Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) SEBAGAI PERAWATAN KECANTIKAN KULIT Asnia, Marisa; Ambarwati., Neneng Siti Silfi; Siregar, Jenny Sista
Proceeding SENDI_U 2019: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.554 KB)

Abstract

Konstruksi kecantikan perempuan yang dibangun oleh media adalah kecantikan dengan kriteria yang begitu ekstrim sehingga banyak perempuan melakukan perubahan fisik menjadi cantik meski beresiko mengalami alergi dari bahan kimia yang digunakan. Padahal cantik fisik dapat dilakukan melalui perawatan yang cenderung aman bagi kesehatan karena menggunakan teknik dan bahan yang dibuat dari bahan alam. Salah satu media kecantikan alami yang dapat digunakan yaitu tanaman. Kunyit ialah satu-satunya tanaman yang bermanfaat sebagai produk kecantikan dari jenis rempah hasil produksi terbesar di Indonesia yang lain.[1] Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, dilakukan saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Mengacu pada model analisis interaktif yang diajukan oleh Miles dan Huberman, yang prosesnya berbentuk siklus yakni memperlihatkan sifat interaktif kolektif data atau pengumpulan data dengan analisis data. Hasil dari penelitian menunjukkan pemanfaatan rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) sebagai perawatan kecantikan kulit telah diakui sejak masa yang lama. Dibuktikan dengan adanya peninggalan di Candi Borobudur yang terdapat ukiran bermakna pemakaian tanaman dan rempah-rempah sebagai obat dan perawatan kesehatan dan kecantikan. Pemanfaatan rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) sebagai perawatan kecantikan kulit diaplikasikan atau dapat dikonsumsi melalui dalam dan luar tubuh. Kata Kunci:kecantikan, perawatan, kunyit
Hubungan Kemampuan Awal dengan Hasil Belajar pada Materi Rias Karakter dengan Menggunakan Video Pembelajaran Qonitah, Zahrah Rifa; Silfi Ambarwati, Neneng Siti; Dudung R, Agus
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.163 KB)

Abstract

Pada penelitian ini disebut Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Perhitungan statistik yang digunakan adalah dengan rumus analisis regresi dan korelasi. Variabel yang di teliti adalah vairabel bebas yaitu kemampuan awal dan variabel terikat yaitu hasil belajar. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara kemampuan awal sebelum penerapan video pembelajaran dan hasil belajar akhir setelah penerapan video pembelajaran. Data diperoleh dari pengumpulan sampel yang diambil secara random sampling kepada populasi mahasiwa tata rias yang sudah menjalani perkuliahan dengan materi rias karakter sejumlah 40 orang mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan sebesar 49,9% antara motivasi belajar dengan hasil belajar.
Efek Ekstrak Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens) untuk Mengurangi Ketombe pada Kulit Kepala Neneng Siti Silfi Ambarwati; Rita Susesty; Devi Sulastiowati
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 19 No 1 (2021): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v19i1.942

Abstract

Gynura procumbens is a medicinal plant commonly used in Asian countries such as China, Thailand, Indonesia, Malaysia, and Vietnam. G. procumbens content flavonoids and glycosides and have bacteria activity and anti-fungal activity such as Candida albicans and Aspergillus niger. The purpose of this study was to obtain empirical data about the effect of using the G. procumbens leaves extract on reducing dandruff on the scalp. The extract was obtained by the maceration method using 70% ethanol solvent. The phytochemical compound content is determined with spectrophotometry ultraviolet. Two observers observe the scalp by using observation sheets and grating instruments assisted by a skin and hair analyzer. The reduction of scalp dandruff was the difference between the initial the results and the final test (after treatment). The sample was selected using a purposive sampling technique totaling ten people and divided into two groups (experimental and control groups). The results showed that the calculation of hypothesis testing after analyzing the data obtained a value of t count (5.817)>t table (1.86). This showed an effect of using the G. procumbens leaves extract as a shampoo for reducing dandruff on the scalp. The use of G. procumbens leaves extract as shampoo can reduce dandruff.
PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK BAHAN ALAM UNTUK PERAWATAN KULIT PADA PESERTA PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B SMPN 138 JAKARTA Neneng Siti Silfi Ambarwati; Mari Okatini Armandari; Marisa Asnia
Bahasa Indonesia Vol 16 No 02 (2019): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.557 KB) | DOI: 10.21009/sarwahita.162.07

