah dan diskusi kemudian dilanjutkan dengan workshop atau pelatihan dimana peserta bergantian maju kedepan untuk melakukan pengujian boraks dengan melihat bentuk, warna dan bau serta melakukan pengujian makanan secara langsung terhadap makanan yang mengandung boraks kemudian dilakukan evaluasi dan bimbingan berkelanjutan. Hasil capaian dari pengabdian masyarakat ini meliputi evaluasi mengenai boraks, karakter makanan mengandung boraks sebelum penyuluhan dan setelah penyuluhan
Penyuluhan Tentang Pentingnya Peranan Protein Dan Asam Amino Bagi Tubuh Di Desa Negeri Lima Cut Bidara Panita Umar
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2021): November: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v1i3.1412

Abstract

Asam amino adalah protein yang sudah dipecah melalui proses metabolism menjadi molekul-molekul kecil sebagai bahan dasar untuk proses biosintesis. Secara umum ada lebih dari 20 jenis asam amino dalam biosintesis.Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku di Desa Negeri Lima tentang “Pentingnya Peranan Protein da Asam Amino”. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat Desa Negeri Lima Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi tahapan ceramah, demonstrasi dan praktik, tanya jawab serta diakhiri dengan pembagian leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan awal peserta yang rendah terlihat dari pre test yang dilakukan dan terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah dilakukan edukasi. Kesimpulan kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetauan tentang “Pentingnya Peranan Protein dan Asam Amino Bagi Tubuh” pada Masyarakat Desa Negeri Lima Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK DARA (Catharantus roseus) DI DESA LISABATA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI S t ap h yl o c oc c u s a u r eu s DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIFUSI AGAR Anatje J. Pattipeilohy; Cut Bidara Panita Umar; Mnhammad Taip Pattilouw
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1335.595 KB) | DOI: 10.55606/jrik.v2i1.604

Abstract

The tapak dara plant is known as an ornamental plant that is efficacious for relieving muscle pain , antidepressant , medicine for various diseases ( ie relieving swelling caused by wasp stings , nosebleeds and sore throats ), antidote , antibacterial , and lowering blood pressure in humans . Purpose of Research of this is to identify the content of the chemical from the leaves of tread virgin ( Catharantus roseus ), which serves as an antibacterial and to test the activity of antibacterial extract ethanol leaves tread virgin ( Catharantus roseus ) against the growth of bacteria Staphylococcus aureus by using the method of diffusion in order. Method which are used in research this is experimental by using the method of diffusion in order. This study used concentrations of 5%, 20%, 60%, and 80%. Positive control (+) chloramphenicol antibiotic , negative control (-) aquadest . Results of the study is the extract of leaves of Tread Dara ( Catharantus roseus ) can inhibit the growth of bacteria in a concentration of 80% by having an average zone of inhibition of which is 21 mm including the category is very strong and the concentration of 60% at 20 mm.
Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Pelepah Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var.Sapientum) Terhadap Pertumbuhan Staphylococus Aureus Dengan Metode Difusi Sumuran Risman Tunny; Cut Bidara Panita Umar; Sari Siompu
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v2i1.1440

Abstract

Pelepah pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) seringkali hanya di buang, padahal pelepah pisang ambon memiliki antibakteri yang tinggi. Staphylococus aureus adalah salah satu gram positif berbentuk kokus dan merupakan bakteri patogen bagi manusia. Staphylococus aureus termasud bakteri yang banyak resistensi terhadap antibiotik. Tujuan. Untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder Tanin, Saponin, Flavanoid, Fenol, dan Alkaloid pada pelepah pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum). Untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak pelepah pisang ambon terhadap pertumbuhan Staphylococus aureus. Untuk mengetahui konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 100% ekstrak etanol pelepah pisang ambon yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococus aureus. Metodologi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode difusi sumuran dengan empat varian konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 100% . Kontrol positif yang digunakan adalah Ciprofloxacin dan kontrol negatif yang digunakan adalah Aquades. Skrining fitokimia dilakukan dengan metode tabung. Hasil penelitian. Skrining fitokimia menunjukan ekstrak pelepah pisang ambon mengandung tanin, saponin, flavonoid, alkaloid dan fenol. Pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% pelepah pisang ambon terhadap Staphylococus aureus di tandai dengan terbentuknya zona hambat pada konsentrasi 20% zona hambat 13 mm, konsentrasi 40% zona hambat 16 mm, konsentrasi 60% zona hambat 18 mm dan konsentrasi 100% zona hambat 20 mm. Kesimpulan. Pelepah pisang ambon memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococus aureus dengan konsentrasi yang efektif yaitu 100% degan zona hambat 20 mm dengan kategori sangat kuat.
ANALISIS KADAR BORAKS PADA TAHU PUTIH YANG DI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis Cut Bidara Panita Umar; Mylene Latumahina
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN Vol. 1 No. 1 (2022): April :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.622 KB) | DOI: 10.55606/jurrike.v1i1.476

