Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS DAN INTERPRETASI ANOMALI GRAVITASI UNTUK IDENTIFIKASI POTENSI SUMBER PANAS BUMI DI GUNUNG ARJUNO-WELIRANG: Kata Kunci: Gunung Arjuno-Welirang, potensi panas Bumi, anomali gravitasi, TOPEX, anomali residual Novianti, Eni; Prastowo, Tjipto; Realita, Arie
Inovasi Fisika Indonesia Vol. 13 No. 2 (2024): Vol 13 No 2
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v13n2.p13-24

Abstract

Abstrak Gunung Arjuno-Welirang menyimpan potensi sumber panas Bumi yang melimpah. Hal ini ditandai dengan eksistensi mata air panas Coban, Cangar dan Padusan sepanjang lereng kompleks Arjuno-Welirang serta emisi gas fumarol dan solfatara di sekitar puncak Welirang. Dalam konteks inilah, penelitian ini dilaksanakan untuk identifikasi sumber panas Bumi kompleks Arjuno-Welirang melalui analisis dan interpretasi pengukuran anomali gravitasi. Data penelitian diperoleh dari satelit TOPEX. Data enhancement dilakukan secara berjenjang melalui dekomposisi data CBA menjadi anomali residual dan anomali regional dengan bantuan filter upward continuation, teknik derivative (FHD dan SVD) untuk identifikasi dan interpretasi peta anomali yang lebih akurat, serta analisis spektrum daya sinyal anomali residual untuk estimasi kedalaman sumber panas Bumi. Hasil citra resolusi tinggi dalam bentuk peta kontur SVD berbasis anomali residual memberikan gambaran sebaran pola anomali rendah di sekitar puncak dan lereng Arjuno-Welirang dan Penanggungan, serta arah barat dan barat daya Arjuno-Welirang. Anomali rendah tersebut menunjukkan keberadaan fluida panas sebagai produk aktivitas sumber panas Bumi bawah permukaan. Analisis lebih lanjut dengan bantuan spektrum radiasi anomali residual memberikan estimasi kedalaman sumber panas Bumi Arjuno-Welirang adalah 1650 m di bawah permukaan. Identifikasi sumber panas Bumi khususnya potensi sumber panas Bumi Arjuno-Welirang adalah penting sebagai bagian dari kegiatan eksplorasi sumber panas Bumi nusantara untuk mencari sumber energi alternatif yang ramah lingkungan (green energy). Kata Kunci: Gunung Arjuno-Welirang, potensi panas Bumi, anomali gravitasi, TOPEX, anomali residual Abstract Mount Arjuno-Welirang is home for geothermal potential, characterized by the presence of hot springs such as Coban, Cangar, and Padusan along its slopes, as well as fumarole and solfatara gas emissions around the peak of Welirang. In this context, this research was conducted to identify the source in the Arjuno-Welirang through analysis and interpretation of gravity measurements. The data were collected from TOPEX satellite. Data enhancement was carried out through the CBA decomposition into residual and regional anomalies using an upward continuation filter. Derivative techniques (FHD and SVD) were employed for accurately identifying and interpretating anomaly maps, along with analysis of the power spectrum of residual anomaly signals to estimate the source depth. High-resolution image results in the form of SVD-based residual anomaly contour maps provided an overview of the distribution pattern of low anomalies around the peaks and slopes of Arjuno-Welirang and Penanggungan, as well as to the west and southwest directions. These low anomalies indicate the presence of hot fluids as a product of subsurface geothermal activities. A further analysis using the power spectrum of residual anomaly radiation estimated the depth of the Arjuno-Welirang geothermal source to be 1650 meters below the surface. Identification of the geothermal source, particularly the potential of the Arjuno-Welirang geothermal source, is crucial as part of geothermal exploration activities in Indonesia to search for environmentally friendly alternative energy (green energy). Keywords: Mount Arjuno-Welirang, geothermal potential, gravity anomaly, TOPEX, residual anomaly
Analisis Seismisitas Maluku dan Barat Papua Berdasarkan Distribusi Frekuensi-Magnitudo Gempa: Kata Kunci: seismisitas, Maluku, barat Papua, Gutenberg-Richter, nilai a, nilai b Melani, Putri; Prastowo, Tjipto; Realita, Arie
Inovasi Fisika Indonesia Vol. 13 No. 2 (2024): Vol 13 No 2
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v13n2.p25-36

Abstract

Abstrak Pengurangan risiko bencana seismik di Maluku dan barat Papua dilakukan melalui studi seismisitas dengan analisis parameter -value dan -value. Nilai merefleksikan level seismisitas wilayah dan nilai menunjukkan level stres struktur batuan bawah permukaan. Perhitungan parameter dan maupun dilakukan dengan membagi study area menjadi tiga zona seismik. Penelitian ini menerapkan hukum Gutenberg-Richter dengan pendekatan maximum likelihood terhadap kejadian gempa dari katalog ISC-GEM tahun 1970-2023 untuk kejadian gempa 3,0 8,0 serta kedalaman sumber dangkal (shallow sources) dan relatif dalam (intermediate sources). Hasil ukur ? 0,6?0,8 menunjukkan struktur batuan bawah permukaan Maluku dan barat Papua mengalami stres tektonik relatif tinggi. Melalui hasil ukur ketiga parameter seismik ( dan ), diketahui bahwa seismisitas wilayah utara Maluku dipengaruhi oleh sumber relatif dalam sedangkan wilayah selatan Maluku dan barat Papua dipengaruhi oleh sumber dangkal. Seismisitas sumber relatif dalam di barat Papua (Zona 3) adalah yang terendah dibandingkan dua zona lain (Zona 1 dan Zona 2) pada kedalaman yang sama atau lebih dangkal. Analisis variasi spasial menunjukkan gempa kuat dengan kedalaman tertentu (shallow atau intermediate) ditemukan di area dengan nilai rendah. Distribusi frekuensi kejadian gempa di wilayah Maluku dan barat Papua menunjukkan dominasi gempa dangkal ( 70 km) sebagai akibat dari struktur area dekat permukaan yang cenderung labil. Kata Kunci: seismisitas, Maluku, barat Papua, Gutenberg-Richter, nilai a, nilai b Abstract Seismic risk reduction in Maluku and western Papua can be carried out using seismicity studies and analysis of parameters -value and -value. The -value reflects seismicity level and the -value indicates the level of tectonic stress of subsurface structures. The calculations of -value, -value and were performed by dividing study area into three seismic zones. This study applied the Gutenberg-Richter law using the maximum likelihood approach to earthquakes from the ISC-GEM catalog for 1970-2023 events having magnitudes 3.0 8.0 from shallow and intermediate sources. The result of ? 0.6?0.8 showed that the subsurface structures of Maluku and western Papua experienced relatively high tectonic stress. Through the measurements of dan , it can be inferred that seismicity in the northern Maluku was influenced by relatively deep sources while the southern Maluku and the western Papua were affected by shallow sources. The seismicity of relatively deep sources in western Papua (Zone 3) is the lowest compared to the other two (Zones 1 and 2) at the same depth or shallower. Analysis of -value spatial variation shows strong earthquakes of a particular depth (shallow or intermediate) found in regions of low lying -values. The frequency distribution of tectonic earthquakes in the Maluku and western Papua shows the dominance of shallow earthquakes (< 70 km) as a result of the unstable structure located near the surface. Keywords: seismicity, Maluku, west Papua, Gutenberg-Richter, a-value, b-value
ANALISIS KINEMATIK RUPTURE GEMPA GANDA TURKI 6 FEBRUARI 2023 DENGAN METODE MUSIC BPI: Kata Kunci: MUSIC BPI, gempa ganda Turki 2023, proses rupture Ramadhany, Ekik Setyo Amalia; Prastowo, Tjipto; Realita, Arie
Inovasi Fisika Indonesia Vol. 13 No. 2 (2024): Vol 13 No 2
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v13n2.p66-79