Abstract

Abstract Non-formal education of equality education package B in SMP Negeri 138 is organized to meet the learning needs of the community provided and managed by the community in the context of community empowerment in accordance with economic, social and cultural potential, and the natural environment. This training implementation method is 1) Identifies Partner's Problems 2) Troubleshooting 3) Training Implementation 4) Monitoring and Evaluation 5) Output. Implementation begins with the help of knowledge and demonstrations and in the process are guided. Then the participants get to make a bridal scrub by actually producing the following values: from 31 participants who showed very good performance as many as 5 people with a value of 8 with a percentage of 22%, then those who asked for a proposal well 3 people with a value of 7 with a percentage value of 12%, the third criterion is quite good obtained a value of 6 as many as 15 people with a percentage value of 66%. If seen from the results above, the average value of the participants is quite good. This training is about training to provide knowledge about natural ingredients that can be used as skin care and training in making skin care skills. It is hoped that after participating in community service activities, students can make their own skin care cosmetics that are good for themselves and for sale so they can increase family enrichment. Abstrak Pendidikan nonformal pendidikan kesetaraan paket B di SMP Negeri 138 diselenggarakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan belajar masyarakat yang didirikan dan dikelola oleh masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat setempat sesuai dengan potensi ekonomi, sosial dan budaya, serta lingkungan alam. Metode pelakasanaan pelatihan ini ialah 1)Mengidentifikasi Masalah Mitra 2)Pemecahan Masalah 3)Pelaksanaan Pelatihan 4)Monitoring dan Evaluasi 5)Luaran. Pelaksanaan diawali dengan pemberian pengetahuan dan demonstrasi serta dalam pengerjaannya dibimbing. Kemudian peserta diminta untuk membuat lulur pengantin dengan benar sehingga menghasilkan nilai sebagai berikut: dari 31 peserta yang menunjukan kinerja sangat baik sebanyak 5 orang dengan nilai yang dihasilkan 8 dengan nilai presentase 22%, kemudian yang memenuhi kriteria baik terdapat 3 orang dengan nilai 7 dengan nilai presentase sebesar 12%, kriteria ketiga yaitu cukup baik didapatkan nilai sebesar 6 sebanyak 15 orang dengan nilai presentase sebesar 66%. Bila dilihat dari hasil diatas bahwa nilai rata-rata peserta cukup baik. Pelatihan ini difokuskan pada kegiatan memberikan pengetahuan tentang bahan alam yang dapat digunakan sebagai kosmetika perawatan kulit dan pelatihan keterampilan membuat kosmetika perawatan kulit. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, peserta didik dapat membuat sendiri kosmetika perawatan kulit tersebut baik untuk diri sendiri maupun untuk diperjualbelikan sehingga dapat memperkuat perkonomian keluarga.
PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER MELALUI MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MENSOSIALISASIKAN POLA HIDUP BERSIH DI LINGKUINGAN KELURAHAN JAKASAMPURNA, BEKASI BARAT DALAM UPAYA MENYIKAPI PANDEMI COVID-19 Neneng Siti Silfi Ambarwati; Mari Okatini Armandari; Nurul Hidayah; Chanar Mutiara Putri; Siska Marlina
Bahasa Indonesia Vol 18 No 02 (2021): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.182.1

