Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Detection of Fusarium wilt on Local Bananas in Pandeglang Nani, Maryani; Harahap, Elmira Oktaria Raihan; Khastini, Rida Oktorida; Ahmad, Fajarudin
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 19 No 4 (2023): Juli 2023
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.19.4.133-144

Abstract

Pandemi layu fusarium pisang atau Panama disease, yang disebabkan oleh tropical race 4 (TR4), menjadi ancaman budi daya pisang baik industri maupun skala kecil. Di Indonesia, layu fusarium menyerang varietas ekspor pisang Cavendish dan varietas lokal populer seperti Pisang Raja, Kepok, dan Barangan. Meskipun demikian, TR4 masih belum banyak diketahui keberadaannya pada pisang-pisang lokal di berbagai wilayah Indonesia. Penelitian ini bertujuan mendeteksi TR4 pada pisang-pisang lokal Pandeglang, yang merupakan wilayah terbesar penghasil pisang di Provinsi Banten. Survey dilakukan di sembilan lokasi yang tersebar di lima kecamatan: Banjar, Cadasari, Jiput, Labuan, dan Menes. Total 13 aksesi pisang lokal menunjukkan gejala internal dan eksternal layu fusarium. Sampel pseudostem bergejala ditumbuhkan pada medium agar-agar dekstrosa kentang. Kultur spora tunggal digunakan untuk identifikasi dan isolasi DNA. Berdasarkan karakter mikroskopisnya, 27 galur Fusarium yang terdiri atas 3 komplek species berhasil diidentifikasi yaitu F. cugenangense, F. foetens dan F. oxysporum (Fusarium oxysporum species complex; FOSC), F. equiseti dan F. incarnatum (Fusarium incarnatum-equiseti species complex) dan F. solani (Fusarium solani species complex atau Neocosmospora). Deteksi molekuler duplex PCR menggunakan primer translation elongation factor-1α (Tef-1α) dan primer specific TR4, memberikan hasil positif hanya pada galur-galur yang merupakan TR4, anggota dari FOSC. Penelitian ini memperkaya pengetahuan keberadan TR4 pada daerah yang belum teridentifikasi dan potensi ancaman TR4 yang menyerang pisang-pisang lokal di Pandeglang. Analisis molekuler lebih lanjut menggunakan sikuen gen penanda atau whole genome sequencing dapat memberikan pengetahuan akan diversitas genetik Fusarium asal Pandeglang sehingga metode penanganan yang tepat dapat dilakukan.
Pendampingan Budidaya Pisang Berkelanjutan dan Manajemen Hama Penyakit di Sindangsari Kabupaten Serang Kusumawardani, Ratih; Ahmad, Fajarudin; Nani, Maryani
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2023): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.9.3.279-287

Abstract

Banana is a native fruit of Indonesia, grown in all of the Indonesian archipelagos. Most of the national banana production was produced by small-scale and household farmers. Banten is the fifth largest province for national banana producers. Nevertheless, no region was developed only for bananas as the main crop. Pengabdian Kepada Masyarakat program aimed to give knowledge and guidance in sustainable banana cultivation and pest disease management on the banana to Farmers at Desa Sindangsari Banten. It is also the initial program of Universitas Sultan Ageng Tirtayasa to create a banana village in Banten. The program started with a survey of the socio-economy of people in the village, identification of local banana varieties, and pest disease incidence of bananas on the farm. Then, a Focus group discussion on sustainable banana cultivation and pest disease management was conducted, followed by a demonstration of how to plant bananas in good practice. At the end of the program, farmers were given two commercial varieties, Cavendish and Barangan, to be grown on their farms. Farmers follow the discussion enthusiastically, asking questions and describing the current state of their banana cultivation. Sustainable banana cultivation practices could be used in the village to improve the quality and production of household farmers' bananas. Thus, it will increase the value of the banana in the market and raise the farmers' income. Finally, it will promote bananas as the leading local commodity and make Sindangsari a banana village in Banten.