Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI STATUS STRUKTURAL, STATUS FUNGSIONAL, DAN KOMPLIKASI PASCA INTERVENSI FRAKTUR ANKLE BIMALLEOLAR: A SYSTEMATIC REVIEW Indraswari, Made Ratna Savitri; Subawa, I Wayan; Wiguna, I Gusti Lanang Ngurah Agung Artha; Dusak, I Wayan Suryanto
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i04.P05

Abstract

Fraktur ankle bimalleolar merupakan jenis fraktur yang menyebabkan ketidakstabilan pada struktur anatomis sendi ankleatau sendi talokrural. Fraktur ini berpotensi menimbulkan gejala sisa pada pasien sehingga diperlukan manajemen intervensi adekuat untuk mengembalikan kondisi struktur maupun fungsi optimal. Systematic review ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi status struktural, status fungsional, dan komplikasi pasca intervensi fraktur ankle bimalleolar. Protokol PRISMA digunakan untuk menentukan langkah sistematis dan kriteria eligibility (kelayakan) sebagai pedoman menyeleksi artikelpenelitian. Rentangan tahun publikasi artikel penelitian adalah 2015-2020. Penilaian kualitas dan risiko bias dilakukan dengan kriteria OCEBM dan Cochrane. Sejumlah 7 artikel penelitian dari 249 artikel yang berpotensi diinklusi. Total subjek 496 (14-91 tahun) melaporkan hasil evaluasi intervensi operatif dan 1 studi melakukan perbandingan konservatif. Sebanyak 99,6% (n=494) subjek mencapai union, sedangkan non-union ditemukan pada 2 subjek dengan tindakan konservatif. Instabilitas struktural ditemukan pada 6 subjek dengan medial clear space > 4mm. Status fungsional dengan AOFAS, OMA, dan Biard and Jackson didapatkan 98,9% pada rentang sedang-baik, 5 subjek melaporkan skor buruk, dan tidak ada subjek melaporkan restriksi fungsional. Untuk komplikasi, kondisi yang ditemukan paling umum yaitu nyeri sedang 43,1%, osteoarhtitis ankle grade 1, serta infeksi superfisial dan dalam yang sembuh dengan intervensi antibiotik. Capaian status struktural union sangat tinggi (99,6%), namun 2 subjek mengalami non-union pada kelompok intervensi konservatif. Status fungsional pasien tercapai pada kategori sedang-sangat baik (98,9%) dan tanpa adanya restriksi fungsional meskipun terdapat 5 subjek dengan skor buruk. Komplikasi yang muncul pada pasien umumnya adalah nyeri sedang (43,1%), osteoarthritis ankle grade 1, serta infeksi superfisial dan dalam. Kata kunci : evaluasi pasca intervensi, fraktur ankle bimalleolar
The Efficacy of Topical Sucralfate for Skin Ulcer: A Systematic Review of Randomized Control Trials and Cohort Studies Maharani, Sarasukma; Savira, Olivia; Indraswari, Made Ratna Savitri; Asmarajaya, Anak Agung Gde Ngurah
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 12 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i12.5232

Abstract

Wound care in ulcers often poses significant challenges due to prolonged healing time and frequently unsatisfactory outcomes. The use of topical modalities to maintain a moist wound environment continues to be developed. Sucralfate, as a cytoprotective agent for gastric mucosa, has shown potential in the management of ulcers. This systematic review aims to determine the efficacy of topical sucralfate in ulcer wound healing. A comprehensive literature search was conducted across databases including PubMed and Google Scholar, for nine clinical studies published between 2008 and 2023 across multiple countries. The present study included randomized controlled trials (RCTs) and cohort studies that compared sucralfate dressing with conventional dressing. Outcomes of interest included reduction area, healing time, healing rate, and rate of granulation tissue formation. Nine studies fulfilled the eligibility criteria, assigning topical sucralfate as the intervention and conventional modalities (saline, mupirocin, povidone iodine) or placebo as comparators. The study duration ranged from 10 days to 3 months, during which topical sucralfate achieved superior outcomes, with a statistically significant reduction in healing time and greater wound area reduction compared with controls. These results indicate that topical sucralfate is effective in ulcer wound management, exerting cytoprotective effects and promoting epithelial regeneration, thereby enhancing the overall quality of wound healing. While primarily considered an adjunctive agent, the evidence demonstrates that sucralfate exerts clinically relevant effects on epithelialization and tissue recovery. Its cytoprotective properties underscore a therapeutic role that extends beyond supportive care, reinforcing its value as a complementary strategy in wound management.