Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Dampak Program SETEL (Sehat dengan Telor) terhadap Peningkatan Berat Badan Anak Resiko Stunting Obar, Obar; Patimah, Papat; Ulum , Bahrul
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 4 (2024): Jurnal Keperawatan: Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i4.1969

Abstract

Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis. Program SETEL (Sehat dengan Telor) adalah sebuah program yang bertujuan untuk mengatasi stunting dengan memberikan telur kepada anak-anak yang berisiko stunting.Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan kelompok kontrol yang disejajarkan. Partisipan penelitian adalah anak-anak usia 1-5 tahun dengan risiko stunting. Kelompok eksperimen menerima Program SETEL selama 6 bulan, sedangkan kelompok kontrol tidak menerima program.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam berat badan anak antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, baik sebelum maupun sesudah program. Nilai F-statistik untuk berat badan sebelum dan sesudah program masing-masing adalah 1,47 dan 1,69, dengan signifikansi (Sig.) sebesar 0,24 dan 0,21. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Program SETEL tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berat badan anak yang berisiko stunting. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dikontrol dalam penelitian ini, seperti asupan nutrisi lain, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan anak.
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PERAWATAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS PADA BALITA Pratiwi, Julia; Obar, Obar; Sania, Parida; Wijaya, Sherlita Davina
Jurnal Ilmiah Kesehatan Pernus Vol. 2 No. 2 (2024): Volume 2 No. 2 Tahun 2024
Publisher : STIKES Permata Nusantara Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organization, overall, there are around 15 million deaths of children under five per year. There are around 20-30% of them who die from ISPA. ISPA is the cause of infant and toddler deaths in developing countries. Riskesdas (2018), the incidence of ISPA in December was 25.5%, with the highest incidence occurring in five-year-old children at 35%. According to SDKI 2017, the prevalence of ISPA is highest in children aged 24-35 months, which is 14%. The results of data collection that have been carried out at the Cianjur City Health Center in 2020 found that the most cases of ISPA occurred at 4,128 cases. The purpose of this study is to explore the relationship between mothers' knowledge and attitudes about ISPA care in toddlers in the Working Area of the Cijedil Health Center, Cianjur Regency. The descriptive research method was a cross-sectional study with a sample of 93 people. The results of the chi-square test showed a relationship between mothers' knowledge and attitudes about the treatment of ISPA in toddlers in the working area of the Ciherang Health Center, Cianjur Regency with p=0.000.
SETEL (Sehat dengan Telor):Generasi Bebas Stunting Program CRS STIKes Permata Nusanata dengan PT QL Agrofood: SETEL (Sehat dengan Telor):Generasi Bebas StuntingProgram CRS STIKes Permata Nusanata dengan PT QL Agrofood Obar, Obar; Hartati, Sri; Balqis, Ummi Malika; Umaiyah, Siti; Waluya, Desi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Terkini Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Terkini
Publisher : Ruang Ide Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58516/96x2jh89

Abstract

Abstract Program “SETEL: Generation Free from Stunting” aims to prevent stunting by providing eggs to children and pregnant women. The background reveals the complexity of stunting as a global health challenge that affects the physical and cognitive development of children. The purpose of this program is to provide adequate nutrition intake through eggs, which are rich in protein and essential nutrients, and to increase public awareness of the importance of giving eggs in preventing stunting. The method of implementing the program includes selecting targets, distributing eggs, nutrition education sessions, and monitoring child growth. The results of the program implementation show that giving eggs regularly has resulted in increased weight, height, and upper arm circumference in participating children. Nutrition education sessions successfully increased public understanding of the benefits of eggs in child nutrition. Collaboration with health institutions and communities helped successful implementation. The conclusion of this program is that giving eggs regularly can contribute to preventing stunting and improving the nutritional status of children. The success of this program encourages expansion in other areas facing similar problems. Suggestions are given to continue and develop the program, and to strengthen nutrition education as an important part in the effort to prevent stunting.  
Faktor-Faktor Penyebab Ternyadinya Diabetes Melitus Pada Anak Pra Sekolah Di Wilyah Puskesmas Cianjur Kota: Faktor-Faktor Penyebab Ternyadinya Diabetes Melitus Pada Anak Pra Sekolah obar, obar; Hartati, Sri; Zahara, Sri Alfina Putri
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2022): LENTERA: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/jl.v5i2.2417

