Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN HIDRAN KEBAKARAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL PESONA ALAM Ivana Patricia Lilipaly; Ririn Endah Badriani; Yeny Dhokhikah
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.916 KB) | DOI: 10.22225/pd.10.2.2818.266-279

Abstract

Pesona Alam Hotel is one of the hotels located in the Cisarua area, Bogor. An adequate plumbing system and fire hydrant system planning are needed to support the Comfort and safety of hotel visitor activities. The Plumbing Tool Load Unit Method is used in determining the dimensions of both clean and wastewater. Isometric depiction of piping networks and determining the diameter of clean water pipes is assisted by Pipe Flow Expert software. Based on the calculation, it is found that the need for clean water per day at Pesona Alam Hotel is 230 m3/day with the required diameter of clean water pipes of 0.5", 0.75", 1", 1.25", and 2". The estimated wastewater produced is 207 m3/day with a diameter of 1.25", 1.5", 2", 2.5", 3" and 4" wastewater. Whereas for the fire hydrant system, 3 types of fire hydrants are used, namely the pillar hydrant, fire hose reel, and sprinkler. The need for clean water for fire fighting is 270 m3.
ANALYSIS OF TECHNICAL RISK AT CONSTRUCTION PROJECT BY USING FUZZY LOGIC METHOD (CASE STUD: GRAND SUNGKONO LAGOON) Dwi Praseptiawan Rhosani; Yeny Dhokhikah; Anita Trisiana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.9328

Abstract

The High Rise Building Construction projects have a complexity of the work and a complex structural design that cause the large possibility of technical risk. It is crucial to do a technical risk assessment analysis for the classification of technical risk and how to handle it. The purpose of this research was to identify technical risks and risk responses to high category technical risk in the Grand Sungkono Lagoon project, Surabaya. The identifications were done by conducting a validated literature study with a preliminary survey. This research used a fuzzy logic method to assess the process of technical risk and it was assisted with MATLAB 2015a application by distributing the main questionnaire to selected respondents. From the result of the analysis, there were 7 high-level technical risk variables which consist of the effect of weather on the implementation, the difficulty mounting formwork and scaffolding at altitude, the existence of design changes, re-work, unsuitable system planning, poor equipment maintenance and wrong implementation methods. Proyek konstruksi High Rise Building memiliki kompleksitas pekerjaan dan desain struktur yang rumit sehingga kemungkinan terjadinya risiko teknis sangat besar. Analisis penilaian risiko teknis sangat penting dilakukan untuk penggolongan risiko teknis dan cara penanganannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko teknis dan respon risiko terhadap risiko teknis kategori tinggi pada proyek Grand Sungkono Lagoon, Surabaya. Identifikasi dilakukan dengan melakukan studi literatur yang divalidasi dengan survey pendahuluan. Proses penilaian risiko teknis pada penelitian ini menggunakan metode Fuzzy Logic dibantu aplikasi MATLAB 2015a dengan menyebarkan kuisioner utama pada responden terpilih. Hasil analisis di dapat 7 variabel risiko teknis kategori tinggi yaitu pengaruh cuaca pada pelaksanaan, kesulitan pemasangan bekisting dan perancah di ketinggian, adanya perubahan desain, pekerjaan ulang, system yang tidak sesuai perencanaan, pemeliharaan peralatan yang buruk dan metode pelaksanaan yang salah.
DEVELOPMENT OF CLEAN WATER DISTRIBUTION NETWORK SYSTEM IN GENTENG SUB-DISTRICT BANYUWANGI USING EPANET 2.0 PROGRAM Ayu Rahmad Jayanti; Ririn Endah Badriani; Yeny Dhokhikah
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.117 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.12366

