Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Non-Added Value Activity Dalam Proses Pemeriksaan Substantif Permohonan Paten Menggunakan Value Stream Mapping Muslim, Muslim; Ichwan, Muhammad Nur; Ikatrinasar, Ikatrinasar; Fitri, Zulfa
Journal of Industrial and Engineering System Vol. 3 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/6q6bd118

Abstract

The process of substantive patent examination which is complicated and takes a long time is one of the reasons the inventor is "reluctant" to apply for a patent on his invention. This research was conducted using the Current State Value Stream Mapping (CSVSM) method, which began with the creation of a process flow map with the cycle time of each activity. It is known that most of the activities are value added activities. However, there is 1 activity that is required but not added value, namely the activity of verifying the technical field of application documents; and 1 non-value-added activity, namely initialing the Patent Granting letter. The number of waiting/delaying incidents is a waste in the process of substantive examination of patent applications caused by: (a) employees generally do double work; and (b) the absence of SOPs in each sub-process/sub-activity in the process of substantive examination of patent applications. Proposed improvements are submitted in the Future State Value Stream Mapping (FSVSM). As a result, lead-time can be reduced to 11 days, which was originally 26 days; and Process Cycle Efficiency which was originally 19.23% increased to 45.45%
PEMANFAATAN EKSTRAK KENTAL KULIT BATANG SECANG (Caesalpinia sappan L) SEBAGAI ZAT PEWARNA PADA SEDIAAN BLUSH ON COMPACT Fitri, Zulfa; Eti Herawati; Neneng Siti Silfi Ambarwati
Jurnal Tata Rias Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Tata Rias
Publisher : Program Studi Pendidikan S1 Tata Rias & STr. Kosmetk dan Perawatan Kecantikan, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.772 KB) | DOI: 10.21009/10.1.6.2009

Abstract

Blush on (Rouge) merupakan serbuk warna yang dipadatkan dan menghasilkan warna yang sangat nyata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari sediaan blush on compact dengan 3 formula yang berbeda dan untuk mengethui hasil evaluasi sediaan tersebut. Formula dibedakan pada seberapa banyak kandungan dari pewarna secang tersebut karena untuk mendapatkan formula yang bagus dan sesuai bagi kulit manusia di Indonesia. Metode ekstraksi yang dilakukan untuk mengambil zat warna pada kayu secang dengan menggunakan metode maserasi agar warna yang dihasilkan lebih pekat dan menggunakan etanol 70%. Teknik analisis data yang dipakai pada penelitian ini merupakan data primer yaitu data yang diperoleh dari sediaan pewarna pipi meliputi: uji pH, uji daya lekat, uji homogenitas, uji organoleptik, dan uji poles. Berdasarkan uji organoleptik yang dilakukan selama satu bulan menandakan bahwa tidak adanya perubahan warna dan kestabilan yang baik. Hasil pemeriksaan uji homogenitas dan uji poles bahwa tidak adanya butiran kasar dan warna yang tidak merata.hasil uji pH berkisar antara 6-7 (sesuai dengan pH kulit normal) dan tidak menmbulkan iritasi sehingga aman digunakan pada kulit. Kata Kunci: Blush on, ekstrak kulit batang secang, teknik analisa data.
PEMANFAATAN EKSTRAK KENTAL KULIT BATANG SECANG (Caesalpinia sappan L) SEBAGAI ZAT PEWARNA PADA SEDIAAN BLUSH ON COMPACT Fitri, Zulfa; Eti Herawati; Neneng Siti Silfi Ambarwati
Jurnal Tata Rias Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Tata Rias
Publisher : Program Studi Pendidikan S1 Tata Rias & STr. Kosmetk dan Perawatan Kecantikan, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/10.1.6.2009

Abstract

Blush on (Rouge) merupakan serbuk warna yang dipadatkan dan menghasilkan warna yang sangat nyata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari sediaan blush on compact dengan 3 formula yang berbeda dan untuk mengethui hasil evaluasi sediaan tersebut. Formula dibedakan pada seberapa banyak kandungan dari pewarna secang tersebut karena untuk mendapatkan formula yang bagus dan sesuai bagi kulit manusia di Indonesia. Metode ekstraksi yang dilakukan untuk mengambil zat warna pada kayu secang dengan menggunakan metode maserasi agar warna yang dihasilkan lebih pekat dan menggunakan etanol 70%. Teknik analisis data yang dipakai pada penelitian ini merupakan data primer yaitu data yang diperoleh dari sediaan pewarna pipi meliputi: uji pH, uji daya lekat, uji homogenitas, uji organoleptik, dan uji poles. Berdasarkan uji organoleptik yang dilakukan selama satu bulan menandakan bahwa tidak adanya perubahan warna dan kestabilan yang baik. Hasil pemeriksaan uji homogenitas dan uji poles bahwa tidak adanya butiran kasar dan warna yang tidak merata.hasil uji pH berkisar antara 6-7 (sesuai dengan pH kulit normal) dan tidak menmbulkan iritasi sehingga aman digunakan pada kulit. Kata Kunci: Blush on, ekstrak kulit batang secang, teknik analisa data.