Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN PERILAKU ASERTIF PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN PADA PASIEN Luluk Purnomo; Sheli Dela Saputri; Sri Mintarsih; Wijayanti
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.479 KB) | DOI: 10.55606/jrik.v2i2.594

Abstract

Latar Belakang : Masih banyak kasus ditemukan dengan keluhan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang masih kurang, dokter datang terlambat, perawat kurang peduli pada keluhan pasien, sehingga pasien merasa mutu pelayanannya tidak sesuai, oleh karena itu pasien akan mencari tempat pelayanan kesehatan yang lebih baik. Perilaku asertif merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit. Tujuan : menganalisa hubungan perilaku asertif perawat dengan mutu pelayanan pada pasien. Metode Penelitian: Metode penelitian menggunakan quasi experimental dengan rancangan penelitian cross-sectional design. Pengambilan sampel menggunakan pursosive sampling dengan 37 responden. Instrumen penelitian menggunakan alat ukur instrumen perilaku asertif perawat Liesmangku Langit dengan 12 pertanyaan dan instrumen mutu pelayanan keperawatan pada pasien Nurul dan Anisa dengan 25 pertanyaan. Uji Normalitas menggunakan Shapiro-Wilk dan Analisa data Chi-Square. Hasil Penelitian : Hasil uji Shapiro-Wilk pada perilaku asertif yaitu 0,364 dan mutu pelayanan yaitu 0,145. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Chi-Square, diperoleh perilaku asertif dan mutu pelayanan dengan p value = 0,031 dimana <0,05. Kesimpulan : Ada hubungan antara perilaku asertif perawat dengan mutu pelayanan keperawatan.
Effectiveness Of Canadian Bleeding Scores (CAN BLEED) Ekan faozi; Dini Ika Susanti; Luluk Purnomo
Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan Vol. 1 No. 4 (2023): Desember : Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebida
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/corona.v1i4.55

Abstract

Data from World Health Organization (WHO) shows that cases of internal bleeding due to accidents are 5.8 million deaths per year worldwide (Dahlan et al., 2021). Early awareness of internal bleeding is very important so that nurses can immediately take anticipation to prevent unwanted things(Damayanti, 2022). This literature study aims to determine the effectiveness of the CAN BLEED score for early detection of internal bleeding emergencies in trauma cases. The research method uses a literature review study design using PICOS. Article search through publish or perish 8 application with keywords "early detection AND internal bleeding AND trauma" from Pubmed, Crossref, and Google Scholar search databases based on the year of publication 2018-2022. The results of the article search found 4 articles relevant to the main topic. The results showed Canadian Bleeding (CAN BLEED) score is effective for determining internal bleeding in trauma cases.
Hubungan Penggunaan Komunikasi Efektif SBAR Terhadap Kualitas Pelaksanan Handover Wijayanti Wijayanti; Triastuti Handayani; Luluk Purnomo
Journal Innovation In Education Vol. 1 No. 4 (2023): Desember: Journal Innovation in Education (INOVED)
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/inoved.v1i4.622

Abstract

Hospitals as providers of health services for the wider community are required to provide health services with good quality health services. The quality of hospital services can be achieved one of them with SBAR communication, so that the information conveyed can be informative and well received which will improve the handover process so that patient safety can be realized. The purpose of this study was to determine the relationship between effective SBAR communication and the quality of handover implementation in the Inpatient Room of JIH Solo Hospital. The sampling technique used is total sampling. The number of respondents was 90 respondents divided into 72 nurses and 18 midwives who were given observation sheets using the SBAR communication method and observation sheets for the quality of handover implementation. Variable correlation assessment using the chi-square test. The results of the analysis of the relationship between variables are significant with a sig value of 0.000 (p=0.05). Then, the value of the correlation coefficient between variables is very strong, namely 0.979. The use of effective SBAR communication resulted in the majority of respondents namely 79 people or 85.7% being categorized as qualified. In its implementation, the majority of respondents with a total of 87 people (196.7%) were categorized as qualified.
Penerapan Terapi Brain Gym Untuk Perubahan Fungsi Kognitif Pada Pasien Skizofrenia Di Rsjd Dr. Arif Zainuddin Surakarta Tania Anugerah Siwi Nur Aini; Sitti Rahma Soleman; Luluk Purnomo
An-Najat Vol. 2 No. 3 (2024): AGUSTUS - An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v2i3.1583

