Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mekanisme koping dan Tingkat Stres pada Pasien Hipertensi Mad Zaini; Saputri, Aditya Budi; Arifinda, Putri Ayu Budi; Asrofiah, Karisma Faizatul; Aprilia, Anggun
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v11i2.103

Abstract

Hypertension is defined as a chronic increase in blood pressure. Hypertension is influenced by many factors, such as genetic, gender, age, obesity, salt consumption habits and stress factors. The purpose of this study was to determine the coping mechanisms, stress levels and the correlation between these two variables in patients with hypertension. The design used in this study was a correlation design with a cross sectional approach to a sample of 54 respondents. The sampling technique used in this research was consecutive sampling. The research instruments used were the Jalowiec coping scale and the Depression anxiety stress scale (DASS) questionnaires, and then the data was analyzed using the Spearman rank test. The results showed that all respondents had adaptive coping mechanisms, and most respondents had normal stress levels, as many as 32 respondents (59.3%). Based on the data analysis results, it is known that the correlation coefficient value is -0.572 p value 0.000 <0.005, which means that there is a strong relationship between coping mechanisms and stress levels in hypertension sufferers in Jember Regency. Adaptive coping mechanism can reduce stress levels for people with hypertension. Education about the application of adaptive coping to control stress can be developed into a nursing intervention method for people with hypertension in health facilities, in order to support the treatment process. Future research is expected to develop research with other variables such as the influence of personality, beliefs and self-concept.
Prokrastinasi Akademik Pada Generasi Strawberry: Pendekatan Solutif Melalui Self Regulated Learning Nur Nafisa Salsabila; Aprilia, Anggun; Wahyuningtyas, Titik Angereni
EDUCOUNS GUIDANCE: Journal of Educational and Counseling Guidance Vol. 1 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Moch. Sroedji Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70079/egjecg.v1i2.58

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana penerapan Self-Regulated Learning (SRL) dapat membantu mengatasi prokrastinasi akademik pada generasi strawberry, yaitu kelompok mahasiswa yang dikenal dengan karakteristik mudah merasa tertekan dan cenderung menghindari tantangan. SRL merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada kemampuan individu untuk mengatur proses belajarnya secara mandiri, mulai dari perencanaan hingga evaluasi hasil. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional. Instrumen yang digunakan adalah skala psikologi berbasis Likert untuk mengukur tingkat prokrastinasi akademik dan kemampuan regulasi diri, dengan responden sebanyak 30 mahasiswa semester 3 dan 5 dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Moch. Sroedji Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat prokrastinasi akademik pada generasi strawberry memiliki distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov. Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara kemampuan SRL dan tingkat prokrastinasi akademik, di mana mahasiswa dengan kemampuan regulasi diri yang lebih baik cenderung memiliki tingkat prokrastinasi yang lebih rendah. Strategi SRL, seperti forethought, performance, dan self-reflection, terbukti relevan dalam membantu mahasiswa menetapkan tujuan belajar, mengelola waktu secara efektif, serta mengatasi hambatan psikologis seperti rasa malas dan kecemasan. Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan untuk mengintegrasikan pelatihan SRL ke dalam program bimbingan akademik guna meningkatkan kemampuan regulasi diri mahasiswa. Pendekatan ini tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi tingkat prokrastinasi akademik, tetapi juga membangun kemandirian, ketahanan akademik, dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi tantangan pembelajaran modern.