Manusia adalah makhluk Tuhan, diciptakan menurut gambar Tuhan. Gambaran Allah ini ternoda oleh dosa, dengan melanggar atau melampaui batas-batas yang telah ditetapkan. Dosa sudah ada sebelum manusia ada sejak Adam dan Hawa, namun tentu saja dosa merupakan akibat dari kejatuhan manusia. Manusia adalah makhluk berdosa, dan pada saat yang sama, mereka juga musuh Tuhan. Dikatakan bahwa semua manusia telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Tuhan (Roma 3:23), atau statusnya berubah dari yang seharusnya. Kejahatan adalah salah satu bagian yang manusia ciptakan sendiri melalui kehendak bebas. Kejahatan muncul dari keinginan bebas seseorang sebelum atau dalam situasi saat ini. Manusia menggunakan kehendak bebasnya pada saat mereka melakukan kejahatan. Dengan begitu manusia tidak bisa mengatakan bahwa Allah yang merupakan pelaku dari hadirnya kejahatan. Tuhan yang pengasih mengambil inisiatif untuk menyelamatkan umat manusia. Allah mengutus Firman Allah yang menjadi manusia dalam pribadi Yesus. Yesus adalah Firman Tuhan yang menjadi manusia dan melaksanakan kehendak Tuhan. Dia akan melakukan pekerjaan keselamatan (kematian di kayu salib, kebangkitan, dan kenaikan) dan menjadi Juruselamat (Kristus, Mesias) umat. Tujuan dari penelitian ini adalah agar mendapatkan pemahaman tentang konsep keselamatan berdasarkan perspektif Teologi Injil. Sebab  Iman  dan  Perbuatan  itu  adalah  dua  hal  yang  tidak  dapat  dipisahkan  satu sama lain, melainkan saling melengkapi. Untuk menemukan data-data yang detail dalam pembahasan ini, penulis menggunakan  metode  kualitatif pendekatan deskriptif, temuan dari penelitian ini ialah,  pengkaji keselamatan: iman dan perbuatan perspektif teologi injili, sampai mendapatkan hasil yang bisa diterapkan orang percaya masa kini dalam mengikut Tuhan. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024