Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pembuatan Teknologi Tepat Guna Lampu Tenaga Surya di Dusun Badu, Desa Wanar, Kecamatan Pucuk, Lamongan Fitriyanah, Dwi Nur; Raditya, Murry; Aisyah, Putri Yeni; Radhy, Ahmad; Iswahyudi, Anggi Pradhita; Asrifatin, Syarifah Ambarani
Sewagati Vol 8 No 2 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i2.802

Abstract

Dusun Badu terletak di Desa Wanar, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Penerangan jalan desa di Dusun Badu masih menggunakan listrik PLN dan jumlahnya sedikit. Kurangnya penerangan sepanjang jalan desa, dapat mengurangi produktivitas warga ketika di malam hari. Selain itu, pengetahuan warga terhadap teknologi tepat guna khususnya panel surya juga kurang. Berangkat dari keluhan mitra terhadap kurangnya pengetahuan warga terhadap panel surya, maka diperlukan pelatihan pembuatan teknologi tepat guna lampu tenaga surya supaya dapat mengembangkan lampu tenaga surya di Dusun Badu. Warga dibekali bagaimana cara pembuatan lampu tenaga surya sampai bagaimana cara menyimpan energi listrik keluaran dari panel surya ke baterai supaya dapat dipergunakan untuk menerangi jalan desa di malam hari. Terdapat 2 titik pemasangan lampu tenaga surya di Desa Wanar. Diharapkan dari kegiatan ini, masyarakat desa dapat meningkatkan produktivitasnya di malam hari dan dapat dijadikan desa binaan teknologi tepat guna yang tepat sasaran.
Pembuatan Mesin Fermentator Pupuk Organik Cair untuk Menunjang Efektifitas Produksi Kelompok Tani di Desa Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur Aisyah, Putri Yeni; Fitriyanah, Dwi Nur; Patrialova, Sefi Novendra; Pratama, I Putu Eka Widya; Mujiyanti, Safira Firdaus; Abdurrakhman, Arief; Radhy, Ahmad
Sewagati Vol 8 No 2 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i2.964

Abstract

Pupuk Organik Cair (POC) adalah pupuk organik yang bentuknya cair, mudah larut, berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman. POC memiliki sifat mudah diserap tanah dan tanaman jika dibandingkan dengan pupuk organik padat. Namun, proses pembuatan POC masih dilakukan secara manual sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk memanen POC yang sudah matang. Kebijakan berkurangnya subsidi POC dari pemerintah menyebabkan dibutuhkannya teknologi mesin fermentator dengan teknologi kontrol otomatis yang dapat mengontrol proses fermentasi bahan organik cair menjadi pupuk sehingga proses panen pupuk tidak memerlukan waktu yang lama. Berangkat dari keluhan dan informasi terkait proses pembuatan POC oleh kelompok tani Rukun Jaya, Kabupaten Lumajang, maka pada abdimas ini dibuat mesin fermentator POC dengan mengendalikan pH dan suhu pada proses pengomposan anaerob di tabung fermentator. PH dan suhu dikontrol secara otomatis agar bakteri dapat membantu proses pengomposan bahan organik secara cepat dan efisien. Kisaran suhu yang diperlukan pada kondisi ideal bakteri tumbuh adalah 40oC sedangkan pH pada rentang 4,5–7,5. Penerapan mesin fermentator POC dapat menghasilkan POC yang sudah siap panen 7 hari lebih cepat jika dibandingkan dengan pembuatan POC secara konvensional.
Pelatihan dan Pemasangan Sensor Level Otomatis Tandon Air untuk Meningkatkan Ketahanan Air Masyarakat Dusun Badu, Kecamatan Pucuk, Lamongan Fitriyanah, Dwi Nur; Aisyah, Putri Yeni; Hija, Akhmad Ibnu; Mujiyanti, Safira Firdaus; Radhy, Ahmad; Ashiddiqi, Muhammad Roy; Rohid, Abdul; Nanta, Tepy Lindia; Nasrirrokhim, Muhammad Hisbun; Alansyah, Charismatulloh Yusuf; Maulana, Muhammad Haffidh; Khoiroh, Siti Ni’matul
Sewagati Vol 8 No 5 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i5.2017

