Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Implementasi Perda Kab. Deli Serdang Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Sampah Vinolya Lidevia Br Manik; Ida Nurjana Tamba; Seevaira Chyta Simanullang; Fariz Aditya; Samuel Sihite; Raja Songkup Pratama Siregar
Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa Vol. 1 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jmpb-widyakarya.v1i4.1972

Abstract

Deli Serdang Regency Regional Regulation Number 4 of 2021 concerning Waste Management is a regional regulation which aims to create a Deli Serdang Regency that is clean, neat, cool and shady. Current human activities cannot be separated from producing organic and non-organic waste, which if not managed properly can cause visual disturbances, threats to public health, and environmental pollution. This research aims to analyze the extent of implementation of Deli Serdang Regency Regional Regulation Number 4 of 2021 concerning Waste Management. This research uses quantitative and qualitative research methods. Quantitative methods were used to analyze data from questionnaires distributed to the public and cleaning staff. Qualitative methods were used to analyze data from observations made at several waste management locations in Deli Serdang Regency. The results of the research show that the implementation of the Deli Serdang Regency Regional Regulation, especially No. 4 of 2021 regarding waste management, can be said to have not been implemented optimally. This is because from observations made and also surveys through distributing questionnaires to the community, it was found that there are still many people in VIII Medan Estate hamlet, most of whom are still unaware of the existence of regulations governing waste management. As a result, local community participation decreases and the community may not be involved in activities such as socialization related to waste management.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar Di Era Revolusi 4.0 Samuel Sihite; Ida Nurjana Tamba; Vinolya Lidevia Br Manik; Mario Manurung; Ika Febriana
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v1i4.1352

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman khusunya dalam bidang teknologi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai tergerus dengan adanya bahasa gaul khususnya dalam media sosial. Dalam media sosial masyarakat bebas untuk mengakses hal apapun termasuk dalam penggunaan bahasa yang menurut mereka cocok dengan mereka sendiri seperti contoh penggunaan bahas gaul. Keadaan yang terjadi sekarang adalah makna bahwa bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa asing dan adanya perilaku yang cenderung menyelipkan istilah asing, padahal padanan dalam bahasa Indonesianya ada, dikarenakan sikap yang meyakini bahwa akan terlihat modern, dan terpelajar dan tentunya dengan alasan akan  mempermudah komunikasi di era millennial. Pada realitanya para generasi muda dalam melakukan kegiatan sosial sudah perlahan mulai meninggalkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat kita lihat di daerah Jakarta selatan para anak muda menggunakan bahasa Indonesia campur-campur dengan bahasa internasional. Hal ini membuat penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah tidak semestinya lagi. Penggunaan bahasa gaul dikalangan generasi muda saat ini lambat laun akan mempengaruhi eksistensi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penistaan Agama Pada Konten Media Sosial Dalam Perspektif Sila Pertama Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa Ida Nurjana Tamba
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v1i4.1437

Abstract

Perkembangan teknologi yang kian pesat memiliki dampak yang positif dan dampak yang  negatif juga. Salah satu contoh dampak positif perkembangan teknologi ini yaitu mampu membuat kita lebih mudah untuk mengakses informasi yang berkembang hanya dengan melalui smarthphone yang kita punya. Dibalik itu juga perkembangan teknologi ini juga membawa pengaruh yang negatif seperti contoh penyalahgunaan media sosial. Pada kesempatan ini penulis akan membahas mengenai tindakan penisataan agama yang terjadi baru-baru ini yang dilakukan di salah satu platform media sosial yaitu tiktok. Dan pada artikel ini juga membahas mengenai bagaimana perspektif Pancasila khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa terhadap kasus yang akan dibahas Penulisan artikel ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan studi pustaka,dengan mencari beberapa sumber pendukung seperti buku,jurnal dan lainnya.
UPAYA PENCEGAHAN PUTUS SEKOLAH MELALUI DIAGNOSIS DINI KEBUTUHAN PEMBELAJARAN Tawarika M. Pandiangan; Alissa P. Simbolon; Ida Nurjana Tamba; Vinolya Lidevia Br Manik; Mantasia Hasibuan; Rian TR Simanjuntak; Jamaludin
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2024): Mei
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v1i4.1029

Abstract

Putus sekolah adalah tindakan pemberhentian siswa untuk mengikuti secara formal kegiatan belajar pada lembaga pendidikan formal yang sudah sempat ditempuh. Faktor penyebab terjadinya fenomena putus sekolah dapat ditelusuri dari berbagai sisi. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif dengan paradigma alamiah yang bertumpu pada fenomenologis. Fenomenologi merupakan kajian interpretatif yang bersifat fakta tentang pengalaman manusia. Pencegahan tindakan ini dilakukan upaya diagnosis dini pada kebutuhan pembelajaran sebagai upaya pencegahan atau mengurangi fenomena ini. Kerjasama antara Pemerintah bersama pihak pertelevisian dan berbagai organisasi profesi keguruan,  menguatkan peran Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam filterisasi sebab akibat putus sekolah, serta pembukaan program layanan bimbingan dan konseling secara luas di seluruh Indonesia.