Skabies adalah penyakit kulit tersering ketiga di Indonesia yang disebabkan tungau Sarcoptes scabiei var. hominis. Manifestasi utamanya adalah adanya rasa gatal yang memburuk pada malam hari sehingga sering menyebabkan gangguan tidur pada penderitanya. Penyakit skabies sering terjadi di tempat seperti panti asuhan yang memiliki kepadatan hunian yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian penyakit skabies dan kualitas tidur pada anak di Panti Asuhan X Surabaya. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan studi cross sectional. Sampel diambil dari anak-anak Panti Asuhan X Surabaya kelas 4 SD ke atas dengan teknik total sampling. Data diperoleh dengan cara anamnesis, pengamatan, dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Analisis data menggunakan uji koefisien kontingensi. Hasil penelitian dari total 34 responden, terdapat 10 anak yang menderita skabies (29,4%), dengan 8 anak yang kualitas tidurnya baik (80%) dan 2 anak yang kualitas tidurnya buruk (20%). Berdasarkan uji koefisien kontingensi didapatkan hasil berupa nilai p = 0,024 (p<0,05 disimpulkan, ada hubungan antara kejadian penyakit skabies dan kualitas tidur pada anak di Panti Asuhan X Surabaya. Namun, gangguan tidur ini bersifat multifaktorial, sehingga tetap perlu untuk memperhatikan hal lainnya, seperti kondisi fisik, kondisi lingkungan, serta intensitas dari pruritus nokturnal.