Abstract

COVID-19 is an infectious disease caused by a newly discovered type of coronavirus. The new virus and the disease it causes were unknown before the outbreak began in Wuhan, China, in December 2019. COVID-19 is now a pandemic affecting many countries around the world. The best way to avoid getting infected with the corona virus is to wash your hands or use a hand sanitizer. Another alternative is to use local natural ingredients as antiseptic ingredients or hand sanitizers, namely the use of betel leaf and aloe vera. The purpose of community service for the national competitive community partnership program is to improve thinking skills, make antiseptic products, and direct product marketing. This program is expected to motivate PKK women and young women to be able to make their own antiseptic products made from betel leaf and aloe vera. Furthermore, they can market the antiseptic products through cooperatives in the Jatisampurna Village, Jakasampurna Village. The output targets of this community service program are one scientific article obtained through an indexed National Journal, a hand sanitizer product, a video that is HAKI right, and increasing the empowerment of PKK mothers and young women in the Jakasampurna Village, West Bekasi District in the ability to create and develop manufacture of antiseptic preparations made from natural ingredients of betel leaf and aloe vera. This guidance is also continued by encouraging and marketing these antiseptic products through the Jakasampurna Village area. Abstrak COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID- 19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Cara terbaik menghindar dari infeksi virus corona adalah mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Alternatif lain dengan memanfaatkan bahan alam lokal sebagai bahan antiseptik ataupun hand sanitizer yaitu pemanfaatan daun sirih dan lidah buaya. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat kompetitif nasional program kemitraan masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan berpikir, membuat produk antiseptik serta keterampilan memasarkan produk. Program ini diharapkan dapat memotivasi Ibu-ibu PKK dan remaja puteri untuk mampu membuat produk antiseptik sendiri yang berbahan dasar daun sirih dan lidah buaya. Selanjutnya dapat memasarkan produk antiseptik tersebut melalui koperasi di wilayah Kelurahan Jatisampurna Kelurahan Jakasampurna. Target luaran dari program pengabdian masyarakat ini adalah satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui Jurnal Nasional terindeks, satu produk hand sanitizer, video yang di HAKI kan, dan peningkatan keberdayaan Ibu-ibu PKK serta remaja puteri di Kelurahan Jakasampurna Kecamatan Bekasi Barat dalam kemampuan membuat dan mengembangkan pembuatan sediaan antiseptik berbahan dasar bahan alam daun sirih serta lidah buaya. Binaan ini juga dilanjutkan dengan mempromosikan dan memasarkan produk antiseptik tersebut melalui koperasi di wilayah Kelurahan Jakasampurna.
Isolation and Antibacterial Activity by in vitro and in silico Approach of 6-Deoxyjacareubin Compound from Garcinia latissima Miq. Fruit Neneng Siti Silfi Ambarwati; Berna Elya; Amarila Malik; Yuditya Artha; Islamudin Ahmad; Azminah Azminah; Muhammad Hanafi; Hanita Omar
Indonesian Journal of Chemistry Vol 20, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.637 KB) | DOI: 10.22146/ijc.43641

Abstract

The previous research showed that the fraction C from active extract of Garcinia latissima Miq. fruit was active against Bacillus subtilis. This study aims to isolate and identify the active compound as an antibacterial agent from the fraction C. Fraction C was purified by recrystallization using chloroform and n-hexane solvents and then isolated using preparative-thin layer chromatography-silica gel 60 GF254 to give a yellow compound. The antibacterial activity was determined using microdilution with thiazolyl blue tetrazolium bromide indicator against B. subtilis American Type Culture Collection 6633. The isolate was identified using UV-Vis, IR, MS, Proton Nuclear Magnetic Resonance (1H-NMR) and carbon NMR (13C-NMR), and NMR-2D techniques including HMQC and HMBC. Based on the spectroscopic analysis and literature review, the compound was identified as 6-deoxyjacareubin, which is a new compound from Garcinia latissima Miq. The 6-deoxyjacareubin showed antibacterial activity with MIC value of 156.25 ppm and was categorized as a weak antibacterial agent because the MIC value was more than 100 ppm. According to in silico approach to the docking study, 6-deoxyjacareubin showed similar hydrophobic interaction with several amino acid residues including C2565, C2589, G2484, U2590, and U5588 between a native ligand.
PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU BERKELANJUTAN MELALUI PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BIDANG LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS KOMPETENSI DI JAKARTA Dwi Atmanto; Sitti Nursetiawati; Neneng Siti Silfi Ambarwati; Esti Suntari
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.11824

