Stunting merupakan gangguan pertumbuhan serius pada balita yang masih menjadi tantangan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Muara Enim. Pengetahuan kader posyandu sangat krusial dalam upaya pencegahan stunting, sehingga penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan tersebut. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan kader posyandu mengenai pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengumpulan data akan dilakukan menggunakan kuesioner yang diukur dengan skala ordinal.Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah pengetahuan kader posyandu tentang pencegahan stunting, sedangkan variabel independennya meliputi Tingkat pendidikan, akses informasi, dukungan dari Puskesmas, pengalaman kerja, dan pelatihan yang diikuti. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat untuk menentukan hubungan antara variabel yang diteliti. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat Pendidikan kader, pengalaman kerja, frekwensi pelatihan,akses informasi dan dukungan dari puskesmas dengan pengetahuan tentang pencegahan stunting dengan nilai masing-masing p-value ≤ 1,000 , Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variable dependent dan variable independent. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor tersebut tidak secara langsung memengaruhi tingkat pengetahuan kader tentang pencegahan stunting, sehingga perlu dilakukan analisis lebih lanjut terhadap faktor lain yang mungkin lebih berperan dalam peningkatan pengetahuan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk peningkatan program pendidikan dan pelatihan kader posyandu dalam rangka pencegahan stunting. Penelitian diharapkan memberikan manfaat teoritis bagi pengembangan ilmu pengetahuan, serta manfaat praktis bagi peningkatan pengetahuan kader posyandu. Kata Kunci : Stunting, Pengetahuan, Pendidikan, Pengalaman Kerja,Frekwensi Pelatihan, Akses Informasi, Dukungan Puskesmas