Abstract

Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam proses produksi pangan perlu diwaspadai. Boraks dilarang digunakan dalam BTP karena dapat menyebabkan gangguan otak, hati dan ginjal, penggunaan boraks dalam jangka panjang dapat menyebabkan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya kadar boraks dalam tahu yang diproduksi diberbagai tempat dikota Ambon. Sampel tahu yang diteliti adalah sampel A (Pabrik tahu sumber rezeki) dan Sampel B (Pabrik tahu A sukarti), kemudian kadar boraks diamati menggunakan metode uji nyala, metode uji kertas tumerik dan metode spektrofotometri UV-Vis. Pada uji nyala, sampel di katakan mengandung boraks jika memberi nyala api berwarna hijau. Untuk uji warna kertas tumerik, sampel di katakan mengandung boraks jika kertas tumerik berubah warna menjadi merah kecoklatan. Metode spektrofotometri di lakukan dengan penentuan panjang gelombang, pembuatan kurva standar boraks dan penetapan kadar boraks dalam sampel. Hasil penelitian percobaan identifikasi boraks dalam sampel tahu dengan uji nyala dan uji warna kertas tumerik diketahui bahwa kedua sampel yang diuji tidak mengandung bahan pengawet berbahaya yaitu boraks. Hasil analisis boraks menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa kadar boraks pada sampel A (Pabrik tahu sumber rezeki) adalah 0,07% dan sampel B (Pabrik tahu A sukarti) adalah 0,09 %
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput Laut Merah (Eucheuma Spinosum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli Dengan Menggunakan Metode Difusi Sumuran Cut Bidara Panita Umar; Anatje J Pattipeilohy; Wa Yatmi Wali
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN Vol. 1 No. 1 (2022): April :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v1i1.1002

Abstract

Rumput laut merah (Eucheuma spinosum) merupakan salah satu jenis tumbuhan obat tradisional oleh masyarakat di Indonesia. Rumput laut merah (Eucheuma spinosum) mengandung flavonoid, alkaloid,dan saponin. Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif. Bakteri ini merupakan spesies dengan habitat alami dalam saluran percernaan manusia maupun hewan, dimana bakteri ini membentuk spora dan motil dengan flagella peritrikus disebut juga bakteri gram negatif. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui uji aktivitas ekstrak etanol rumput laut merah (Eucheuma spinosum) dapat menghambat pertumbuhan antibakteri Escherichia coli dengan menggunakan metode difusi sumuran. Metodologi Penelitian ini menggunakan metode eksperimental .Metode difusi sumuran dimana dibuat sumuran pada media agar yang telah ditanami dengan mikroorganisme kemudian diinkubasi dan diberi agen antimikroba yang akan di uji. Hasil penelitian Pada Pengujian aktivitas antibakteri dapat dilihat bahwa zona hambat yang dihasilkan dari berbagai konsentrasi rumput laut merah (Eucheuma spinosum) yaitu konsentrasi 60%,70,80, dan 90% terhadap bakteri Escherichia coli, memiliki zona hambat konsentrasi berbeda-beda. Pada konsentrasi 60% zona hambat sebesar 16 mm (kuat), konsentrasi 70% dengan zona hambat sebesar 19 mm, (kuat), konsentrasi 80% dengan zona hambat sebesar 21 mm (sangat kuat), konsentrasi 90% dengan zona hambat sebesar 30 mm (sangat kuat). Kesimpulan bahwa ekstrak rumput laut merah (Eucheuma spinosum) mengandung antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli
ANALISIS PERBEDAAN KADAR β-KAROTEN PADA UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas L.) MENTAH DAN REBUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Cut Bidara Panita Umar; Jamila F Kabakoran; Dewi Sukma Hukom
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2022): Mei: Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.3 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v1i2.1161

Abstract

Sweet potato is a good food ingredient, because of its starch which has a very rich nutritional content, including high carbohydrates. Therefore, in some areas sweet potato is also used as a staple food. It also contains protein, vitamin C and is rich in vitamin A (β-carotene). β-carotene in yellow sweet potato (Ipomoea batatas L.) can function to meet the needs of vitamin A and as an antioxidant in reducing the effects of free radicals. The purpose of this study was to determine the differences in β-carotene levels in raw and boiled yellow sweet potato (Ipomoea batatas L.) using the UV-Vis spectrophotometry method. Samples of yellow sweet potato were extracted by using maceration method with 95% ethanol solvent. Then a quantitative analysis was performed using the UV-Vis spectrophotometry method at a wavelength of 450 nm and a linear regression equation was obtained y = 0.0237x + 0.395 and a correlation coefficient (r) of 0.9931 and an average level of β-carotene in raw yellow sweet potato was obtained of 1278 .23 mg/kg and boiled yellow sweet potato of 413.90 mg/kg. So from this study it can be concluded that the levels of β-carotene in raw yellow sweet potatoes are greater than boiled yellow sweet potatoes because some boiled yellow sweet potatoes have been damaged due to heat or dissolved / lost to water.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KUMIS KUCING ( Orthosipon Aristatus )TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphyloccocus aureus DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIFUSI Aulia Debby Pelu; Cut Bidara Panita Umar; Nadhira Fahreza Patimahu
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2022): Mei: Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.5 KB) | DOI: 10.55606/klinik.v1i2.1176

Abstract

Cat's whiskers leaf plant (Ortosiphon aristatues.) is one of the plants that is efficacious as a medicinal plant. The part of the cat's whiskers leaf plant is used, namely the leaves that contain saponin compounds, flavonoids, alkaloids and tannins. The purpose of this study was to determine the most effective inhibition produced by the ethanol extract of the leaves of the cat's whiskers (Ortosiphon aristatues.) against the growth of Staphyloccocus aureus bacteria. The benefit of this research is to increase knowledge about the antimicrobial potential of ethanol extract of cat whiskers (Ortosiphon arietatus) leaves against the growth of Staphyloccocus aureus bacteria. This research method uses the diffusion method for wells. The sample used was cat whiskers leaf extract with pure strain of Staphyloccocus aureus. Treatment with cat whiskers leaf extract, the results of the test of the inhibitory activity of the cat whiskers leaf extract showed an average difference at a concentration of 65% with a diameter of 22 mm, a concentration of 70% with a diameter of 25 mm, and a concentration of 75% with a diameter of 30 mm. Ethanol extract of cat whiskers leaves with a concentration of 65%, 70%, and 75% effectiveness in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria. Based on observations, it was shown that the ethanolic extract of Kumis Kucing leaves gave the most effective inhibitory concentration at a concentration of 75% against Staphyloccocus aureus bacteria. with a diameter of 30 mm
FORMULASI SEDIAAN PASTA GIGI BUBUK RIMPANG JAHE PUTIH (Zingiber officinale Rosc) ASAL DAERAHNAMROLE KABUPATEN BURU SELATAN DENGAN VARIASI KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT Micie Sariwating; Cut Bidara Panita Umar; Nurliani Tomia
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022): MARET : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v2i1.1152

Abstract

The rhizome of white ginger (Zingiber officinale Rosc) has been known by the public because apart from being a cooking spice, it can also be used as medicine, one of which is to treat toothache. Control of dental and oral health problems is to use toothpaste properly and regularly. The higher the concentration of the binder (sodium CMC), the more compact the toothpaste preparation will be and the release of the active substance is less than optimal, besides that it will be difficult to apply at the time of use. On the other hand, the concentration of the binder is too low, causing the preparation to be easily crushed and disintegrate like a lotion. Variations in the concentration of different binders were made to see the physical form among the three formulations of toothpaste which had the best consistency and met the requirements. The purpose of this study was to identify the chemical content of white ginger (Zingiber officinale Rosc) rhizome, to formulate white ginger (Zingiber officinale Rosc) powder toothpaste with various concentrations of binders and to evaluate the preparation of white ginger (Zingiber officinale Rosc) powdered toothpaste. This research was conducted using laboratory experimental methods. The result of this research is that white ginger (Zingiber officinale Rosc) rhizome powder contains alkaloids, flavonoids, tannins and triterpenoids. White ginger rhizome powder (Zingiber officinale Rosc) can be formulated into toothpaste preparations. The toothpaste with the most physically stable consistency and fulfills the requirements is formula III (4% CMC sodium)