Abstract

The clean water distribution in the Genteng Subdistrict, Banyuwangi Regency is included in the service area of the Zone 1 PDAM tile unit. The 60 liters/second reservoir discharge capacity is obtained from Sumber Umbul Sari in the Glenmore District. The distribution of clean water in Zone 1 is still less than 70% of the area served, as the installed discharge capacity is estimated to be insufficient. In order to achieve the distribution goal, a network system must be developed by adding direct debits and planning a new pipeline. The Epanet 2.0 program simplifies the calculation of pipeline networks by integrating elevation data, network maps, pipeline specification, and load. The analysis of the simulation results was conducted using the Public Works Minister's hydraulic parameter standards 2007. Planning of a distribution network and a cost budget in 2029 were done to estimate the water supply needs and budgets required. The hydraulic simulation results based on the analysis of the pressure of all joints are in accordance with the standard, while the analysis of the velocity in pipe is less standard. The need for water discharge in 2029 is 71.6 liters/second. In Kembiritan Village, the construction of distribution pipes with an additional reservoir unit was planned. The planned pipe dimensions in the development area were 25 mm at 796 meters, 50 mm at 4062 meters, and 75 mm at 1518 meters. The cost of planning a clean water distribution system in 2029 is Rp. 1,431,375,000.00. Distribusi air bersih di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi merupakan wilayah pelayanan Zona 1 PDAM unit Genteng. Kapasitas debit reservoir sebesar 60 liter/detik berasal dari sumber umbul sari di Kecamatan Glenmore. Pendistribusian air bersih di wilayah Zona 1 masih kurang dari 70% wilayah yang terlayani, karena diperkirakan kapasitas debit yang terpasang kurang mencukupi. Untuk memenuhi target pemerataan distribusi perlu pengembangan sistem jaringan dengan penambahan debit dan perencanaan jaringan pipa baru. Program Epanet 2.0 memudahkan dalam perhitungan jaringan perpipaan dengan mengintegrasi data elevasi, peta jaringan, spesifikasi pipa dan debit. Analisis hasil simulasi menggunakan standar parameter hidrolis Permen PU 2007. Perencanaan pengembangan jaringan distribusi dan anggaran biaya pada tahun 2029 guna memperkirakan debit kebutuhan air dan anggaran biaya yang dibutuhkan. Hasil simulasi hidrolis berdasarkan analisis tekanan semua junction telah sesuai standar, sedangkan analisis kecepatan masih di bawah standar. Kebutuhan debit air tahun 2029 sebesar 71,6 Liter/detik. Pengembangan pipa distribusi direncanakan di Desa Kembiritan dengan tambahan satu unit reservoir. Dimensi pipa rencana di wilayah pengembangan digunakan diameter 25 mm sepanjang 796 m, diameter 50 mm sepanjang 4062 m dan diameter 75 mm sepanjang 1518 m. Biaya perencanaan sistem distribusi air bersih tahun 2029 sebesar Rp. 1.431.375.000,00.
STUDI KETERSEDIAAN PRASARANA AIR BERSIH DAN SANITASI DI PERMUKIMAN PADAT KOTA JEMBER Yeny Dhokhikah
Purifikasi Vol 8 No 2 (2007): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v8.i2.132

Abstract

Kabupaten Jember terletak pada ketinggian kurang lebih 89 meter dari permukaan air laut dengan luas area 9.897,83 Ha (BPS Jember, 2005). Jumlah penduduk di Kabupaten Jember adalah 2141467 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk + 0,71% per tahun. Kepadatan penduduk di wilayah perkotaan cukup tinggi yaitu rata-rata 3767 jiwa/km2. Sebagian peduduk di perkotaan Jember bertempat tinggal di kawasan permukiman padat yang cenderung memiliki lingkungan yang kurang terpelihara dan penyediaan prasarana dasar yang terbatas. Penelitian ini memaparkan isu ketersediaan prasarana air bersih dan sanitasi serta memaparkan model pengelolaannya. Pemecahan masalah ketersediaan prasarana dasar permukiman perkotaan yang padat adalah meningkatkan partisipasi masyarakat, sehingga tumbuh kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kualitas lingkungan. Upaya penyediaan prasarana air bersih dan sanitasi yang sesuai kebutuhan merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah pencemaran lingkungan. Untuk itu, strategi dan langkah yang tepat sebaiknya bertumpu pada masyarakat guna peningkatan pelayanan air bersih dan sanitasi.
The First Investigation of Microplastics Contamination in Estuarine Located in Puger District, Jember Regency, Indonesia Selvi Ariyunita; Yeny Dhokhikah; Wachju Subchan
Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrba.v3n1.p7-12