Abstract

Ketahanan air merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan berkelanjutan. Salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan air adalah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan air. Terdapat tandon sebagai tempat penyimpanan air bagi warga Dusun Badu, Kecamatan Pucuk Lamongan. Pengisian tandon tersebut masih manual, yaitu ada salah satu warga untuk menyalakan pompa ketika pengisian tandon dan mematikan pompa ketika air tersebut sudah luber ke luar tandon. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air adalah dengan menggunakan sistem kontrol otomatis level air pada tandon. Tandon juga dilengkapi dengan sistem  safety pump yang berguna untuk mengatasi arus berlebih dengan mematikan pompa serta membunyikan  sirine dan  buzzer. Tak hanya itu, sistem pada pompa tandon ini juga dirancang agar pompa dapat dihidupkan secara manual dalam kondisi khusus. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air masyarakat Dusun Badu, Kecamatan Pucuk, Lamongan dengan cara pelatihan dan pemasangan sensor level otomatis tandon air dan safety pump. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan metode pelatihan dan pendampingan.  Water Level Control (WLC) dapat mengontrol pompa air secara otomatis pada tandon air. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan menghemat biaya listrik. Kegiatan pelatihan dan pemasangan sensor level otomatis tandon air dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan air dan kesejahteraan masyarakat di Dusun Badu, Kecamatan Pucuk, Lamongan.
Automatic Food Dehydrator guna Meningkatkan Kapasitas Produksi Olahan Buah Pisang Mas Kirana UMKM “Gedang Mas” Desa Tukum, Kec. Tekung, Kab. Lumajang, Jawa Timur Aisyah, Putri Yeni; Fitriyanah, Dwi Nur; Radhy, Ahmad; Mahmudah, Juwita Maulidina; Oktafandi, Ken Andre; Prakuso, Gilang Dwi; Wijayanti, Wahyu; Wijayanti, Monica Intan
Sewagati Vol 8 No 5 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i5.2192

Abstract

Pisang Mas Kirana Lumajang dikategorikan sebagai produk indikasi geografis daerah asalnya. Banyaknya produksi buah Pisang Mas Kirana di Kabupaten Lumajang mendorong masyarakat untuk menciptakan olahan buah pisang agar nilai ekonomisnya semakin meningkat. UMKM "Gedang Mas" di Desa Tukum, Kec. Tekung, Kab. Lumajang merupakan salah satu UMKM yang menghasilkan olahan berupa keripik pisang dengan bentuk yang unik dan tetap mempertahankan bentuk asli pisang. Jika dibandingkan dengan usaha sejenis, pendapatan UMKM "Gedang Mas" masih tergolong kecil. Kondisi ini antara lain disebabakan oleh terbatasnya tenaga kerja dan peralatan produksi yang masih manual dalam sisi produk. Selain itu, akibat dari metoda pengolahan yang masih tradisional atau konvensional, kualitas produk menjadi rendah dan tingkat kekeringan produk menjadi tidak seragam. Melihat kondisi mitra, pada program pengabdian masyarakat ini diimplementasikan inovasi mesin pengering buah (food dehydrator) Pisang Mas Kirana otomatis untuk memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan menggantikan proses produksi konvensional. Inovasi mesin pengering buah Pisang Mas Kirana otomatis mampu menghasilkan 13 kg/ proses produksi dalam waktu 5 jam. Sehingga inovasi mesin pengering buah Pisang Mas Kirana Lumajang semi otomatis ini memberikan peningkatkan kapasitas produksi, kehigienisan dan memperkecil tingkat penurunan gizi olahan buah Pisang Mas Kirana, yang berdampak pada peningkatan potensi usaha bagi UMKM Gedang Mas, Tukum, Lumajang.
Pembuatan Alat Monitoring Ph, Temperatur, Kelembaban, dan Pengeringan pada Proses Fermentasi Coklat Kakao Berbasis Android untuk Meningkatkan Nilai Jual Kakao PT. Perkebunan Nusantara, Sukogidri, Jember Pratama, I Putu Eka Widya; Umamah, Fyrdatul; Yemima, Hagai; Radhy, Ahmad; Mujiyanti, Safira Firdaus; Patrialova, Sevi Novendra; Raditya, Murry; Ashiddiqi, Muhammad Roy
Sewagati Vol 8 No 5 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i5.2199

