Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The QUALITY OF LIFE IN ADOLESCENT DURING COVID 19 PANDEMIC Setiyawan, I Made Karma; Apsari, Ni Luh Sri; Saputra, I Made Yullyantara; Sindhughosa, Wega Upendra; Sinardja, Siska Permanasari; Mayangsari, Ayu Setyorini Mestika; Witarini, Komang Ayu; Dewi, Ida Ayu Made Ratna
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i07.P13

Abstract

Background : Assessment of quality of life in children is a useful indicator of overall health because it encompasses information about children's physical and mental health. Managing the existing environment and adhering to current constraints due to Covid-19 can be especially difficult for children and adolescents because these conditions can be regarded as incompatible with their developmental tasks. The Pediatric Quality of Life Inventory (PedsQL) is a tool designed to assess children's quality of life based on age, maturity, and cognitive development. While self-report is the gold standard for measuring perceived PedsQL, there may be occasions when the kid is too young, too sick, or too tired to complete PedsQL instrument, in which case a parent-proxy report may be required. Methods : An analytic observational study using a cross-sectional design involve three elementary schools in the Jimbaran area, Badung, Bali. The research was conducted at Udayana University Hospital in July 2022. Detailed explanations about the context and how to fill out the PedsQL form were given to students and their parents. The students and parents fill out PedsQL forms in separate rooms. The PedsQL questionnaire used was the Indonesian version. Concordance between self-report and parent-proxy was evaluated using the Wilcoxon paired sign rank test. Intraclass correlation coefficients (ICC) to assess parent and child agreement. Results : Amongst 189 children, median age was 11 years (range 11–13 years). There was no difference in PedsQL between self-report and parent-proxy in overall and subscales functioning domain. Physical, emotional, social, and school functioning all had intraclass correlation coefficients of 0.85, 0.83, 0.79, and 0.88, respectively. Low energy (physical functioning), feel afraid or scared and feel angry (emotional functioning), and can’t do things that children his age do (social functioning) were found different among factor loadings. School functioning factor loadings were found similar. Conclusion : This study shows a good agreement and no significant difference in overall and subscale scores between children's self-report and parent-proxy reports. Although significant differences were found when examining each factor loadings in each component.
Implementasi Problem Based Learning Terintegrasi Pendekatan Teaching at The Right Level dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Setyawati, Dwi Utami; Dewi, Ida Ayu Made Ratna; Hayati, Laila
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 3 (2024): Juli - September 2024 (In Progress)
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i3.1984

Abstract

Seiring berjalannya waktu, hasil belajar yang ditunjukkan oleh siswa mengalami penurunan yang disebabkan oleh ketidakseimbangnya kemampuan yang dimiliki antar siswa di dalam kelas. Dari permasalahan tersebut maka peniliti memberikan solusi dengan melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang terintegrasi dengan pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL). Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas X-3 di SMAN 3 Mataram yang dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2023/2024. Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah asesmen formatif yang telah dilakukan validasi oleh dua guru matematika di SMAN 3 Mataram. Analisis data dilakukan menggunakan proses deskriptif kuantitatif, yang mana hal pertama yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan hasil belajar siswa terlebih dahulu, lalu menghitung nilai dan menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal apabila hasil belajar siswa telah mencapai KKM yaitu 75, maka dapat disimpulkan bahwa siswa telah tuntas dalam belajar. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi Teaching at the Right Level (TaRL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
Implementasi Problem Based Learning Terintegrasi Pendekatan Teaching at The Right Level dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Setyawati, Dwi Utami; Dewi, Ida Ayu Made Ratna; Hayati, Laila
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 3 (2024): July - September 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i3.1984

Abstract

Seiring berjalannya waktu, hasil belajar yang ditunjukkan oleh siswa mengalami penurunan yang disebabkan oleh ketidakseimbangnya kemampuan yang dimiliki antar siswa di dalam kelas. Dari permasalahan tersebut maka peniliti memberikan solusi dengan melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang terintegrasi dengan pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL). Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas X-3 di SMAN 3 Mataram yang dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2023/2024. Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah asesmen formatif yang telah dilakukan validasi oleh dua guru matematika di SMAN 3 Mataram. Analisis data dilakukan menggunakan proses deskriptif kuantitatif, yang mana hal pertama yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan hasil belajar siswa terlebih dahulu, lalu menghitung nilai dan menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal apabila hasil belajar siswa telah mencapai KKM yaitu 75, maka dapat disimpulkan bahwa siswa telah tuntas dalam belajar. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi Teaching at the Right Level (TaRL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika.