This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sociopolitico
Permatasari, Deli Indah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POLA INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA PADA PROSES PEMBELAJARAN JARAK JAUH(STUDI KASUS SISWA KELAS 7 DI SMPN 1 PULANG PISAU) Haryani, Tutik; Marissa, Novaria; Permatasari, Deli Indah
JURNAL SOCIOPOLITICO Vol 5 No 2 (2023): JURNAL SOCIOPOLITICO
Publisher : FISIPOL Universitas PGRI Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54683/sociopolitico.v5i2.89

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menemukan pola interaksi sosial dengan menggunakan teman jarak jauh memperoleh pengetahuan pendekatan. (2) mengetahui kendala siswa pada gaya pergaulan individu keluarga dengan teman dalam pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian naratif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, pengumuman, dan dokumentasi. Informasi yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan catatan tawar-menawar, penyajian informasi dan penarikan kesimpulan. Kemudian untuk menguji keabsahan catatan digunakan strategi triangulasi.Efek dari tes ini menunjukkan bahwa, (1) pola peserta sosial dari keluarga sendiri dengan teman-teman dalam cara menganalisis jarak secara mengejutkan adalah puncak dalam hal pertukaran verbal dan pengenalan diri, tetapi siswa perguruan tinggi meskipun tidak dapat menemukannya dekat dengan teman dan tidak adanya kerja sama antar teman, mahasiswa juga meskipun tidak peka dan berkarakter tidak lagi mampu menghadapi pertarungan dan tidak adanya persaingan di antara mereka. Persepsi siswa juga memberikan bahwa para sarjana meskipun menikmati masalah dalam berinteraksi dengan bisnis siswa yang beragam (2) keterbatasan yang dialami melalui penggunaan siswa universitas menunjukkan kurangnya kepekaan terhadap orang lain, hilangnya jaminan diri di antara mahasiswa, komunike tidak selalu standar emas, jaringan internet terhambat, media belajar terbatas, masih ada rasa individualisme, kehilangan pengakuan terhadap orang lain.