Abstract

Teachers are obliged to carry out tasks other than education and teaching, such as making scientific works. However, due to the limitations of teachers in terms of time, cost and competence in mastering problems and technical writing, the number of scientific works produced by teachers is minimal. This has an impact on the length of time teachers take care of promotions/positions, which is also experienced by teachers at SMPN 270 Jakarta.This training aims to provide knowledge and competence concerning to the work of teacher professional development, especially the ability to write articles based on environmental studies. Environmental competence is the mastery of the components of the social environment, the built environment and the physical environment thatare developing and integrated in each teacher's field of study. The target of the service is the teachers of SMP 270 Jakarta in all fields of study related to environmental problems. There are 32 teachers who participate in PKM activities. Problems are solved in three steps of activity, they are (1) material preparation, (2) implementation and(3) evaluation. Preparation is done by conducting a preliminary survey to see conditions in the field. The mplementation is using the lecture method (presentation), followed by discussions, questions and answers, and exercises as a form of article writing workshop activities. Evaluation is carried out for each stage by collecting andconcluding data from each stage. Collecting evaluation data through filling out questionnaires and interviews with participants. The results of the PKM activity show that there is an increase in knowledge of the concept of making scientific journal articles in the environmental field (62%) and the results of competence in one week there are 30 (90%) successfully collecting articles, although there are 24 articles (80%) articles are not perfect and must beimproved by the author.ABSTRAK:Guru sebagai profesi yang wajib melakukan tugas selain pendidikan dan pengajaran, juga pembuatan karya ilmiah baik penelitian maupun penulisan artikel. Namun keterbatasan guru baik waktu, biaya maupun kompetensi penguasaan permasalahan dan teknis penulisan, maka jumlah karya ilmiah yang dihasilkan guru sangat minim. Hal ini berdampak pada lamanya guru mengurus kenaikan pangkat/jabatan, yang juga dialami oleh guru-guru SMPN 270 Jakarta. Pelatihan yang diberikan pada masyarakat ini dimaksudkan memberi keterampilan dan kompetensi tentang penulisan ilmiah bagi profesionalitas pendidik, terutama kemampuan pembuatan artikel yang berbasis pada kajian lingkungan hidup. Kompetensi lingkungan adalah penguasaan komponen lingkungan sosial, lingkungan binaan dan lingkungan fisik yang sedang berkembang dan diintegrasikan pada bidang studi guru. Sasaran pengabdian adalah guru-guru SMP 270 Jakarta semua bidang studi yang terkait dengan permasalahan lingkungan. Ada 32 guru yang mengikuti kegiatan PKM. Ada tiga tahapan untuk mencari solusi masalah yaitu (1) Mengadakan materi, (2) orientasi pelatihan, dan (3) monitoring penilaian. Pengadaan materi merupakan langkah persiapan. Materi didapat melaui survey kebutuhan pendidik.Kegiatan pelatihan berisi simulasi dan workshop tata cara penulisan karya ilmiah. Diskusi antar tim dan antar-guru untuk memperoleh wawasan materi lingkungan hidup yang berkembang dan menjadi tema penulisan. Pengambilan data evaluasi melalui pengisian kuesioner danwawancara kepada peserta. Hasil kegiatan PKM menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan konsep pembuatan artikel jurnal ilmiah bidang lingkungan hidup (62%) dan hasil kompetensi dalam satu minggu ada 30 (90%) berhasil mengumpulkan artikel, meskipun ada 24 artikel (80%) belum sempurna dan harus diperbaiki oleh penulis.
PELATIHAN PEMBUATAN KIT KERTAS KUNYIT SEBAGAI PENDETEKSI AWAL MAKANAN MENGANDUNG BORAKS DI SMPIT AN-NAHLA AL-ISLAMY Hilman Syafei Syafei; Lutfia Miftah Palah; Tiara Fahriza; Amelia Sabella; Shynta Ramadhan; Mega Gladiani Sutrisno; Yussi Pratiwi; Neneng Siti Silfi Ambarwati; Setia Budi
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.985 KB)