Abstract

Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Termofisika Dan Pemodelan Percobaan Stirling Bagi Guru-Guru Fisika SMA Fahmi, Muhammad Nurul; Realita, Arie; Suaebah, Evi; Prastowo, Tjipto; madlazim, Madlazim; Sya'roni, Imam
Journal of Dedication in Community Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jodic.v1n2.p23-28

Abstract

Studi ini mengevaluasi pelatihan pembuatan alat peraga termodinamika dan pemodelan percobaan Stirling bagi guru-guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Kabupaten Tuban dengan tujuan memperkaya metode pembelajaran Fisika. Proses pelatihan berjalan efektif, memungkinkan guru-guru untuk memahami dan menerapkan pengetahuan teori dan praktik secara optimal. Hasil evaluasi mengungkapkan tingginya tingkat keberhasilan pelatihan, yang dibuktikan dari hasil rata-rata total persentase sebesar 81,56%. Integrasi pendekatan dari teori dengan praktik dalam metode pembelajaran memberikan implikasi positif, mendukung efektivitas pembelajaran di kelas, dan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan minat siswa terhadap konsep-konsep Fisika secara interaktif. Penelitian ini berpotensi membantu para guru untuk dapat mengintegrasikan alat peraga termodinamika dalam proses pembelajaran Fisika tingkat SMA.
Optimization of Pamsimas as A Drought Mitigation in Sidomulyo Village, Ngadirojo District, Pacitan Madlazim; Fahmi, Muhammad Nurul; Realita, Arie; Ni Made Aprillia Sekar Manggartika
Journal of Dedication in Community Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jodic.v2n2.p35-44

Abstract

This study examines the optimization of the PAMSIMAS (Community-Based Drinking Water and Sanitation Provision) program in Sidomulyo Village, Ngadirojo District, Pacitan, as a proactive strategy to address drought conditions intensified by the village's geographical challenges. This study aimed to achieve two primary objectives: to evaluate the existing water distribution system and to suggest both technical and community-oriented enhancements to secure a more dependable water supply. Field observations and technical analysis indicate that the existing system, dependent on antiquated infrastructure, faces challenges in delivering reliable water access to Ledok Wetan and Ledok Kulon hamlets. To tackle this issue, we suggested the implementation of a booster pump to enhance water pressure and facilitate concurrent water distribution throughout both hamlets. Furthermore, participation from the community in training related to system maintenance and water resource management was promoted to guarantee enduring sustainability. The results indicate that integrating infrastructure enhancements with community education has the potential to enhance water security, offering a framework that may be applied in other drought-impacted areas of Indonesia.
Training in Low-Temperature Stirling Engine Kit Modeling for High School Physics Teachers in the Nganjuk Regency Fahmi, Muhammad Nurul; Madlazim; Realita, Arie; Prastowo, Tjipto; Kusumawati, Diah Hari; Ni Made Aprillia Sekar Manggartika
Journal of Dedication in Community Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jodic.v2n2.p25-34

