Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PEMBANGKITAN MEDAN MAGNETIK SEKUNDER AKIBAT METEO-TSUNAMI HUNGA TONGA-HUNGA HA’APAI, TONGA 2022: Kata Kunci: HTHH Tonga 2022, tsunami passage, medan magnet sekunder Prianbikasatiarsa, Nichou; Prastowo, Tjipto
Inovasi Fisika Indonesia Vol. 13 No. 2 (2024): Vol 13 No 2
Publisher : Prodi Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v13n2.p80-89

Abstract

Penelitian ini menganalisis mekanisme pembangkitan medan magnetik sekunder (anomali lokal medan magnet Bumi) akibat tsunami passage lintas Samudera Pasifik saat terjadi erupsi vulkanik HTHH Tonga pada tanggal 15 Januari 2022. Tujuan penelitian ini adalah menguji kesesuaian antara medan magnetik sekunder yang diturunkan dari persamaan analitik dan observasi berbasis data magnetogram. Asumsi penting yang bersifat fundamental, yaitu pendekatan frozen-flux di mana proses adveksi air laut mendominasi proses difusi. Pendekatan inilah yang menjadi basis rumusan estimasi komponen vertikal medan magnet sekunder bz yang dipengaruhi tiga parameter sekaligus, yaitu Fz (komponen vertikal medan magnet utama Bumi), d (kedalaman laut) dan h (elevasi muka laut) untuk kasus tsunami HTHH Tonga 2022. Hasil-hasil penelitian berupa estimasi analitik bz yang selalu lebih besar dari nilai bz yang diperoleh dari magnetogram. Selisih nilai bz hasil estimasi dan observasi berkisar antara 0,03–0,44 nT yang dikategorikan tidak signifikan dan membuktikan kesesuaian antara hasil perhitungan analitik dan data visual magnetogram adalah relatif tinggi. Temuan penelitian ini dalam hal keberlakuan teori frozen-flux sesuai dengan temuan terdahulu pada beberapa kasus trans-oceanic tsunamis yang dipicu oleh gempa tektonik bawah laut. Implikasi penelitian ini adalah sumber pemicu tsunami tidak memengaruhi keberlakuan teori frozen-flux.
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG, ANGIN PERMUKAAN DAN CURAH HUJAN DI TIGA WILAYAH PEMBAGIAN ZONA HUJAN TAHUN 2021-2022: Kata Kunci: karakteristik, gelombang laut, angin permukaan, curah hujan, zona hujan. Ramadhany, Ekik Setyo Amalia; Prianbikasatiarsa, Nichou; Melani, Putri; Wisnawa, Gede Gangga; Realita, Arie
Inovasi Fisika Indonesia Vol. 14 No. 1 (2025): Vol 14 No 1
Publisher : Prodi Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v14n1.p55-74

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik gelombang laut, angin permukaan, dan curah hujan di tiga wilayah zona hujan Indonesia: Sumatera Barat, Maluku Selatan dan Jawa. Data model yang digunakan diambil dari oPeNDAP BMKG lalu dianalisis per triwulan (DJF, MAM, JJA, SON) dan per tahun (2020-2022). Pada wilayah Sumatera Barat gelombang dan kecepatan angin tertinggi terjadi pada periode JJA dan terendah pada periode MAM dan SON dengan curah hujan yang tertinggi terjadi di bulan september hingga Desember. Pada Wilayah Maluku Tinggi gelombang dan kecepatan angin tertinggi terjadi pada periode JJA dan terendah pada periode MAM dan SON. Pada periode JJA merupakan puncak tertinggi curah hujan di wilayah Maluku. Terakhir, pada wilayah Jawa Tinggi gelombang dan kecepatan angin tertinggi terjadi pada periode JJA dan terendah pada periode MAM dan SON. Pada periode DJF wilayah Jawa mengalami puncak curah hujan dan curah hujan terendah pada periode JJA. Kata Kunci: karakteristik, gelombang laut, angin permukaan, curah hujan, zona hujan. Abstract This article aims to analyze the characteristics of ocean waves, surface winds and rainfall in three rainy zone regions of Indonesia: West Sumatra, South Maluku and Java. The model data used was taken from oPeNDAP BMKG and analyzed per quarter (DJF, MAM, JJA, SON) and per year (2020-2022). In the West Sumatra region, the highest waves and wind speeds occur in the JJA period and the lowest in the MAM and SON periods with the highest rainfall occurring in September to December. In the Maluku region, the highest waves and wind speeds occur in the JJA period and the lowest in the MAM and SON periods. In the JJA period is the highest peak of rainfall in the Maluku region. Finally, in the Java region, the highest wave height and wind speed occurred in the JJA period and the lowest in the MAM and SON periods. In the DJF period, the Java region experienced the peak rainfall and the lowest rainfall in the JJA period.  Keywords: characteristics, ocean waves, surface winds, rainfall, rain zones.