Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengumuman Layanan Publik Winda Kustiawan; Melja Ramadhan; Lulu Ul Jannah; Inayah Sajida; Ainun Mardiah; Muhammad Ibnu Thariq; Siti Auliza
Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa Vol. 2 No. 3 (2024): September : Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jmpb-widyakarya.v2i3.3871

Abstract

Public Service Announcements (PSA), commonly known as Public Service Advertisements (PSAs), are promotional strategies used in social marketing activities. Like commercial advertisements, the effectiveness of PSAs is crucial in changing target behaviors according to social marketing goals. Therefore, creative strategies in crafting persuasive messages and media placement are essential. Public service announcements serve as a medium for delivering social messages to the public, conveying information, and raising awareness about specific issues. This study employs a literature review method to understand relevant theories. Public service announcements play a significant role in increasing public awareness and are part of pragmatic discourse with illocutionary speech acts. The history of PSAs dates back to 1942 in the United States and has developed in Indonesia since 1968. Types of PSAs include corporate and political advertisements. PSA provide benefits such as raising awareness of social issues, providing education, fostering solidarity, and addressing existing problems. Examples of PSAs include reducing plastic usage, highlighting the dangers of smoking, environmental protection, corruption prevention, health protocol adherence, and drug abuse prevention.
Peran Media Online dalam Mengatasi Hoaks & Misinformasi Winda Kustiawan; Inayah Sajida; Filza Frilatia Bahri; Intan Safitri; Ainun Mardiah; Alika Faza Qhintara Manurung; Ramayati; Muhammad Ibnu Thariq
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 4 No. 2 (2024): Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2024
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v4i2.605

Abstract

Media online berperan penting dalam mengatasi penyebaran hoaks dan misinformasi di era digital. Penelitian ini menganalisis bagaimana media online dapat meningkatkan literasi media di kalangan masyarakat dan menerapkan prosedur verifikasi informasi yang lebih ketat. Melalui wawancara dengan jurnalis, editor, dan pengguna media, serta diskusi kelompok terfokus, ditemukan bahwa pengecekan fakta dan keakuratan informasi merupakan langkah awal yang krusial dalam memerangi berita palsu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media online tidak hanya berfungsi sebagai penyebar informasi, tetapi juga sebagai lembaga pendidikan yang mendidik publik tentang pentingnya memverifikasi informasi sebelum disebarluaskan. Selain itu, peran pemerintah dan lembaga pendidikan dalam menciptakan kampanye edukasi literasi media juga sangat diperlukan untuk membangun kesadaran masyarakat.
Peran Komunikasi dalam Memahami Konflik Politik Ahmad Sampurna Rambe; Ainun Mardiah; Filza Frilatia Bahri; Muhammad Ibnu Thariq; Rifqi Qardhawi Arsyad
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): In Process
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i2.1294

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran komunikasi dalam memahami konflik politik, dengan fokus pada bagaimana komunikasi dapat membentuk, memperburuk, atau meredakan ketegangan politik. Konflik politik sering kali dipicu oleh miskomunikasi, penyebaran informasi yang salah, dan polarisasi yang semakin tajam di media sosial. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan wawancara, observasi media sosial, dan studi literatur untuk menggali dinamika komunikasi dalam konflik politik. Temuan menunjukkan bahwa media sosial, meskipun mempercepat penyebaran informasi, sering kali memperburuk konflik melalui hoaks, ujaran kebencian, dan fenomena ruang gema (echo chamber). Namun, komunikasi yang konstruktif juga dapat menciptakan ruang untuk dialog, rekonsiliasi, dan pemahaman bersama.