Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peranan Wahyu Ilahi dalam Kanonisasi Alkitab Telaumbanua, Yohanes; Suhadi, Suhadi
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 6, No 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v6i1.548

Abstract

The content of the Bible is that God Himself breathed out or inspired the Bible, so the Bible is true. Along with history attacks against the inerrancy of the Bible have occurred. Errantists and Inerrantists emerged, both of whom had thinkers who could deal with the facts of several parts of the Bible in question and both parties read the conclusions of their opponents. Then it is very important to remember that the Bible validates itself because the books were breathed into God's breath (2 Timothy 3:16). In other words, canonicality is inherent in these books, because they come from God. Likewise, interpreting the Bible by the light of the Holy Spirit enables us to believe in the truth of the Bible. So, the researcher used qualitative research methods with a descriptive literature approach. The descriptive literature approach is a data collection technique based on library research as supporting material for theory formulation.Isi alkitab ialah Allah sendiri yang meniupkan keluar atau mengilhami Alkitab, maka Alkitab adalah benar. Seiring dengan sejarah serangan-serangan terhadap ketidakkeliruan Alkitab pun terjadi. Muncul kaum errantis dan kaum inerrantis, keduanya mempunyai pemikir-pemikir yang cakap menghadapi fakta-fakta beberapa bagian-bagian Alkitab yang dipermasalahkan dan kedua pihak membaca kesimpulan-kesimpulan dari lawannya. Kemudian amat penting diingat bahwa Alkitab mengesahkan dirinya sendiri karena kitab-kitab ditiupkan oleh napas Allah (2Tim. 3:16). Dengan kata lain, kekanonannya telah melekat di dalam kitab-kitab itu, karena berasal dari Allah. Demikian pula penafsiran Alkitab oleh terang Roh Kudus memampukan kita mempercayai kebenaran Alkitab. maka peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif literatur. pendekatan deskriptif literatur ialah teknik pengumpulan data berdasarkan kajian pustaka sebagai bahan pendukung perumusan teori. 
Konsep keselamatan: Iman dan Perbuatan Dari Perspektif Teologi Injili Telaumbanua, Yohanes; Sunarno, Sunarno; Mulalinda, Stella
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 2 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v4i2.139

Abstract

Manusia adalah makhluk Tuhan, diciptakan menurut gambar Tuhan. Gambaran Allah ini ternoda oleh dosa, dengan melanggar atau melampaui batas-batas yang telah ditetapkan. Dosa sudah ada sebelum manusia ada sejak Adam dan Hawa, namun tentu saja dosa merupakan akibat dari kejatuhan manusia. Manusia adalah makhluk berdosa, dan pada saat yang sama, mereka juga musuh Tuhan. Dikatakan bahwa semua manusia telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Tuhan (Roma 3:23), atau statusnya berubah dari yang seharusnya. Kejahatan adalah salah satu bagian yang manusia ciptakan sendiri melalui kehendak bebas. Kejahatan muncul dari keinginan bebas seseorang sebelum atau dalam situasi saat ini. Manusia menggunakan kehendak bebasnya pada saat mereka melakukan kejahatan. Dengan begitu manusia tidak bisa mengatakan bahwa Allah yang merupakan pelaku dari hadirnya kejahatan. Tuhan yang pengasih mengambil inisiatif untuk menyelamatkan umat manusia. Allah mengutus Firman Allah yang menjadi manusia dalam pribadi Yesus. Yesus adalah Firman Tuhan yang menjadi manusia dan melaksanakan kehendak Tuhan. Dia akan melakukan pekerjaan keselamatan (kematian di kayu salib, kebangkitan, dan kenaikan) dan menjadi Juruselamat (Kristus, Mesias) umat. Tujuan dari penelitian ini adalah agar mendapatkan pemahaman tentang konsep keselamatan berdasarkan perspektif Teologi Injil. Sebab  Iman  dan  Perbuatan  itu  adalah  dua  hal  yang  tidak  dapat  dipisahkan  satu sama lain, melainkan saling melengkapi. Untuk menemukan data-data yang detail dalam pembahasan ini, penulis menggunakan  metode  kualitatif pendekatan deskriptif, temuan dari penelitian ini ialah,  pengkaji keselamatan: iman dan perbuatan perspektif teologi injili, sampai mendapatkan hasil yang bisa diterapkan orang percaya masa kini dalam mengikut Tuhan. 
Kajian Antropologis Dalam Perspektif Iman Kristen Telaumbanua, Yohanes; Suhadi
Shalom: Jurnal Teologi Kristen Vol. 4 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Syalom Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.645 KB) | DOI: 10.56191/qa5kwh38

Abstract

Anthropological studies in the perspective of Christian faith aim to understand the nature of humans as God's creatures in relation to others and the environment based on theological principles. The background of this study departs from the debate between secular and theological views on the origin and development of humans, where the Christian anthropological approach provides an understanding that humans are created in the image and likeness of God (Imago Dei) and have unique moral and spiritual purposes. This study uses a qualitative method with a literature study approach, analyzing theological sources, the Bible, and relevant anthropological literature. The main findings of the study indicate that the concept of Imago Dei not only affirms human dignity, but also implies ethical responsibility in social and ecological relations. In addition, this study found that Christian faith provides a unique perspective on the dynamics of human culture and identity, which is different from the naturalistic approach in secular anthropology. The results of this study confirm that Christian anthropology not only contributes to understanding human existence from a faith perspective, but also provides a basis for more ethical and transformative social engagement. Thus, this study enriches the academic discourse on the relationship between faith and science, and encourages an integrative approach in understanding the complexity of human beings in a cultural and spiritual context.Abstrak: Kajian antropologis dalam perspektif iman Kristen bertujuan untuk memahami hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dalam relasi dengan sesama dan lingkungan berdasarkan prinsip-prinsip teologis. Latar belakang penelitian ini berangkat dari perdebatan antara pandangan sekuler dan teologis mengenai asal-usul serta perkembangan manusia, di mana pendekatan antropologi Kristen memberikan pemahaman bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Imago Dei) serta memiliki tujuan moral dan spiritual yang khas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, menganalisis sumber-sumber teologis, Alkitab, serta literatur antropologi yang relevan. Temuan utama penelitian menunjukkan bahwa konsep Imago Dei tidak hanya menegaskan martabat manusia, tetapi juga mengimplikasikan tanggung jawab etis dalam hubungan sosial dan ekologis. Selain itu, kajian ini menemukan bahwa iman Kristen memberikan perspektif unik tentang dinamika budaya dan identitas manusia, yang berbeda dari pendekatan naturalistik dalam antropologi sekuler. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa antropologi Kristen tidak hanya berkontribusi dalam memahami keberadaan manusia dari sudut pandang iman, tetapi juga memberikan dasar bagi keterlibatan sosial yang lebih etis dan transformatif. Dengan demikian, kajian ini memperkaya diskursus akademik mengenai hubungan antara iman dan ilmu, serta mendorong pendekatan integratif dalam memahami kompleksitas manusia dalam konteks budaya dan spiritual