Konsistensi kolom stemming merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dampak kegiatan peledakan. Stemming yang efektif mengurangi tingkat ledakan udara dan mengoptimalkan fragmentasi, yang berkontribusi pada efisiensi operasional dan produktivitas secara keseluruhan. Lokasi penelitian dilakukan di PT Nusantara Swadesi Mining Purwakarta, Jawa Barat yang memiliki permasalahan dalam memenuhi target produksinya. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penelitian terbaru mengenai stemming dalam kegiatan peledakan. Konsistensi stemming sangat penting dalam kegiatan peledakan karena mencegah fly rock, fragmentasi yang lebih baik, dan lain-lain. Stemming yang kurang maksimal selain memiliki dampak fly rock juga mengakibatkan air blast, dan bongkahan batu (boulder). Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak konsistensi kolom stemming terhadap hasil peledakan dan rekomendasi geometri peledakan berdasarkan teori R.L. Ash dan vertical energy distribution (VED). Pada penilitian ini dilakukan untuk memperoleh hasil fragmentasi batuan dan analisis regresi serta korelasi mengenai stemming dengan hasil fragmentasi untuk mengetahui hubungannya, yaitu memiliki tingkat hubungan yang sedang. Geometri peledakan yang baik, termasuk panjang dan konsistensi stemming, dapat mempengaruhi distribusi tekanan dan energi ledakan, sehingga menghasilkan fragmentasi batuan yang optimal dan konsisten. Usulan rancangan geometri peledakan berdasarkan teori R.L. Ash dan vertical energy distribution (VED) adalah burden 2,93 m, spasi 3,66 m, kedalaman lubang ledak 8,79 m, stemming 2,93 m, powder column 5,86 m, subdrilling 0,88 m, tinggi jenjang 7,91 m, VED 66%, dan RC 2,75 dengan menggunakan bahan peledak DABEX73. Peledakan yang dilakukan dengan nilai RC kurang dari 1,4 dengan VED kurang dari 80%, maka hasil peledakan cenderung tidak optimal. Hal ini berisiko menimbulkan beberapa masalah teknik seperti fragmentasi yang buruk, fly rock, produktivitas menurun, dan penggunaan bahan peledak menjadi kurang ekonomis.