Abstract

Proses fermentasi dan pengeringan merupakan faktor penting dalam pengolahan pasca panen biji kakao yang berpengaruh signifikan pada karakteristik akhir produk coklat berdasrkan standar mutu biji kakao SNI 2323-2008. Dengan adanya sistem monitoring fermentasi serta monitoring dan kontrol pengeringan, diharapkan dapat mengatasi masalah yang timbul selama proses fermentasi dan pengeringan yang berpotensi menurunkan kualitas biji kakao. Monitoring dilakukan dengan memenuhi parameter temperatur, Ph, dan kelembaban relative ruang. Tiga parameter tersebut bertujuan untuk memenuhi standar mutu biji kakao dengan temperetur ideal 30-45oC, memiliki Ph 4-4,5, dan kelembaban relatif ruang simpan 75%. Sementara, monitoring dan kontrol dilakukan pada parameter suhu pengeringan dengan suhu optimal berada pada maksimal 55oC. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan monitoring pada proses fermentasi dan kontrol pengeringan kakao guna meningkatkan mutu biji kakao. Kinerja sistem monitoring pH menggunakan sensor pH SKU SEN0169 didapatkan nilai akurasi 97,98% dengan error 2,02%. Pada monitoring kelembaban menggunakan sensor SHT20 didapatkan nilai akurasi 99,78% dengan error 0,22%. Selain itu, monitoring temperatur menggunakan sensor thermocouple K type menghasilkan nilai akurasi 98,23% dengan error 1,77%. Sementara itu, pada proses pengeringan, sensor SHT20 sebagai sensor suhu ruang pengering didapatkan nilai akurasi 99,82% dengan error 0,2%. Sensor DS18B20 sebagai sensor biji kakao menghasilkan nilai akurasi 99,73% dengan error 0,3%.
Smart Air Monitoring dan HEPA System Menggunakan Metode Fuzzy Logic di Ruangan Publik untuk Kesehatan dan Lingkungan yang Berkelanjutan Mujiyanti, Safira Firdaus; Pratama, I Putu Eka Widya; Patrialova, Sefi Novendra; Radhy, Ahmad; Fitriyanah, Dwi Nur; Hija, Akhmad Ibnu; Ashiddiqi, Muhammad Roy; Zanuar, Muhammad; Rohid, Abdul; Nanta, Tepy Lindia
Sewagati Vol 9 No 3 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i3.2396

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara dan kesadaran lingkungan di Desa Roomo, Kabupaten Gresik, melalui pengaplikasian Smart Air Monitoring and HEPA System berbasis Panel Surya di Balai Desa Roomo untuk kesehatan dan lingkungan yang berkelanjutan. Desa Roomo, yang terpapar dampak industri besar, menghadapi tantangan serius terkait polusi udara yang mengancam kesehatan warga, terutama anak-anak. Dengan memanfaatkan teknologi, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut. Masyarakat Desa Roomo menghadapi dampak negatif industri, termasuk emisi gas, pembakaran bahan baku, dan aktivitas kendaraan industri. Anak-anak di dalam ruangan publik Desa Roomo menjadi rentan terhadap polusi udara, menyebabkan risiko kesehatan yang tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya sistem monitoring dan filtrasi udara yang inovatif untuk mengukur dan mengontrol polusi debu. Dengan implementasi alat ini, diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Roomo. Melalui Smart Air Monitoring and HEPA System, kualitas udara di sekitar. Di dalam ruangan publik Desa Roomo dapat ditingkatkan, membawa dampak positif terhadap kesehatan anak-anak dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Kegiatan ini juga sejalan dengan tema prioritas abmas tahun ini, yaitu pemberdayaan masyarakat yang mendukung pilar SDGs, khususnya kesehatan dan lingkungan. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Harapannya, produk yang telah dirancang dapat mencapai target luaran berupa jurnal ilmiah nasional, berita media massa, book chapter, produk teknologi tepat guna dilengkapi paten, dan hak cipta video.
Implementation Of Fuzzy Logic in The Dissolved Oxygen and pH Control System to Reduce the Risk of Death of Cyprinus Carpio Fish Setyabudi, Jinna Elvaretta Aqilah; Aisyah, Putri Yeni; Fitriyanah, Dwi Nur; Radhy, Ahmad; Pratama, I Putu Eka Widya; Wiratama, Maulana Andra
IPTEK The Journal of Engineering Vol 11, No 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23378557.v11i2.a22996