Abstract

Diabetes Melitus (DM) pada anak usia pra-sekolah, walaupun merupakan kondisi langka, memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup anak-anak. Diagnosa DM pada tahap ini sering mengalami keterlambatan karena gejala yang tidak spesifik dan sulit diungkapkan oleh anak. Pengelolaan DM pada anak pra-sekolah memerlukan kolaborasi erat antara orang tua, dokter, perawat, dan ahli gizi, yang melibatkan pemantauan glukosa darah secara teratur. Faktor penyebab DM melibatkan peran genetik sebagai predisposisi, dengan faktor lingkungan, termasuk pola makan, dapat memicu reaksi autoimun yang merusak sel beta pankreas yang bertanggung jawab untuk menghasilkan insulin. Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab DM pada anak pra-sekolah, dengan penekanan pada peran genetik dan lingkungan. Melalui metodologi analisis regresi logistik, variabel lingkungan, seperti tingkat stres, paparan polusi udara, dan akses terhadap makanan sehat, dievaluasi untuk menentukan signifikansinya. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil dari analisis regresi logistik menunjukkan bahwa Faktor Lingkungan memiliki signifikansi yang tinggi dalam memprediksi kemungkinan terjadinya Diabetes Melitus pada anak-anak pra-sekolah. Variabel Pola Makan menunjukkan tingkat signifikansi yang hampir mencapai batas, sementara variabel lainnya tidak terbukti signifikan. Keseluruhan, model regresi logistik ini secara konsisten sesuai dengan data dan memiliki kekuatan prediktif yang baik.Berdasarkan temuan ini, saran diberikan untuk meningkatkan pemantauan lingkungan anak pra-sekolah, termasuk tingkat stres, paparan polusi udara, dan akses terhadap makanan sehat. Upaya pencegahan dan deteksi dini perlu diperkuat, dengan penekanan pada edukasi orang tua mengenai pola makan sehat dan manajemen stres guna mengurangi risiko perkembangan DM pada anak pra-sekolah.
Telemidicine Untuk Pelayanan Kepada Keluarga Pebrianti, Febby; rubianti, risma; Isnaeni R, Dila Nur; Obar, Obar
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 6 No. 1 (2023): LENTERA: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/jl.v6i1.2525

Abstract

Pendahuluan Telemedicine adalah penggunaan teknologi komunikasi dan informasi untuk memberikan bantuan medis dengan jarak jauh ketika jarak menjadi kendala bagi konsultan. Telemedicine sangatlah penting bagi keluarga karena dengan adanya telemedicine dapat memudahkan keluarga untuk melakukan pelayanan kesehatan dalam jarak jauh. Dengan adanya telemedicine keluarga bisa memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah proses pengobatan melalui pesan atau telepon. Tujuan riview literatur ini untuk mengetahui bagai mana manfaat teknologi informasi dibidang kesehatan yaitu telemedicine untuk pelayanan keluarga. Metode ini menggunakan metode tinjauan pustaka yang diperoleh berdasarkan penelusuran kepustakaan yang dilaksanakan dengan cara membaca berbagai jurnal, buku, dan artikel lain yang berkaitan dengan pokok pembahasan dengan jumlah artikel yang diriview sebanyak 10. H asil literatur riview menyimpulkan bahwa telemedicine adalah pilihan lain dari pelayanan Kesehatan yang mudah dan praktis untuk keluarga karena tidak harus datang ke tempat pelayanan dan hadir secara fisik.