Abstract

Abstract The rapid development of technology has influenced many aspects, one of which is the food aspect. The ease of getting food instantly makes people less vigilant in choosing healthy food and not contaminated with food additives, one of which is borax. Borax, which is a preservative used in several manufacturing industries, is dangerous at excessive levels, which can harm the health of the body if ingested, even the biggest impact is death. The purpose of this community service is to provide counseling and training on borax detection kits to the community, especially students of SMPIT An-Nahla Al-Islamy who are surrounded by lots of instant snacks. The method used in this service was carried out through a zoom meeting which consisted of counseling on the dangers of food additives, the dangers of borax, and how to detect borax. The result of this community service is that 91.78% of the students of SMPIT An-Nahla Al- Islamy have felt the benefits of participating in this event. This includes additional knowledge of food, borax, and exploration of borax using an easily available kitchen ingredient, namely turmeric. Abstrak Perkembangan teknologi yang serba cepat telah memengaruhi banyak aspek, salah satunya aspek pangan. Kemudahan dalam mendapatkan makanan secara instan membuat masyarakat kurang waspada dalam memilih makanan sehat dan tidak tercemar bahan tambahan pangan, salah satunya boraks. Boraks yang merupakan pengawet yang digunakan untuk beberapa industri manufaktur bersifat berbahaya dengan kadar yang berlebih akan membahayakan kesehatan tubuh jika tertelan, bahkan dampak terbesarnya adalah kematian. Tujuan dari pengabdian masyarakat kali ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan kit pendeteksi boraks ke masyarakat, khususnya pelajar SMPIT An-Nahla Al-Islamy yang dikelilingi oleh banyak jajanan instan. Metode yang digunakan pada pengabdian kali ini dilakukan melalui zoom meeting yang terdiri dari penyuluhan bahaya bahan tambahan pangan, bahaya boraks, dan cara mendeteksi boraks. Hasil dari pengabdian masyarakat kali ini adalah para siswi SMPIT An-Nahla Al- Islamy telah merasakan kebermanfaatan dalam mengikuti acara inisebesar 91,78%. Hal ini meliputi pengetahuan bahan tambahan pangan, boraks, dan identifikasi boraks dengan menggunakan bahan dapur yang mudah didapat, yaitu kunyit.
PELATIHAN PEMBUATAN KIT KULIT BUAH NAGA SEBAGAI PENDETEKSI AWAL MAKANAN MENGANDUNG FORMALIN DI SMPIT AN-NAHLA AL ISLAMY Alifah Syahirah Syahirah; Wafiq Nur Azizah; Sekar Jatiningsih; Atikah Nur Rahmawati; Bagus Nur Listiyono; Mega Gladiani Sutrisno; Yussi Pratiwi; Neneng Siti Silfi Ambarwati; Setia Budi
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.018 KB)

