Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Bongkar Pasang Menggunakan Media Baut, Mur dan Sekrup Di BKB PAUD Musdalifah Ciracas Jakarta Timur Rahayu, Sri; Maryani, Dita; Iskandar, Mochamad Rafel
SAAT INI WEBSITE PAUDIA TELAH BERMIGRASI KE (https://journal2.upgris.ac.id/index.php/paudia) Vol 12, No 2 (2023): Desember 2023 : PAUDIA (Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Din
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v12i2.16046

Abstract

AbstractPlaying assembly toys with bolts, nuts and screws involve finger and hand muscles and require eye-hand coordination so that practice early childhood fine motor skills. BKB PAUDMusdalifah is less varied using media to play assembly toys in practice  children's fine motor, so together with the Baitul 'Ilmi Al Bunayya Foundation conducted research to improve fine motor skills. This is a classroom action research, collects data from observation assessment result of students playimg assembly toys with bolt, nuts and screws.. This research consists of two cycles, each cycle consisting of three meetings. There were 30 students as research subjects. Data analysis used the percentage of assessment results of children playing assembly toys. The results of the study in Cycle I of the first meeting there were 15 students (50%)  assessed as Undeveloped and only 2 students (6.67%) assessed as Develop Very Good. This number progressed better in Cycle II of the third meeting there were no student (0%) assessed as Undeveloped and 10 students (33.33%) able to Develop Very Good. Based on the results of the study, it can be concluded that children's fine motor skills can be improved through playing assembly toys with bolts, nuts and screws.Keywords: Playing; Assembly Toys; Bolts, Nuts; Screws; Fine MotorAbstrakKegiatan bermain bongkar pasang menggunakan media baut, mur dan sekrup melibatkan otot-otot jari dan tangan serta memerlukan koordinasi mata-tangan sehingga dapat melatih kemampuan motorik halus anak usia dini. BKB PAUD Musdalifah kurang bervariasi menggunakan media untuk bermain bongkar pasang dalam melatih motorik halus maka bersama Yayasan Baitul ‘Ilmi Al Bunayya mengadakan penelitian dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik halus. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas. Mengumpulkan data berupa observasi hasil penilaian siswa membongkar pasang mainan baut, mur dan sekrup. Terdiri dari dua siklus di mana masing-masing siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan. Siswa sejumlah 30 orang sebagai subjek penelitian. Analisis data menggunakan persentase hasil penilaian anak bermain bongkar pasang. Hasil penelitian pada siklus I pertemuan pertama sebanyak 15 siswa (50%) dinilai Belum Berkembang dan hanya ada 2 siswa (6,67%) dapat  Berkembang Sangat Baik. Jumlah ini mengalami kemajuan yang lebih baik pada siklus II pertemuan ketiga di mana tidak ada siswa (0%) yang dinilai Belum Berkembang dan sejumlah 10 siswa (33,33%) dapat Berkembang Sangat Baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan bermain bongkar pasang menggunakan media baut, mur dan sekrup.Kata kunci: Bermain; Bongkar Pasang; Baut, Mur; Sekrup; Motorik Halus
Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menggambar Menggunakan Penggaris Putar Di BKB PAUD Musdalifah Ciracas Jakarta Timur Maryani, Dita; Rahayu, Sri; Iskandar, Mochamad Rafel
SAAT INI WEBSITE PAUDIA TELAH BERMIGRASI KE (https://journal2.upgris.ac.id/index.php/paudia) Vol 12, No 2 (2023): Desember 2023 : PAUDIA (Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Din
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v12i2.15936

Abstract

AbstractSpirograph® is used by rotating pieces in a square ruler repeatedly, can increase finger grips strength on a pencil, coordinate eyes to hand and practice hand strength so that it is recommended as one of the drawing tools in early childhood education facilities, in Indonesia can be found names penggaris putar, flower ruler or rotary ruler. BKB PAUD Musdalifah Ciracas East Jakarta is less varied using drawing tools to practice children's fine motor so that together with Baituil 'Ilmi Al Bunayya Foundation conducted research to improve fine motor skills. This is a classroom action research, collects data in planning, implementation, and evaluation. This research consists of two cycles, each cycle consisting of three meetings. 30 students were as research subjects. The results of the study in Cycle I of the first meeting there were 20 students (66,67%) as Undeveloped and no students (0%) as Develop Very Good. This number progressed better in Cycle II of the third meeting there were no students (0%) as Undeveloped and 8 students (26,67%) as Develop Very Good. Based on the results of the study, it can be concluded that children's fine motor skills can be improved through drawing activities using a Penggaris Putar.Keywords: Drawing; Penggaris Putar; Spirograph®AbstrakSpirograph® digunakan dengan memutar kepingan di dalam penggaris persegi secara berulang, dapat meningkatkan kekuatan jari menggenggam pensil, meningkatkan kemampuan sinergi mata-tangan dan melatih kekuatan tangan sehingga disarankan sebagai salah satu alat menggambar di tempat pendidikan anak usia dini,    di Indonesia dapat ditemukan dengan nama penggaris putar, flower ruler atau rotary ruler. BKB PAUD Musdalifah Ciracas Jakarta Timur kurang bervariasi menggunakan alat menggambar dalam melatih motorik halus anak sehingga bersama Yayasan Baitul ‘Ilmi Al Bunayya melakukan penelitian dalam upaya meningkatkan motorik halus. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas. Mengumpulkan data berupa perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Terdiri dari dua siklus di mana masing-masing siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan. Siswa sejumlah 30 orang sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian pada siklus I pertemuan pertama sebanyak 20 siswa (66,67%) dinilai Belum Berkembang dan tidak ada siswa (0%) dapat  Berkembang Sangat Baik. Jumlah ini mengalami kemajuan yang lebih baik pada siklus II pertemuan ketiga di mana tidak ada siswa (0%) yang dinilai Belum Berkembang dan sejumlah 8 siswa (26,67%) dapat Berkembang Sangat Baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan menggambar menggunakan penggaris putar.Kata kunci: Menggambar; Penggaris Putar; Spirograph®
SOSIALISASI DAN PRAKTIK PEMBUATAN ECOENZYM BERSAMA KELOMPOK WANITA TANI DI DESA WONOKAMPIR Maryani, Dita; Alfina, Esa; Piscesa, Meta; Nadiah, Anida Nasywa; Putri, Anna Alvianti Rizky; Fathiya, Hasna Dwi; Widianto, Vadila Tri; Farizi, Reno Al; Kartika, Cindy Amalia; Fadilah, Daffa Risqi
WIKUACITYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): WIKUACITYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63859/wikuacitya.v4i2.376

