Derajat kesehatan masyarakat merupakan aspek penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional dalam bidang kesehatan. Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam membangun derajat kesehatan masyarakat ialah melalui program PHBS. Data Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa proporsi rumah tangga yang menerapkan PHBS di Indonesia mengalami peningkatan dalam selama sepuluh tahun terakhir. Meski terjadi peningkatan, angka tersebut berselisih cukup jauh dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan yaitu 71%. Dari 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar, Kecamatan Panggungrejo memperoleh persentase akses sanitasi layak yang terendah yaitu 56,49% kepala keluarga yang memiliki akses fasilitas sanitasi yang layak. Selain itu, dari 18.997 keluarga di Kecamatan Panggungrejo, sebanyak 7.624 keluarga belum menerapkan CTPS. Rendahnya penerapan PHBS di Kecamatan Panggungrejo juga mencakup sekolah-sekolah di dalamnya. Hingga saat ini, pendidikan kesehatan belum secara masif diberikan dan ketersediaan fasilitas sanitasi belum memadai dari segi jumlah seperti yang dialami oleh SDN Sumbersih 01. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi terkait PHBS di sekolah melalui kegiatan edukasi PHBS pada siswa dengan menggunakan media interaktif playbook PHBS. Kegiatan dilakukan dengan tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, serta evaluasi kegiatan. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon dari data pretest dan posttest diperoleh nilai signifikansi sejumlah 0,03 dengan nilai positive ranks sejumlah 17 dari 31 data dan nilai negative ranks sejumlah 9 dari 31 dar. Nilai signifikansi yang diperoleh tersebut < 0,05 dimana menunjukkan adanya perbedaan antar variabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media playbook PHBS terhadap peningkatan pengetahuan siswa di SDN Sumbersih 01. Innovation Playbook in Enhancing Knowledge of Clean and Healthy Living Behavior among Students at SDN Sumbersih 01, Blitar Regency Abstract The level of public health is a crucial aspect in achieving national development goals in the health sector. One of the efforts made by the government to improve public health is through the PHBS program (Kurnianingsih et al., 2023). Basic Health Research data shows that the proportion of households implementing PHBS in Indonesia has increased over the past ten years. Despite this increase, the figure is still significantly below the target set by the Ministry of Health, which is 71% (Ministry of Health RI, 2021). Among the 22 sub-districts in Blitar Regency, Panggungrejo Sub-district has the lowest percentage of households with access to adequate sanitation, with only 56.49% of households having access to proper sanitation facilities. Furthermore, out of 18,997 families in Panggungrejo Sub-district, 7,624 families have not yet practiced proper handwashing with soap (CTPS). The low implementation of PHBS in Panggungrejo Sub-district also extends to the schools within the area. To date, health education has not been widely provided, and the availability of sanitation facilities is still inadequate in terms of quantity, as experienced by SDN Sumbersih 01. Therefore, it is necessary to provide PHBS education in schools through PHBS education activities for students using an interactive PHBS playbook. The activities were carried out through planning, preparation, implementation, and evaluation stages. Based on the Wilcoxon test results from pretest and posttest data, a significance value of 0.03 was obtained, with 17 positive ranks out of 31 data points and 9 negative ranks out of 31 data points. The obtained significance value of <0.05 indicates a difference between the variables, leading to the conclusion that the use of the PHBS playbook has a significant impact on increasing students' knowledge at SDN Sumbersih 01.