Abstract

Background: Schizophrenia is one of the mental disorders that has a high global prevalence where the impact of these symptoms can cause a decrease in cognitive function, There are various kinds of therapies that can be done to improve cognitive function, one of these therapies is Brain Gym where this therapy is useful for stimulating the brain so that it can maintain cognitive abilities, Objective: To determine the results of the application of Brain gym therapy for changes in cognitive function in schizophrenia patients. Methods: The method used in this application is descriptive with a pre-test post-test case study application design on 2 respondents, the application instrument is the C-SARS questionnaire observation sheet. Results: Before being given Brain gym therapy Mr. E and Mr. A were in the moderate category with scores of 19 and 17. After being given Brain gym therapy Mr. E and Mr. A are in the mild category with scores of 9 and 8. Conclusion: There was an increase in cognitive function in Mr. E. A and Mr. E from initially in the moderate category to the mild category after being given brain gym therapy
Penerapan Terapi Okupasi Menggambar Terhadap Tanda Dan Gejala Pasien Halusinasi Pendengaran Di Ruang Larasati RSJD Dr. Arif Zainuddin Surakarta Rosita Agung Wicaksono; Norman Wijaya Gati; Luluk Purnomo
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Halusinasi didefinisikan sebagai terganggunya persepsi sensori seseorang, dimana tidak ada stimulus. Salah satu tipe halusinasi adalah halusinasi pendengaran (auditory-hearing voices or sounds). Dampak yang ditimbulkan pasien halusinasi adalah kehilangan kontrol dirinya. Untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan dari halusinasi, salah satu penatalaksanaannya menggunakan terapi okupasi menggambar. Terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni menyesuaikan kemampuan yang pernah disukai dan dimiliki oleh pasien, pengarahan partisipasi seseorang untuk melakukan tugas tertentu dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi mental. Tujuan: untuk mengetahui hasil penerapan terapi okupasi menggambar terharap tanda dan gejala pada pasien halusinasi pendengaran dibangsal larasati RSJD dr. Arif Zainuddin Surakarta. Metode: Rancangan penelitian ini mengunakan metode studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang memfokuskan pada optimalisasi intervensi keperawatan pada pasien ganguan halusinasi pendengaran . Hasil: hasil penerapan menunjukkan kedua responden mengalami perkembangan yang awalnya tergolong dalam halusinasi sangat berat dan berat, menjadi halusinasi sedang dan ringan. Kesimpulan : kondisi kedua responden menunjukkan adanya penurunan tingkat halusinasi
Optimalisasi Intervensi Terapi Okupasi Aktivitas Menggambar Terhadap Perubahan Persepsi Sensori Pada Pasien Halusinasi Di RSJD. Arif Zainudin Surakarta Regita Cahyani; Sitti Rahma Soleman; Luluk purnomo
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Halusinasi didefinisikan sebagai terganggunya persepsi seseorang, dimana tidak ada stimulus. Salah satu tipe halusinasi adalah halusinasi pendengaran dan menjadi tipe halusinasi yang paling banyak diderita. Gejala halusinasi yaitu seperti menar diri, melamun, berbicara sendiri, tertawa sendiri, tersenyum sendiri dan gelisah. Ada beberapa hal yang memicu kekambuhan halusinasi dengan ditandai munculnya-gejala-gejala psikis yang sebelumnya mengalami kemajuan yang baik. Gangguan jiwa kronik biasanya mengalami kekambuhan tahun pertama, dengan presentase 50% dan akan mengalami dampak sebesar 79% pada tahun kedua. Terapi okupasi aktivitas menggambar adalah suatu bentuk psikoterapi yang menerapkan media seni sebagai media berkomunikasi, terapi okupasi menggambar dapat mengurangi interaksi seseorang dengan pikirannya sendiri sehingga tidak berfokus pada halusinasinya. Metode yang digunakan dalam penerapan ini bersifat desktiptif dengan desain penelitian studi kasus pre test post test pada 2 responden, instrument penelitian lembar observasi kusioner AHRS. Sebelum diberikan terapi okupasi menggambar Tn. D dalam kategori halusinasi berat dan Tn. R dalam kategori halusinasi sedang. Setelah diberikan terapi okupasi menggambar selama 3 kali Tn. D dalam kategori halusinasi sedang dan Tn. R dalam kategori halusinasi ringan. Terapi Okupasi Aktivitas Menggambar untuk menurunkan tingkat halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran.
PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PERUBAHAN TANDA GEJALA DAN FUNGSI PADA PASIEN SKIZOFRENIA  DI RUANG RAWAT INAP RSJD Dr. ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA Lis Hartanti; Norman Wijaya Gati; Luluk Purnomo
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 1 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v1i2.227

Abstract

Latar belakang; Salah satu gangguan jiwa yang masih tinggi di RSJD Dr. Arif Zainuddi Surakarta adalah skizofrenia dengan jumlah pasien 3603. Halusinasi tercatat salah satu masalah yang paling tinggi dengan jumlah 3.694 pasien. sebagian klien skizofrenia mengalami halusinasi pendengaran. Terapi musik merupakan salah satu bentuk dari teknik relaksasi yang bertujuan memberikan relaksasi pada tubuh dan pikiran penderita, sehingga berpengaruh terhadap pengembangan diri, dan menyembuhkan gangguan psikososial. Tujuan; Untuk mengetahui hasil implementasi pemberian terapi musik klasik terhadapa perubahan tanda gejala dan fungsi pasien skizofrenia di RSJD Dr. Arif Zainuddin Surakarta. Metode; Penerapan jenis penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dilakukan pada 2 responden yakni Tn. E dan Tn. R dengan gangguan persepsi sensori pada halusinasi pendengaran. Instrument yang digunakan yakni lembar observasi berupa kuesioner tanda dan gejala pasien halusinasi yang terdiri 11 item. Penelitian ini menggunakan analisis data primer yaitu wawancara dengan pasien secara langsung dan juga analisa data sekunder yaitu berasal dari rekam medis pasien di RS DR. Arif Zainuddin Surakarta serta menggunakan lembar observasi. Hasil; hasil penerapan menunjukan perubahan terapi musik klasik terhadap tanda gejala dan fungsi pasien skizofrenia yang di lakukan selama 7 hari dan durasi 30 menit serta penilaian sebelum dan sesudah di lakukan terapi musik klasik. Kesimpulan; Penerapan Terapi musik klasik mampu menurunkan tanda gejala dan fungsi skizofrenia dengan halusinasi di Ruang Sena RSJD Dr. Arif Zainuddin Surakarta.