Abstract

Microplastics are harmful to the ecosystem and need to solve immediately. Detection of microplastic contamination is the first step to reduce plastics pollution. Estuarine in Puger has a high potential for microplastic pollution related to the multifunction of waters as ports, tourism, fish market, fish processing, and human settlements. However, there are no studies related to microplastic contamination in the area. The objectives of this research were to determine microplastic contamination in the estuarine located in Puger District, Jember Regency, Indonesia. The research results were the first evidence to inform the society and local government about the actual condition of plastic pollution, especially in the aquatic ecosystem. The sampling sites were determined by purposive sampling. Fifty liters of water from each station (with three repetitions) were taken using a 24V water pump and then filtered using stainless steel filter (mesh 5 mm and 0.2 mm). The filtered samples were placed in a sterile bottle sample, stored at 4 ± 20C. Microplastics were counted and categorized according to size, color, and type under a microscope stereo. Microplastic abundance was calculated based on the number of microplastic particles identified per liter of sample water (particle/liter). The result showed that the study area was contaminated by microplastics throughout site sampling, with abundances varying from 0.03 particles/liter to 0.19 particles/liter. The highest microplastic abundance found near the fishery market. The microplastics also vary in size, color, and type. According to characterization, the sources of microplastic contamination come from human-based activities.
ANALISIS PENGARUH ADSORBEN LIMBAH KULIT KOPI PERTANIAN JEMBER PADA PROSES ADSORPSI LOGAM TEMBAGA (Cu) Noven Pramitasari; Yeny Dhokhikah; Yuliana Sukarmawati; Audiananti Meganandi Kartini
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 7, No 1 (2021): MARET 2021
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v7i1.10817

Abstract

Suatu aktivitas industri termasuk industri pertanian dapat menimbulkan dampak, baik dampak positif ataupun negatif. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas industri adalah permasalahan limbah padat yang dihasilkan. Salah satu limbah padat yang dihasilkan oleh industri pertanian adalah kulit kopi. Penelitian ini merupakan penelitian awal dalam pemanfaatan limbah padat industri pertanian yang ada di Kabupaten Jember sebagai material adsorben untuk menyerap limbah cair yang mengandung logam berat Cu. Limbah padat yang digunakan sebagai adsorben adalah limbah kulit kopi.  Adsorben dari kulit kopi merupakan salah satu material potensial yang dapat dikembangkan dan telah terbukti dapat menyerap logam berat. Terdapat dua tahapan dalam penelitian ini yaitu tahap adsorpsi dan tahap uji Unvariate Two Way Anova menggunakan bantuan software SPSS. Pada tahap adsorpsi, dilakukan proses adsorpsi dengan waktu kontak 30, 60, dan 90 menit, dan kecepatan pengadukan 100, 200, dan 300 RPM. Pada tahap uji Unvariate Two Way Anova, data yang dihasilkan terlebih dahulu harus memenuhi uji prasyarat sebagai data terlebih dahulu diuji dengan uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov sedangkan uji homogenitas menggunakan levene test. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan uji Unvariate Two Way Anova dan uji pos hoc. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses adsorpsi logam tembaga (Cu) menggunakan adsorben dari limbah kulit kopi, dan menganalisis pengaruh waktu kontak dan kecepatan pengadukan pada proses adsorpsi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa (1) proses adsorpsi logam tembaga (Cu) menggunakan adserben yang terbuat dari limbah kulit kopi terbukti dapat menurunkan konsentrasi Cu, dan (2) terdapat pengaruh yang signifikan pada semua variabel waktu kontak dan kecepatan pengadukan kecuali antara kecepatan pengadukan 100 RPM dan 300 RPM. Kata kunci: Adsorben, adsorpsi, anova, Cu, kopi. The industrial activity including the agricultural industry can have an impact, both positive and negative impacts. One of the negative impacts caused by industrial activities is the problem of solid waste produced. One of the solid wastes produced by the agricultural industry is coffee skin. This research is an initial study in the utilization of agricultural industrial solid waste in Jember Regency as an adsorbent material to absorb liquid waste containing heavy metals Cu. Solid waste that is used as an adsorbent is coffee skin waste. Coffee skin adsorbent is one of the potential materials that can be developed and has been proven to absorb heavy metals. There are two steps in this research, namely the adsorption stage and the Unvariate Two Way Anova test using SPSS. In the adsorption stage, the adsorption process is carried out with contact times of 30, 60 and 90 minutes, and stirring speeds of 100, 200, and 300 RPM. In the Unvariate Two Way Anova test, the data generated must first fulfill the prerequisite test as the data is first tested by normality and homogeneity test. The normality test uses the Kolmogorov Smirnov while the homogeneity test uses the levene test. After that, it was followed by the Unvariate Two Way Anova test and the post hoc test. This study aims to analyze Cu adsorption process using adsorbents from coffee skin waste, and analyze the effect of contact time and stirring speed on the adsorption process. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that (1) Cu adsorption process using adserbens made from coffee skin waste has been proven to reduce Cu concentration, and (2) there is a significant effect on all contact time variables and stirring speeds except between stirring speed of 100 RPM and 300 RPM. Keywords: Adsorbent, adsorption, anova, coffee, Cu.
Efektivitas Penyisihan Kadar BOD Limbah Cair Pengolahan Ikan Menggunakan Tanaman Melati Air (Echinodorus Palaefolius) dengan Sistem SSFCWS Desanty Prihastya Ningrum; Noven Pramitasari; Yeny Dhokhikah
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 7 No 1 (2022): Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL)
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/mitl.v7i1.3140

