Ramadhana, Aditya Yuda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Meninjau Eksistensi Kebijakan Pemerintah Terhadap Kerentanan Cyber child grooming Ishmah, Nadhilah; Putri, Anggi Fransiska; Sicillia, Edna; Arimbawa, Ni Putu Vania Leonyta Putri; Ramadhana, Aditya Yuda
JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 9, No 1 (2024): Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jiip.v9i1.20620

Abstract

Riset ini merupakan studi kebijakan untuk menelisik peran pemerintah terhadap kerentanan kekerasan seksual di ranah digital. Tingginya penggunaaan internet oleh anak terutama sejak masa pandemi Covid-19 menciptakan sebuah fenomena kejahatan baru bernama cyber child grooming, yakni sebuah fase pendekatan secara emosional dengan seorang anak melalui internet. Kota Semarang yang memeroleh predikat kota tertinggi untuk kekerasan seksual anak di Jawa Tengah menjadi lokus riset ini. Dalam menganalisis kebijakan kasus cyber child grooming di Kota Semarang, digunakan metode kualitatif untuk mendapatkan data secara komprehensif melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi yang didapat melalui wawancara mendalam semi terstruktur dengan Pemerintah Kota Semarang dan LSM. Riset ini menemukan bahwa Pemerintah Kota Semarang sampai saat ini belum memiliki kebijakan khusus mengenai kekerasan seksual berbasis elektronik. Penanganan kekerasan seksual berbasis elektronik hanya berlandaskan pada UU Pornografi, UU TPKS, dan UU ITE. Hal ini berdampak pada proses penanganan cyber child grooming yang tidak maksimal, sebab kekerasan seksual berbasis elektronik hanya dapat ditangani apabila korban divisum dan konten seksual telah disebarkan. Hal ini menjadi tidak relevan ketika cyber child grooming merupakan proses awal dari kekerasan seksual yang memengaruhi anak secara psikologis. Upaya Pemerintah Kota Semarang melalui sosialisasi dan penyuluhan belum mampu menjangkau substansi masalah karena belum disertai kebijakan yang bisa melindungi anak secara hukum serta memberikan efek jera bagi pelaku. 
PENGARUH PROSES PSIKOLOGI TERHADAP PERILAKU PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2024 DI KOTA SEMARANG Ramadhana, Aditya Yuda; -, supratiwi -; -, Fitriyah -
Journal of Politic and Government Studies Vol 14, No 1 (2025): Vol 14, No 1 : Periode Wisuda Januari 2025
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian mengenai perilaku pemilih tidak akan pernah bersifat final karena karakter dan perilaku manusia yang terus berubah. Terlebih saat ini informasi mengalir dengan cukup berlimpah dan berlangsung sangat cepat dengan adanya internet yang berimplikasi pada ranah pemilu untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruhnya. Sementara itu, Generasi yang lahir saat ini disebut sebagai Generasi Internet (Net Generation). Generasi ini muncul sebagai generasi yang memiliki hak suara atau sebagai pemilih pemula pada penyelenggaraan pilpres tahun 2024. Dengan menggunakan 720 sampel, penelitian ini berusaha untuk melihat bagaimana kecenderungan perilaku pemilih dari sisi psikologis yang diakibatkan oleh perkembangan digital yang cukup pesat. Dikarenakan psikologi pemilih yang dimaksud oleh penelitian ini adalah sebuah proses sosialisasi yang berlangsung, maka variabel yang digunakan adalah informasi politik (terutama dari media sosial) dan figure/citra kandidat. Adapun basis penelitian ini berfokus di Kota Semarang selaku kota dengan IKP (Indeks kerawanan Pemilu) tertinggi di Jawa Tengah dengan menggunakan teknik analisis data Regresi Logistik Biner (Binary Logistic Regression Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang signifikan dari informasi politik dalam menciptakan persepsi terhadap kandidat. Semua indikator turunan menunjukkan menerima hipotesis. Artinya terjadinya perang narasi terutama di media sosial yang berimplikasi dari informasi-informasi yang diterima oleh pemilih pemula secara signifikan mampu mempengaruhi persepsi mereka terhadap kandidat, yang kemudian mempengaruhi perilaku memilih mereka melalui identifikasi terhadap kandidat.