Abstract

This research examines the difficulties in high school physics education in Nganjuk Regency, Indonesia, specifically the lack of practical teaching tools for successful thermodynamics training. The aim is to assess a community service training program intended to improve the skills of physics instructors via low-temperature Stirling engine modeling kits. The program utilized a descriptive qualitative technique, incorporating preliminary questionnaires, interactive workshops, and practical training sessions in which educators created and employed Stirling engine kits as teaching instruments. Teachers' comments were evaluated using a Likert scale, concentrating on the congruence of training with learning objectives, resources, and student attributes. The results revealed an overall satisfaction score of 89.53%, highlighting notable enhancements in instructors' capacity to engage students and employ project-based learning methodologies. The Stirling engine kits significantly enhanced student engagement and comprehension of thermodynamic fundamentals. The training improved instructors' academic and practical skills while promoting a dynamic and participatory classroom environment. This effort illustrates the capacity of novel teaching tools and collaborative training programs to markedly enhance the quality of physics education, indicating possibilities for scaling to other locations and disciplines. Future proposals involve incorporating these teaching tools into standard curriculum and creating continuous professional development networks for enduring educational progress.
ANALISIS SUHU BOLA BASAH DAN SELISIH TEKANAN UDARA SEBAGAI PARAMETER DALAM MEMPREDIKSI AWAN CUMULONIMBUS DI STASIUN METEOROLOGI MARITIM TANJUNG PERAK : Kata Kunci: awan cumulonimbus, suhu bola basah, selisih tekanan udara, cuaca ekstrem, data sinoptik Tika, Ni Made Aprillia Sekar Manggar; Novianti, Eni; Pramesti, Novia; Faridatussafura, Nurzaka; Realita, Arie
Inovasi Fisika Indonesia Vol. 14 No. 1 (2025): Vol 14 No 1
Publisher : Prodi Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v14n1.p43-54

Abstract

Kemunculan awan cumulonimbus dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti badai guntur dan petir. Untuk mengetahui potensi kemunculannya dapat dilakukan dengan mengidentifikasi parameter suhu bola basah dan selisih tekanan udara. Parameter tersebut berpengaruh pada kelembapan udara yang menjadi faktor penting pembentukan awan cumulonimbus. Dalam konteks penelitian ini, periode tahun 2022 diambil sebagai sampel analisis untuk mengetahui pola representatif kejadian cuaca ekstrem akibat kemunculan awan cumulonimbus. Metode penelitian ini menggunakan metode pembacaan data sinoptik melalui buku laporan ME-48. Setelah data di analisis dan diolah menggunakan Microsoft Excel dapat ditemukan kemunculan awan cumulonimbus pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Oktober, November dan Desember, di mana awan cumulonimbus mulai memasuki tingkat dewasa terjadi pukul 13.00 WIB. Rentang nilai suhu bola basah pada pembacaan pukul 09.00 hingga 11.00 WIB digunakan untuk memprediksi kemunculan awan cumulonimbus adalah 26,1-26,5°C. Sedangkan selisih nilai tekanan udara yaitu pada rentang 1,3-1,6 milibar atau 130-160 Pascal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan peringatan dini terhadap kejadian cuaca ekstrem khususnya di wilayah cakupan Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak. Kata Kunci: awan cumulonimbus, suhu bola basah, selisih tekanan udara, cuaca ekstrem, data sinoptik  Abstract The appearance of cumulonimbus clouds may trigger extreme weather, such as thunderstorms and lightning. It is possible to predict its appearance by figuring out the wet bulb temperature aspects and the differential in air pressure. These variables have an impact on air humidity, which is an essential element in the occurrence of cumulonimbus clouds. This study employs the 2022 timeframe as a sample pattern of catastrophic weather conditions due to the arrival of cumulonimbus clouds. For this reason, the ME-48 report book was adopted for the synoptic data reading method. Using Microsoft Excel to analyze and process data resulted in the onset of cumulonimbus clouds in January, February, March, April, May, June, October, November and December, with cumulonimbus clouds approaching maturity at 13.00 WIB. The range of wet bulb temperature values used to anticipate the arrival of cumulonimbus clouds is 26.1-26.5°C during measurements from 09.00 to 11.00 WIB. Meanwhile, the air pressure differential lies within the range of 1.3-1.6 millibars (130-160 Pascal). This study is intended to assist in mitigating the consequences of early warning systems for extreme weather, particularly in the immediate area of the Tanjung Perak Maritime Meteorological Station.  Keywords: cumulonimbus clouds, wet bulb temperature, air pressure difference, extreme weather, synoptic data
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG, ANGIN PERMUKAAN DAN CURAH HUJAN DI TIGA WILAYAH PEMBAGIAN ZONA HUJAN TAHUN 2021-2022: Kata Kunci: karakteristik, gelombang laut, angin permukaan, curah hujan, zona hujan. Ramadhany, Ekik Setyo Amalia; Prianbikasatiarsa, Nichou; Melani, Putri; Wisnawa, Gede Gangga; Realita, Arie
Inovasi Fisika Indonesia Vol. 14 No. 1 (2025): Vol 14 No 1
Publisher : Prodi Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v14n1.p55-74