Abstract

Cultivation of Cyprinus carpio, commonly known as the goldfish, in aquariums requires strict monitoring of water quality to maintain the fish's health and ensure its survival. Key parameters such as dissolved oxygen and pH greatly affect the aquatic environment, where imbalances can lead to stress or death. This study aims to design and implement a dissolved oxygen and pH control system using fuzzy logic as an alternative to traditional PID-based or rule-based systems commonly used in aquaculture. The proposed system automatically detects water conditions (LOW, NORMAL, HIGH) and activates appropriate control responses. It integrates an SEN0237 dissolved oxygen sensor, an E-201C pH sensor, aerators, dosing pumps, and an Arduino-based microcontroller. Sensor data is processed via fuzzy inference to operate actuators—either to increase oxygen levels or inject buffer solutions for pH normalization. Unlike previous studies that focus on single-parameter control or fixed-response systems, this system offers a dual-parameter adaptive control approach. Experimental validation shows that the system maintains pH at 6–7 and DO at 3–4 mg/L, with sensor accuracy exceeding 95%. Over 10 days, fish survival improved in the controlled aquarium (7/10) compared to the uncontrolled aquarium (5/10). The system demonstrates potential to reduce water quality fluctuations, offering hope for a more stable aquaculture environment. This work contributes to the application of fuzzy logic in small-scale innovative aquaculture systems, highlighting its potential advantages over conventional methods.
Sistem Pemantauan dan Pengendalian Oksigen Terlarut Berbasis IoT untuk Budidaya Udang Vannamei di Air Payau Menggunakan Long Range Wide Area Network (LoRaWAN) Mujiyanti, Safira Firdaus; Radhy, Ahmad; Cahya, Mia Nilam; Segar, Yus Putri Arum
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2025.17.2.11

Abstract

Vannamei shrimp farming in Indonesia is increasing due to its high economic value. Water quality management in aquaculture ponds is crucial to minimize the number of diseases related to poor water quality. One of the water quality parameters in shrimp farming is dissolved oxygen. In this monitoring and control system for dissolved oxygen in brackish water Vannamei shrimp farming based on the Internet of Things (IoT) using the Long Range Wide Area Network (LoRaWAN), measurements of dissolved oxygen levels in cultured water are carried out and displayed in the Android application so that it can be monitored by farmers in real time. When the dissolved oxygen level in the cultured water is more than 5.7 mg/l, the aerator will be OFF, but if the dissolved oxygen level is less than 5.7 mg/l, the aerator will be ON to maintain optimum dissolved oxygen levels for shrimp farming, which is more than 5 mg/l. Dissolved oxygen sensor validation is carried out, resulting in a measurement error correction value of 2.25% and an accuracy level of 97.74%. Based on the test results, this device can monitor dissolved oxygen in real time and operate the control system to maintain levels above the predetermined setpoint of 5 mg/l.
Perancangan Bangun Sistem Kontrol Proses pada Alat Pengeringan Biji Kakao Dwitasari, Ira; Radhy, Ahmad; Pratama, Putu Eka Widya; Raditya, Murry; Yemima, Hagai
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2025.17.2.10

Abstract

The growth in cocoa production in Indonesia is not matched by its quality, where the drying process is a crucial parameter that must be controlled. Excessively high drying temperatures tend to negatively impact the beans, resulting in a sour aroma, and the beans can become charred. The moisture content in cocoa beans needs to be reduced to a maximum of 7.5% to produce quality cocoa beans. This research developed the creation of a cocoa bean drying box with a drying process control system, temperature and humidity monitoring by the SHT20 sensor. There is a DS18B20 sensor to measure the temperature of the cocoa beans during drying. Two microcontrollers are used: STM32 as a control and displays sensor readings on the LCD, and ESP32 connected to the STM32 to send data to the dashboard and database. The drying process utilizes a heater as a heating element until the temperature reading on the SHT20 sensor is ≤ 55°C. When the heater is inactive, a fan will be active to lower the drying temperature to maintain the drying process at an optimal temperature and prevent damage to the cocoa beans. The results of testing the cocoa bean drying process for 24 hours with data collection every 1 hour, where real-time data is stored in the online dashboard, obtained the average temperature of the drying box room is 51°C, the average temperature of the cocoa beans is 42°C, and the average moisture content of the cocoa beans is 7.5%.