Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS RATIO DECIDENDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI GRESIK (No. 4/Pdt.G/2022/PN. Gsk) DALAM PERKARA PERBUATAN MELAWAN HUKUM Kasudarman, Mesu Reh; Ahmad, Muh. Jufri
COURT REVIEW Vol 4 No 05 (2024): ILMU HUKUM
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY (KELOMPOK KOMUNITAS LABORATORIUM PENELITIAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/cr.v4i05.1597

Abstract

Putusan No. 4/Pdt.G/2022/PN.Gsk adalah hasil akhir dari serangkaian proses perkara perdata di pengadilan tingkat pertama, diawali dengan adanya gugatan perbuatan melawan hukum dari para penggugat kepada oleh para tergugat. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gresik yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut mengabulkan gugatan rekonvensi dari Tergugat II (konvensi) atau Penggugat II Rekonvensi untuk sebagian. Melihat adanya pertimbangan hakim dalam memutus dan menyelesaikan perkara tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Dalam pembahasan ini peneliti menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, dokumen, dan bahan hukum/kasus tersebut. yang mana data yang dicantumkan dalam pembahasan kali ini merupakan data yang valid dan memiliki sumber referensi yang kuat yaitu mengenai analisis ratio decidendi yang digunakan dalam perkara perbuatan melawan hukum dengan pertimbangan putusan lebih kepada wanprestasi. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertimbangan hakim, bila dipertimbangkan dari perspektif asas kepastian dan kemanfaatan dalam Perkara No. 4/Pdt.G/2022/PN. Gsk, sudah sesuai dengan definisi dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam asas kepastian dan asas kemanfaatan. Sementara itu, pertimbangan hakim, jika dilihat dari sudut pandang asas keadilan dalam perkara No. 4/Pdt.G/2022/PN. Gsk, sangatlah tepat karena hakim mengambil keputusan dengan memperhatikan keadilan bagi pihak yang merasa dirugikan akibat tindakan wanprestasi yang dilakukan oleh Para Penggugat (konvensi)/Tergugat Rekonvensi.
Optimalisasi potensi lokal daun kelor melalui produk inovatif 'Keloseji' untuk penguatan UMKM berkelanjutan di Klatak Banyuwangi Kasudarman, Mesu Reh; Sa’adah, Aliyatus; Nada, Roidatun; Bimantara, M. Ardy; Astria, Devina Ayu; Bramayudha, Airlangga
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34000

Abstract

Abstrak Program pengabdian kepada masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tahun 2025 dilaksanakan di Kelurahan Klatak, Banyuwangi, dengan fokus pada pemanfaatan potensi lokal berupa daun kelor (Moringa oleifera) untuk pengembangan produk minuman herbal inovatif bernama “Keloseji” (Kelor Sereh Jahe Siap Saji). Tujuan kegiatan ini ialah untuk menaikkan nilai tambah potensi lokal melalui inovasi berbasis kearifan lokal, sekaligus memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masyarakat secara berkelanjutan. Program ini melibatkan pelatihan dan pendampingan teknis kepada masyarakat, terutama kelompok ibu-ibu paguyuban, yang mencakup tahapan identifikasi bahan baku, proses pengolahan daun kelor menjadi minuman herbal kristal, pengemasan, hingga strategi pemasaran. Metode yang digunakan mencakup pendekatan partisipatif, demonstrasi interaktif, dan penyuluhan gizi. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa adanya peningkatan dari segi pengetahuan dan keterampilan masyarakat terhadap pengolahan daun kelor serta munculnya minat untuk menjadikan produk Keloseji sebagai peluang usaha rumahan. Produk ini dinilai memiliki keunggulan karena bahan bakunya mudah diperoleh, proses produksinya sederhana, dan manfaat kesehatannya tinggi. Respon positif dari peserta juga terlihat dari antusiasme dalam praktik langsung dan diskusi pemasaran. Kegiatan ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkhusus pada tujuan ke-8: pertumbuhan ekonomi inklusif, dan tujuan ke-12: konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Sebagai tindak lanjut, perlu adanya dukungan kelembagaan dan fasilitasi dari pemerintah dalam hal legalitas usaha, pelatihan lanjutan, serta penguatan kapasitas kelembagaan komunitas agar pengembangan produk berbasis lokal dapat berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi jangka panjang. Kata kunci: daun kelor; inovasi produk; minuman herbal; pemberdayaan masyarakat; UMKM. Abstract The community service program by students of Sunan Ampel State Islamic University (UINSA) Surabaya in 2025 will be carried out in Klatak Village, Banyuwangi, with a focus on utilizing local potential in the form of moringa leaves (Moringa oleifera) for the development of an innovative herbal drink product called "Keloseji" (Ready-to-Eat Ginger Lemongrass Moringa). The purpose of this activity is to increase the added value of local potential through innovation based on local wisdom, while strengthening the community's Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in a sustainable manner. This program involves training and technical assistance to the community, especially the group of women of the association, which includes the stages of identifying raw materials, the process of processing moringa leaves into crystalline herbal drinks, packaging, and marketing strategies. The methods used include a participatory approach, interactive demonstrations, and nutrition counseling. The results of the activity show that there is an increase in community knowledge and skills in the processing of moringa leaves and the emergence of interest in making Keloseji products as a home business opportunity. This product is considered to have advantages because the raw materials are easy to obtain, the production process is simple, and the health benefits are high. The positive response from the participants was also evident from the enthusiasm in the hands-on practice and marketing discussions. This activity supports the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs), especially goal 8 (inclusive economic growth) and goal 12 (responsible consumption and production). As a follow-up, there is a need for institutional support and facilitation from the government in terms of business legality, further training, and strengthening the institutional capacity of the community so that the development of locally-based products can be sustainable and have a long-term economic impact. Keywords: moringa leaves; product innovation; herbal drinks; community empowerment; MSME.