Abstract

Kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan memegang peranan penting dalam upaya pelestarian alam. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah mengolah limbah organik rumah tangga menjadi ecoenzym, yakni cairan multifungsi yang dapat digunakan sebagai pembersih alami dan penyubur tanah. Kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan ecoenzym di Desa Wonokampir ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah organik agar memiliki nilai guna. Metode yang diterapkan mencakup seminar edukatif, pelatihan, serta praktik langsung Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan peserta dalam memanfaatkan limbah organik serta munculnya kesadaran untuk menerapkan dan menyebarluaskan praktik ini di lingkungan sekitar. Diharapkan kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun budaya ramah lingkungan yang berkelanjutan. Rekomendasi dari kegiatan ini mencakup perlunya pendampingan berkelanjutan serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas, untuk memperluas edukasi serta penerapan ecoenzym di masyarakat.
The use of reading aloud activity to improve pronunciation by using narrative text Maryani, Dita; Seinsiani, Izzati Gemi
ELT Forum: Journal of English Language Teaching Vol. 14 No. Special Issue (2025): ELT Forum: Journal of English Language Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/elt.v14iSpecial Issue.30437

Abstract

This study aimed to investigate the implementation of reading aloud activities using narrative texts to improve students’ pronunciation at a public elementary school in Semarang. Many elementary students faced challenges in pronouncing English accurately, largely due to a lack of awareness of phonetic elements, a limited vocabulary, and anxiety about making errors. Addressing these issues early was considered essential to avoid long-term communication problems and loss of self-confidence. This study employed a qualitative method to examine how reading aloud activities were implemented and to explore students’ perspectives on their role in improving pronunciation. Data were gathered through classroom observations, interviews with both students and the English teacher, and an analysis of reading sessions. The results indicated that incorporating narrative texts into reading aloud activities significantly improved students’ pronunciation by enhancing their awareness of phonetic features. Additionally, students expressed that these activities boosted their confidence, motivation to speak English, and active class participation. Nonetheless, obstacles such as limited vocabulary and the fear of making mistakes remained challenges that required further attention. The study concluded that reading aloud using narrative texts was a valuable strategy in teaching pronunciation, and it recommended integrating explicit phonetic instruction and vocabulary teaching to optimize learning outcomes. This research contributed to the improvement of English language teaching practices in elementary schools by emphasizing interactive and contextually relevant oral activities, such as reading aloud narrative texts, which can significantly improve students’ pronunciation and foster speaking confidence.
Pendampingan Literasi dan Numerasi Siswa SDN Inpres Tawali Wera Kabupaten Bima melalui Metode Tutor Sebaya dan Berbantuan Media Gambar Syarifuddin, Syarifuddin; Maryani, Dita; Salsabilah, Upik; Marisa, Marisa
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v4i1.377

Abstract

Literasi dan numerasi di sekolah dasar menjadi perhatian utama kepada siswa dalam rangka menanamkan keterampilan kepada siswa mengenal huruf dan angka sebagai dasar membaca dan menghitung, sehingga siswa usia sekolah dasar dan menengah dapat terwujud kebiasaan membaca dan menulis. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pendampingan terhadap kegiatan literasi dan numerasi menggunakan metode tutor sebaya dan berbantuan media gambar pada siswa SDN Inpres Tawali Wera, Kabupaten Bima. Melalui pendampingan ini, dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pemahaman dan keterampilan siswa dalam literasi dan numerasi. Metode tutor sebaya dipilih untuk memberikan ruang kepada siswa yang memiliki pemahaman lebih dalam untuk berbagi pengetahuannya dengan teman sejawatnya. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif dan inklusif. Selain itu, penggunaan media gambar diintegrasikan sebagai alat bantu visual untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep literasi dan numerasi. Selain itu, pandangan siswa, guru, dan orang tua juga diperoleh melalui wawancara untuk memberikan pemahaman holistik tentang efektivitas metode yang diterapkan. Hasil kegiatan ini adalah peningkatan signifikan dalam kemampuan membaca dan menulis siswa. Siswa yang awalnya mengalami kesulitan literasi kini menunjukkan kemajuan yang memuaskan. Keberhasilan pendampingan literasi dan numerasi tidak hanya tercermin dalam aspek akademis, tetapi juga dalam perkembangan sosial siswa.