Abstract

Limbah cair pengolahan ikan merupakan limbah yang mengandung bahan organik dari kegiatan pengolahan ikan yang berpotensi mencemari lingkungan apabila limbah yang dihasilkan tidak diolah secara baik dan benar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi penyisihan kadar BOD dengan fitotreatment menggunakan tanaman melati air (Echinodorus palaefolius), dan pengaruh jumlah tanaman terhadap kadar BOD limbah cair pengolahan ikan. Pengambilan sampel dilakukan di industri pengolahan ikan yang terdapat di Pasuruan, Jawa Timur. Tahapan penelitian dimulai dari penelitian pendahuluan, proses fitotreatment, dan analisis data menggunakan Anova Dua Arah. Aklimatisasi tanaman dengan konsentrasi limbah cair pengolahan ikan 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% dengan tanaman melati air (Echinodorus palaefolius) bertahap selama 18 hari. Fitotreatment dilakukan menggunakan konsentrasi limbah 75% selama 20 hari untuk mengetahui penurunan kadar BOD. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tanaman melati air (Echinodorus palaefolius) mampu menyerap bahan organik dalam limbah cair pengolahan dengan efisiensi penyisihan BOD sebesar 77%. Adapun hasil uji statistik yang dilakukan menunjukkan bahwa berat tanaman melati air (Echinodorus palaefolius) berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar BOD.
Analisis Sistem Plambing Air Bersih dan Air Buangan pada Proyek Pembangunan Integrated Laboratory for Engineering Biotechnology David Firman Sudrajat; Yeny Dhokhikah; Ririn Endah Badriani
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v6i1.20942