Abstract

Abstract The usage of Formaldehyde as a food additive is a common problem. It is used on food so it can preserve it and lessen the wastes to earn profit. The usage is high, around 26.6% from 517 samples that did not meet BPOM RI standard in 2019. There should be training about the dangers of Formaldehyde and the method of detecting it in foods. The methods used in this program include the distribution of food additives (including Formaldehyde), showing participants how to make simple test kits, with or without help. The instrument used is a Google Form questionnaire. Sixty students from SMPIT An-Nahla Al-Islamy attended this event. From sixty students, 76.27% of the respondents show interest and enthusiast about the event. 75% understood the information about the misuse of Formaldehyde as food additives. All respondents stated that they now know how to detect Formaldehyde. 88.9% of the respondents agreed on the effectiveness of the training method and understood it. Abstrak Penggunaan formalin sebagai bahan tambahan makanan jenis preservasi atau pengawet merupakan masalah yang masih marak dijumpai di lingkungan masyarakat. Penggunaan preservasi pada bahan konsumsi ditujukan agar makanan yang dijual mempunyai waktu jual yang panjang sehingga mengurangi frekuensi pembuangan barang jual yang meningkatkan keuntungan bagi para penjual. Penggunaan formalin pada barang konsumsi masih cukup tinggi yaitu sekitar 26.6% dari 517 sampel yang ditemukan tidak memenuhi syarat oleh BPOM RI. Mengetahui statistik ini maka diperlukan adanya pelatihan tentang bahaya bahan tambahan pangan formalin dan cara deteksi makanan yang mengandung formalin. Metode yang digunakan untuk kegiatan ini adalah dengan memaparkan materi mengenai bahan tambahan pangan termasuk formalin, melakukan demonstrasi pembuatan kit uji formalin sederhana, terakhir partisipan membuat kit uji formalin dengan pendamping. Instrumen yang digunakan pada kegiatan ini yaitu angket yang diisi oleh partisipan melalui media Google Form. Kegiatan ini dihadiri oleh 60 orang siswa SMPIT An-Nahla Al-Islamy. Data yang diperoleh dari angket menunjukkan 76,27% responden antusias dan tertarik dengan kegiatan, dengan tingkat pemahaman sebesar 75% dalam informasi mengenai penyalahgunaan formalin dalam bahan tambahan pangan, 100% responden menyatakan mengetahui pendeteksian formalin setelah mengikuti kegiatan, dengan 88,9% responden menyatakan metode pelatihan efektif dan dapat dipahami dengan baik.
EVALUASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT TENTANG PEMBUATAN HAND SANITIZERS Siska Marlina; Neneng Siti Silfi Ambarwati; Mari Okatini Armandari; Nurul Hidayah; Chanar Mutiara Putri
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.928 KB)

