Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Kurikulum Full Day School Dalam Membentuk Karakter Siswa di MI Plus Al-Azhar Kabupaten Blitar Rohmatun, Nur; Ardiansa, Muhammad
DAYAH: Journal of Islamic Education Vol 7, No 1 (2024): DAYAH: Journal of Islamic Education
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jie.v7i1.19115

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena peneliti menemukan permasalahan yang terjadi dalam implementasi kurikulum full day school di MI Plus Al-Azhar Blitar dimana karakter siswa masih rendah. Peneliti tertarik untuk melihat penerapan kurikulum full day school, mendeskripsikan permasalahan atau kendala yang terjadi dan menawarkan solusinya. Jenis penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan dilakukan di lapangan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian sebagai berikut: 1) Implementasi kurikulum full day school dalam membentuk karakter siswa di MI Plus Al-Azhar Blitar diimplementasikan dengan beberapa cara yaitu pembiasaan sholat berjamaah, Kultum setelah sholat dzuhur berjamaah , program tahfid dan usmani termasuk dalam pelajaran sekolah, pemberian amanat dari guru kepada siswa di akhir jam sekolah, kontrol oleh kepala sekolah, dan adanya kegiatan ekstrakurikuler; (2) Permasalahan yang terjadi dalam penerapan kurikulum full day school dalam membentuk karakter siswa di MI Plus Al-Azhar Blitar adalah kurangnya adab siswa khususnya kelas 6 yaitu tidak menghormati guru dan suka berbicara kotor. . Penyebab permasalahan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal; (3) Solusi dari permasalahan yang terjadi dalam implementasi kurikulum full day school dalam membentuk karakter siswa di MI Plus Al-Azhar Blitar adalah keteladanan guru, penanaman akhlak, pemberian nasehat oleh guru, penekanan pada masa awal jam, dan tindak lanjut dari konselor bimbingan di sekolah.
Nilai-nilai pendidikan Islam pada tradisi Bubur Asyura di Pondok Modern Asy-Syifa Balikpapan Rohmatun, Nur; Azizah,  Lila; Supriyatno, Triyo
TA`DIBUNA Vol 13 No 1 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v13i1.15318

Abstract

This research describes; first, inspiration for the implementation of the Ashura porridge tradition. Second, the values of Islamic education in the Ashura porridge tradition. Third, the strategy for internalizing the values of Islamic education in the Ashura porridge tradition. This research method is qualitative. Data collection methods are observation, interviews, and documentation. The results of the research are first, inspiration for the implementation of the Ashura porridge tradition begins based on belief in the story of the Prophet Noah and his people who collected leftover food after the flood and processed it into porridge. This tradition is carried out every year on 10 Muharram. Second, The values of traditional Islamic education include the values of faith, sharia, and morals. Third, the internalization strategy used is habituation, experiential learning, and example. It can be concluded that there are Islamic educational values in the Ashura porridge tradition and to internalize them requires supporting strategies so that these values are easily attached to the students.   Abstrak Penelitian ini mendeskripsikan: Pertama, Inspirasi Implementasi tradisi bubur Asyura; Kedua, Nilai-nilai pendidikan Islam pada tradisi bubur Asyura; Ketiga, Strategi internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam pada tradisi bubur Asyura. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yakni; pertama, inspirasi implementasi tradisi bubur Asyura diawali atas dasar kepercayaan terhadap kisah Nabi Nuh dan kaumnya yang  mengumpulkan sisa makanan setelah banjir dan diolah menjadi sebuah  bubur. Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun pada 10 Muharram. Kedua, nilai-nilai pendidikan Islam tradisi ini meliputi nilai akidah, syariah dan akhlak. Ketiga, strategi internalisasi yang digunakan adalah pembiasaan, experiental learning dan keteladanan. Dapat disimpulkan terdapat nilai-nilai pendidikan Islam pada tradisi bubur Asyura dan menginternalisasikannya dibutuhkan strategi penunjang agar nilai-nilai tersebut dengan mudah melekat pada diri santri.
Implementasi Kurikulum Full Day School Dalam Membentuk Karakter Siswa di MI Plus Al-Azhar Kabupaten Blitar Rohmatun, Nur; Ardiansa, Muhammad
DAYAH: Journal of Islamic Education Vol. 7 No. 1 (2024): DAYAH: Journal of Islamic Education
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jie.v7i1.19115

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena peneliti menemukan permasalahan yang terjadi dalam implementasi kurikulum full day school di MI Plus Al-Azhar Blitar dimana karakter siswa masih rendah. Peneliti tertarik untuk melihat penerapan kurikulum full day school, mendeskripsikan permasalahan atau kendala yang terjadi dan menawarkan solusinya. Jenis penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan dilakukan di lapangan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian sebagai berikut: 1) Implementasi kurikulum full day school dalam membentuk karakter siswa di MI Plus Al-Azhar Blitar diimplementasikan dengan beberapa cara yaitu pembiasaan sholat berjamaah, Kultum setelah sholat dzuhur berjamaah , program tahfid dan usmani termasuk dalam pelajaran sekolah, pemberian amanat dari guru kepada siswa di akhir jam sekolah, kontrol oleh kepala sekolah, dan adanya kegiatan ekstrakurikuler; (2) Permasalahan yang terjadi dalam penerapan kurikulum full day school dalam membentuk karakter siswa di MI Plus Al-Azhar Blitar adalah kurangnya adab siswa khususnya kelas 6 yaitu tidak menghormati guru dan suka berbicara kotor. . Penyebab permasalahan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal; (3) Solusi dari permasalahan yang terjadi dalam implementasi kurikulum full day school dalam membentuk karakter siswa di MI Plus Al-Azhar Blitar adalah keteladanan guru, penanaman akhlak, pemberian nasehat oleh guru, penekanan pada masa awal jam, dan tindak lanjut dari konselor bimbingan di sekolah.
Implementation of Digital Literacy as a Solution for Dissemination of Hoax News Among the Millenial Generation in Indonesia Jannah, Lutfi Uzlifatul; Muhayanah, Luluk; Rohmatun, Nur; Asfiyatin, Anik; Sudirman, Sudirman
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.7113

Abstract

a very important thing in overcoming the spread of hoaxes in the era of the millennial generation is the effort to generate digital literacy. The purpose of having digital literacy skills is to control oneself and the audience in interpreting confusing news on social media. This article will study the implementation of digital literacy, how it affects and how to improve skills to prevent the spread of hoax news among the millennial generation. This article uses the library research method to combine several literatures such as books, journals, and other literature. Digital literacy cannot be separated from the world of social media because 97.4% of Indonesians use social media on various platforms Digital literacy has an important meaning in the world of communication because of 3 things. everyday life. Second, millennials are addicted to digital platforms such as Google, WhatsApp, Instagram and others to find information quickly without distance and time. With digital literacy, it is hoped that the millennial generation will use social media well, be selective in sorting and selecting incoming news and messages. In the current convergence era, the millennial generation is not only a recipient but also a potential actor in spreading and producing hoax news/information