Abstract

When this article is written, University of Jember is conducting a development project for Integrated Laboratory Engineering Biotechnology. In building construction, good plumbing system planning is needed. For this reason, a study was carried out by comparing DED of the plumbing system with the results of calculations according to SNI 2015 based on the number of occupants. The building requires a water discharge of 550 L/minute or 792 m3/day (based on SNI 8153-2015) and 620 L/minute or 893 m3/day (based on DED Figure), while the wastewater discharge is 212 m3/day. The diameter of the clean water used ranges from 2-2.5 inches or 50-60 mm. The underground tank volume is 106 m3 and the roof tank is 40 m3. According to DED Figure, the underground tank volume is 120 m3 and the roof tank is 45 m3. The diameter of the wastewater pipe based on the minimum plumbing tool (SNI 8153-2015) ranges from 80-100 mm and the diameter of the vent pipe ranges from 80-100 mm. The calculation based on the DED Figure shows that the diameter of the exhaust pipe ranges from 100-125 mm, while the diameter of the vent pipe ranges from 80-125 mm. ABSTRAK Saat artikel ini dibuat, Universitas Jember sedang melakukan proyek pembangunan Integrated Laboratory Engineering Biotechnology yang terdiri atas 6 lantai. Dalam suatu pembangunan gedung dibutuhkan suatu perencanaan sistem plambing yang baik. Untuk itu dilakukan penelitian dengan membandingkan DED sistem plambing dengan hasil perhitungan sesuai SNI 2015. Penelitian ini dilakukan sebagai bahan perbandingan dan masukan pada proyek pembangunan gedung. Gedung Laboratory Engineering Biotechnology membutuhkan debit air sebesar sebesar 550 L/menit atau 792 m3/hari (berdasarkan SNI 8153-2015), dan 620 L/menit atau 893 m3/hari (berdasarkan Gambar DED), sedangkan debit air buangan sebesar 212 m3/hari (sesuai SNI 8153-2015) dan 238 m3/hari (sesuai Gambar DED). Diameter air bersih yang terpakai berkisar antara 2-2,5 inci atau 50-60 mm. Didapatkan volume tangki bawah tanah sebesar 106 m3 dan tangki atap sebesar 40 m3. Menurut Gambar DED didapatkan volume tangki bawah tanah sebesar 120 m3 dan tangki atap sebesar 45 m3. Diameter pipa air buangan berdasarkan minimum alat plambing (SNI 8153-2015) berkisar antara 80-100 mm dan diameter pipa ven berkisar antara 80-100 mm. Adapun berdasarkan Gambar DED didapatkan diameter pipa air buangan berkisar antara 100-125 mm, sedangkan diameter pipa ven berkisar antara 80-125 mm.
PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA MENGENAI PEMILAHAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAN SIFATNYA Yeny Dhokhikah; Ririn Endah Badriani; Sri Sukmawati
STATOR: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 5 No 1 (2022): JURNAL STATOR
Publisher : Jurusan Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah dapat minimbulkan dampak yang buruk terhadap kesehatan dan lingkungan, sehingga diperlukan pengelolaan sampah yang baik. Keberhasilan pengelolaan sampah diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, industri dan masyarakat. Peningkatan partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan mengenai dampak yang ditimbulkan oleh sampah dan cara pengelolaannya khususnya cara pemilahan sampah kepada siswa sekolah dasar melalui penyuluhan. Berdasarkan survey pendahuluan diketahui bahwa siswa SDN Sumbersari 3 Jember masih belum dapat membedakan antara sampah basah dan sampah kering dengan benar sehingga tong sampah untuk sampah basah dan tong sampah untuk sampah kering berisi sampah kering. Kegiatan pengabdiaan masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada siswa SD tentang karakteristik sampah padat rumah tangga dan sejenis rumah tangga untuk membeagar dapat melakukan pemilahan sampah padat rumah tangga berdasarkan karakteristiknya. Metode pelaksanaan pengabdian meliputi tahap persiapan dengan melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah SDN Sumbersari 3 Jember dan survei lapangan, pelaksanaan pemaparan dan evaluasi..
Pelatihan Pengolahan Limbah Rumput Laut Menggunakan Rotary Drum Composter Selvi Ariyunita; Yeny Dhokhikah; Firda Lutfiatul Fitria
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i3.5219

Abstract

Limbah rumput laut yang dihasilkan dari proses produksi pupuk organik cair (POC) seringkali ditimbun dan dibuang secara langsung sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan berupa bau yang tidak sedap serta mengganggu estetika. Di sisi lain, limbah rumput laut tersebut masih mengandung mikronutrien yang masih dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai guna dan bernilai ekonomi. Sasaran kegiatan ini adalah pemilik, karyawan serta masyarakat sekitar home industry POC di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.Pengolahan limbah rumput laut dilakukan dengan metode komposting menggunakan rotary drum composter. Kegiatan ini memberikan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan dengan memanfaatkan limbah rumput laut menjadi varian produk pupuk organik. Pihak mitra mengharapkan adanya keberlanjutan program untuk mengelola limbah lain yang merupakan hasil samping proses pembuatan POC.Masyarakat sekitar home industry juga merasakan manfaat melalui peningkatan pemahaman terkait pengelolaan sampah di skala rumah tangga.