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik gelombang laut, angin permukaan, dan curah hujan di tiga wilayah zona hujan Indonesia: Sumatera Barat, Maluku Selatan dan Jawa. Data model yang digunakan diambil dari oPeNDAP BMKG lalu dianalisis per triwulan (DJF, MAM, JJA, SON) dan per tahun (2020-2022). Pada wilayah Sumatera Barat gelombang dan kecepatan angin tertinggi terjadi pada periode JJA dan terendah pada periode MAM dan SON dengan curah hujan yang tertinggi terjadi di bulan september hingga Desember. Pada Wilayah Maluku Tinggi gelombang dan kecepatan angin tertinggi terjadi pada periode JJA dan terendah pada periode MAM dan SON. Pada periode JJA merupakan puncak tertinggi curah hujan di wilayah Maluku. Terakhir, pada wilayah Jawa Tinggi gelombang dan kecepatan angin tertinggi terjadi pada periode JJA dan terendah pada periode MAM dan SON. Pada periode DJF wilayah Jawa mengalami puncak curah hujan dan curah hujan terendah pada periode JJA. Kata Kunci: karakteristik, gelombang laut, angin permukaan, curah hujan, zona hujan. Abstract This article aims to analyze the characteristics of ocean waves, surface winds and rainfall in three rainy zone regions of Indonesia: West Sumatra, South Maluku and Java. The model data used was taken from oPeNDAP BMKG and analyzed per quarter (DJF, MAM, JJA, SON) and per year (2020-2022). In the West Sumatra region, the highest waves and wind speeds occur in the JJA period and the lowest in the MAM and SON periods with the highest rainfall occurring in September to December. In the Maluku region, the highest waves and wind speeds occur in the JJA period and the lowest in the MAM and SON periods. In the JJA period is the highest peak of rainfall in the Maluku region. Finally, in the Java region, the highest wave height and wind speed occurred in the JJA period and the lowest in the MAM and SON periods. In the DJF period, the Java region experienced the peak rainfall and the lowest rainfall in the JJA period.  Keywords: characteristics, ocean waves, surface winds, rainfall, rain zones.
USE OF GRAVITY CURRENT VIDEOS AS A MODEL FOR BETTER UNDERSTANDING OF UNIFORM MOTION Prastowo, Tjipto; Fahmi, Muhammad Nurul; Realita, Arie; Habibulloh, Muhammad
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v5i1.5657

