Mo, Jianhua
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Comparison of Two Huanglongbing Detection Methods in Samples with Different Symptom Severity: Perbandingan Dua Metode Deteksi Huanglongbing pada Sampel dengan Tingkat Keparahan Gejala yang Berbeda Sariasih, Yenny; Subandiyah, Siti; Widyaningsih, Sri; Khurshid, Tahir; Mo, Jianhua; Donovan, Nerida
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 20 No. 4 (2024): Juli 2024
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.20.4.174-186

Abstract

Perbandingan Dua Metode Deteksi Huanglongbing pada Sampel dengan Tingkat Keparahan Gejala yang Berbeda Huanglongbing atau citrus greening di Asia disebabkan oleh patogen Candidatus Liberibacter asiaticus (CLas) merupakan salah satu penyakit jeruk yang paling menghancurkan di seluruh dunia. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab penurunan produksi jeruk di Indonesia. Gejala huanglongbing pada tanaman jeruk di lapangan dan rumah kaca ternyata memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi CLas pada beberapa jenis jeruk berdasarkan gejala pada daun menggunakan PCR konvensional dan real-time (qPCR). Tiga pasang primer digunakan dalam penelitian ini, sepasang Las606/LSS untuk PCR konvensional dan dua pasang untuk qPCR, yaitu Las931/LSS dan Lj900F/Lj900R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blotchy mottle adalah gejala huanglongbing yang paling mudah dideteksi dan ditemukan di kebun dan rumah kaca. Pasangan primer Lj900F/Lj900R lebih cocok untuk mendeteksi patogen CLas menggunakan qPCR daripada Las606/LSS berdasarkan kurva leleh dan Ct value yang muncul. Deteksi qPCR lebih akurat dan sensitif bahkan dengan konsentrasi DNA yang lebih sedikit. Batas bawah Ct value sampel daun sehat ialah 34.08. Daun jeruk dinyatakan positif jika Ct value kurang dari 34.08. Ct value berdasarkan tingkat keparahan atau dengan skoring antara HLB daun simtomatik dari lapangan dan rumah kaca menunjukkan perbedaan yang cukup besar, yaitu Ct value sampel simtomatik dari lapangan lebih rendah daripada sampel rumah kaca.