Pembiayaan pendidikan di Taman Kanak-kanak diselenggarakan dengan teknik yang sama dengan jenjang pendidikan lainnya, yakni dengan sumber dana BOP, mulai menerapkan penatausahaan dan pelaporan secara online melalui aplikasi ARKAS tahun 2024. Namun demikian, terdapat beberapa tantangan terkait pengaplikasian ini, berupa keterbatasan sumber daya manuasia baik yang ahli di bidang pembiayaan itu sendiri dan yang mampu menggunakan teknologi penatausahaan keuangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembiayaan pendidikan di taman kanak-kanak dari sudut pandang sosiologi pendidikan.Penelitian yang dilakukan berupa penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui kegiatan wawancara dan analisis data yang dilakukan dengan mereduksi, menyajikan dan verifikasi data, kemudian hal ini dikaitkan dengan pemikiran Marx sebagai salah satu filsuf bidang sosiologi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, dimana model pembiayaan pendidikan di taman kanak-kanak menggunakan model landasan perencanaan dan model dana bantuan murni. Analisis pemikiran Marx menunjukkan jika pembiayaan yang ada saat ini belum menutupi secara keseluruhan biaya pendidikan yang ada, sehingga perlu adanya sokongan dana dari pihak lain ( orang tua) yang akhirnya menimbulkan kelas lain di lembaga pendidikan. Dimana orang tua merasa berhak mengatur pendidikan sebagaimana keinginan mereka sebab mereka berada di posisi pemilik dana (Borjuis).