Abstract

Secondary school students learn about uniform motion from their physics teachers through either an introductory concept of motion, particularly uniform motion in class or hands-on activities in the laboratory. In the university, students obtain similar treatment with no insight into the best example of uniform motion. In the long term, this may result in learning difficulties when facing real examples in nature. The objectives of this study are two-fold. We first engage 15 high-school physics teachers to observe horizontal motion of fluids with different densities as a model for uniform motion through an approach of video-based learning. We then facilitate them through active engagement during the observations to enrich teachers’ pre-conception of uniform motion. The methods in this study involved watching gravity current videos to examine its propagation and delivering a diagnostic test, designed for enrichment processes. The results showed that overall understandings of the gravity current motions were relatively good amongst the participants despite the newly instructional videos. The approach led to enhanced learning, where good performance on the test was achieved. In turn, the gained understandings could be implemented and used to support goals of better quality of physics teaching in schools through sustainable development of human resources. ABSTRAK Siswa sekolah menengah atas belajar tentang gerak lurus beraturan secara teori di kelas melalui pemahaman konsep gerak lurus beraturan dan aktivitas praktikum fisika di laboratorium. Mahasiswa perguruan tinggi juga mendapatkan perlakuan dan pengalaman belajar yang sama tanpa ada kajian mendalam tentang contoh nyata gerak lurus beraturan. Dalam jangka panjang, pengalaman belajar seperti itu bisa menimbulkan masalah kesulitan belajar tentang pemahaman gerak lurus beraturan jika mereka menemui contoh-contoh nyata gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian pengabdian masyarakat ini ada dua, yaitu pertama melibatkan 15 orang guru fisika sekolah menengah atas untuk mengamati gerak gravity current sebagai model gerak lurus beraturan melalui pendekatan pembelajaran berbasis video dan kedua memfasilitasi para guru tersebut melalui keterlibatan aktif selamat proses pengamatan untuk pengayaan konsep gerak lurus beraturan. Metode penelitian dilaksanakan melalui serangkaian pengamatan video gravity current untuk mempelajari gerak lurus beraturan dan tes diagnostik yang dirancang untuk pengayaaan konsep gerak lurus beraturan. Hasil-hasil tes diagnostik menunjukkan bahwa pemahaman para guru tentang konsep gerak lurus beraturan adalah baik meskipun mereka harus belajar melalui pembelajaran berbasis video yang baru diperkenalkan. Pendekatan pembelajaran dengan media video mampu meningkatkan gairah dan hasil belajar yang ditunjukkan dengan hasil tes diagnostik yang relatif baik. Implikasi proses belajar dengan memanfaatkan video pembelajaran dalam penelitian ini adalah peningkatan pemahaman konsep gerak lurus beraturan yang bisa diterapkan untuk menunjang pengajaran fisika di sekolah.
STUDI EKSPERIMENTAL VARIASI NAOH DALAM PROSES DESULFURISASI PERTASOL DAN KAITANNYA DENGAN PERSPEKTIF FISIKA ATMOSFER Ramadhan, Yuansyah Dhaniar; Realita, Arie; Nurdin, Nurdin
Jurnal Nasional Pengelolaan Energi MigasZoom Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Nasional Pengelolaan Energi MigasZoom
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/mz/2025-1/1050

Abstract

Kandungan sulfur dalam bahan bakar fosil seperti Pertasol, merupakan penyumbang utama emisi sulfur dioksida (SO₂) yang berdampak buruk kesehatan manusia, kualitas udara dan keseimbangan atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas desulfurisasi Pertasol jenis CA dan CB menggunakan larutan natrium hidroksida (NaOH) dengan variasi konsentrasi 5–30%, serta mengkaji implikasinya terhadap emisi SO₂ dan nilai Radiative Forcing (RF). Proses desulfurisasi dilakukan secara eksperimental dengan volume bahan bakar tetap 50 mL pada setiap perlakuan, dan dianalisi kandungan sulfur sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan Oil Sulfur Analyzer. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi NaOH mampu menurunkan kandungan sulfur secara signifikan, dengan efisiensi optimum pada konsentrasi 20–25%. Estimasi emisi SO₂ menurun dari 0,02101 g menjadi 0,01766 g untuk Pertasol CA dan dari 0,04260 g menjadi 0,02075 g untuk Pertasol CB. Penurunan emisi ini diikuti dengan penurunan nilai RF, dari 0,0918 W/m² menjadi 0,0772 W/m² (CA) dan dari 0,1864 W/m² menjadi 0,0909 W/m² (CB), menunjukkan reduksi kontribusi sulfur terhadap ketidakseimbangan energi atmosfer. Proses kimia yang terjadi melibatkan konversi senyawa organosulfur menjadi bentuk garam larut seperti Na₂SO₃ dan Na₂SO₄. Dengan demikian, penggunaan NaOH pada proses desulfurisasi terbukti tidak hanya efektif menurunkan kadar sulfur, tetapi juga berkontribusi dalam upaya mitigasi dampak lingkungan dan perubahan iklim akibat bahan bakar fosil.