Abstract

Abstract Community service activities carried out by the Jakarta State University which were held in early July 3 July 2021, through an online system using the Zoom Meeting application, have provided very meaningful education for PKK mothers and young women in Jakasampurna Village, West Bekasi District. received a very good reception and high enthusiasm. Socialization of environmental health through training on making hand sanitizers to the Jaka Sampurna sub-district community is one way to prevent the transmission of the COVID-19 virus. COVID-19 is an infectious disease caused by a newly discovered type of coronavirus. This new virus and the disease it causes were unknown before the outbreak began in Wuhan, China, in December 2019. COVID-19 is now a pandemic occurring in many countries around the world. The best way to avoid infection with the corona virus is to wash your hands or use a hand sanitizer. Another alternative is to use local natural ingredients as antiseptic ingredients or hand sanitizers,namely the use of betel leaf and aloe vera. The purpose of community service for the national competitive community partnership program is to improve thinking skills, make antiseptic products and product marketing skills. Constraints faced during the socialization of environmental health through training in the manufacture of hand sanitizers, namely, The existence of limitations in supporting facilities to conduct online socialization, including the missing audio video tutorial sound. Abstrak Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang di lakukan Universitas Negeri Jakarta yang dilaksanakan pada awal July tanggal 3 July 2021, melalui sistem daring (online) menggunakan aplikasi zoom meeting telah memberikan edukasi yang sangat berarti bagi Ibu-ibu PKK serta remaja puteri di Kelurahan Jaka sampurna Kecamatan Bekasi Barat mendapat sambutan yang sangat baik dan antusiasme yang tinggi. Sosialisasi kesehatan lingkungan melalui pelatihan pembuatan hand sanitizer pada masyarakat kelurahan Jakasampurna ini merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan virus COVID-19. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID- 19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Cara terbaik menghindar dari infeksi virus corona adalah mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Alternatif lain dengan memanfaatkan bahan alam local sebagai bahan antiseptic ataupun hand sanitizer yaitu pemanfaatan daun sirih dan lidah buaya. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat kompetitif nasional program kemitraan masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan berpikir, membuat produk antiseptic serta keterampilan memasarkan produk.Kendala yang dihadapi pada saat sosialisasi kesehatan lingkungan melalui pelatihan pembuatan hand sanitizer yaitu, Adanya keterbatasan dalam fasilitas pendukung untuk melakukan sosialisasi online, diantaranya suara audio video tutorial yang hilang.
Co-Authors . Azizahwati Adibah Muthi’ah Ahda Sabilla Ramadhani Aini Nurul Alifah Syahirah Syahirah Amanda, Kerin Nadila Amanda, Reistha Fazlia Amarila Malik Amelia Sabella Andani Putri, Rafifta Hasna Angela Zefanya Aniesa Puspa Arum Aniesa Puspa Arum Araminta Leilani Armandari, Mari Okatini Arum, Aniesa Puspa Asnia, Marisa Asri Fuji Astuti Atikah Nur Rahmawati Atmanto, Dwi Audrey Febrina Hidajatulloh Auriah Isahsyah Nathania Awalia, Fadilla Putri Ayudyah Khusuma Wardani Azizahwati Azizahwati Azkia Silmi Kaaffah Azminah Azminah Bagus Nur Listiyono Berna Elya Chanar Mutiara Putri Chandra, Amelia Chevytta, Kirana Dinda Devi Sulastiowati Dian Pertiwi Josua Dudung R, Agus Dwi Atmanto Dwi Atmanto Dwi Fitri Rachmawati Efri Sandi Elvyra Yulia Endang Hanani Endang Hanani Erfina Nurfitria Rifani Esti Suntari Eti Herawati Eti Herawati Faradilla, Jihan Farah Fatmasari Munandar Farah Zhafirah Feisal Farhanah, Aulia Filli, Btari Annisaa Firda Fairuz Karimah Fitri Ana, Elsa Fitri, Zulfa Fitria, Alfi Nur Gautama, Chika Gustanto, Zefanya Christy Hakim, Ratu Mayra Hanawara, Neta Hanita Omar Hasri Mutiara Putri Hidajatulloh, Audrey Febrina Hilman Syafei Syafei Imani, Cinta Kharisma Irwan Saputra Islamudin Ahmad Jenny Sista Siregar Kartika Agustina Karuniawaty, Aldes Kezia Pratiwi Khansa, Muthia Khoerunnisa, Echa Nabila Laksmi, Nilam Amelia Lidya Jesika Sinaga Lilis Jubaedah Lutfia Miftah Palah Mardiana Mulia Ningsih, Ajeng Mari Okatini Mari Okatini Armandani Mari Okatini Armandari Mari Okatini Armandari Mari Okatini Armandari Marisa Asnia Marketplace Mega Gladiani Sutrisno Minda Hurulaini Muhammad Hanafi Mutiah Azizah Nabila Aulia Rahmah Nabilah, Fildzah Nabillah, Naflah Lutfi Nada Afifah Naflah Lutfi Nabillah Norma Nurul Ilmi Novia Sagita Noviani, Yuslia NURINA AYUNINGTYAS Nurina Ayuningtyas, Nurina Nurmala Santi, Rafika Nurul Hidayah NURUL HIDAYAH Nurul Hidayah Putri Dwi Candra Putri, Hasri Mutiara Putu GMW Mahayasih Qonitah, Zahrah Rifa Raisa Aulia Hamid Ramadina, Nafia Rasifah restu, rizkya Riezqa Nur Attazqiah Rita Susesty Salma Indah Maharani Salsabila, Fahira Salvana Laviola Luciano Sapitri, Desti Amalia Sekar Jatiningsih Setia Budi Setia Budi Shynta Ramadhan Siregar, Jenny Sista Siska Marlina Sitti Nursetiawati Sri Irta Widjajanti Sri Irta Widjajanti Sri Irtawidjajanti SRI WULANDARI Supiani, Titin Tetha, Mediefa Ayu Raraendra Eday Tiara Fahriza Titin Supiani Triastity, Sarinah Triraharja, Shirley Gemilang Triyani, Yulia Valeria Vinta Marito Vira Tri Handriana Wafiq Nur Azizah Wahyudi, Dion Wengi, Lintang Ayu Panjer Yasmin Savitri Yasmin, Salwa Nabilah Yesi Desmiaty, Yesi Yolanti Yuditya Artha Yulia, Elvyra Yussi Pratiwi Zaeny, Lia Laelliyah Zahira, Alya Juwita