Utami Larasati, Nadia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Manfaat dan Risiko Bilik Asmara di Lembaga Pemasyarakatan sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Seksual Narapidana Utami Larasati, Nadia; Nurhadiyanto, Lucky; Zaky, Muhammad; Rozak, Abdur
Jurnal Hukum Pidana dan Kriminologi Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Mahupiki Oktober 2023
Publisher : Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51370/jhpk.v4i2.142

Abstract

Tulisan ini mengkaji wacana seputar “bilik asmara” di lembaga pemasyarakatan serta perspektif yang muncul baik yang pro maupun kontra, dari sisi pemasyarakatan, narapidana maupun masyarakat. Tulisan ini akan berupaya memberikan gambaran keberadaan bilik asmara di Lapas melalui analisis manfaat dan risiko (cost-benefit analysis). Di satu sisi, lapas sebagai lembaga penghukuman yang mengedepankan filosofi reintegrasi sosial dituntut untuk memenuhi hak-hak asasi narapidana, termasuk salah satunya pemenuhan kebutuhan seksual. Hal ini sejalan dengan konsep The Pain of Imprisonment yang dikemukakan oleh Gresham M. Sykes yang menyatakan bahwa kebebasan bergerak adalah satu-satunya hak yang dapat dirampas dari seorang narapidana. menghukum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggambarkan realitas terkini seputar kondisi pemenuhan kebutuhan seksual di lembaga pemasyarakatan. Pengumpulan data lapangan dilakukan pada setiap lokasi penelitian dengan melakukan wawancara terhadap narapidana dan petugas pemasyarakatan. Para partisipan diminta menyampaikan pendapatnya mengenai manfaat dan risiko adanya “bilik asmara” di lapas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sudut pandang narapidana, wacana “bilik asmara” memiliki banyak dampak positif, yaitu dapat memenuhi hasrat seksual, menjaga keharmonisan keluarga, menghilangkan stres, mengatur emosi terhadap tekanan kehidupan di penjara serta memberikan motivasi untuk melakukan pembinaan di lapas. Namun, petugas pemasyarakatan memandang hal ini sebagai upaya yang berisiko tinggi, mengingat potensi penyalahgunaan fasilitas, perilaku menyimpang, dan persepsi negatif masyarakat terhadap lembaga pemasyarakatan.
Rehabilitasi sebagai Alternatif Pemidanaan bagi Penyalahguna Narkotika untuk Mengurangi Overcrowding Lembaga Pemasyarakatan Amelia, Dina; Utami Larasati, Nadia
Anomie Vol. 6 No. 3 (2024): Desember
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Overcrowded yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan memerlukan penanganan yang baik dengan melibatkan sejumlah aparat penegak hukum serta beberapa pihak terkait. Overcrowded diakibatkan oleh tingginya jumlah tindak pidana penyalahguna narkotika yang masuk ke dalam Lapas. Hal tersebut disebabkan karena kurang tepatnya penjatuhan sanksi yang diberikan oleh aparat penegak hukum kepada penyalahguna narkotika. Maka dari itu, diperlukan alternatif pemidanaan berupa penerapan rehabilitasi sebagai upaya menangani overcrowded Lapas. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini berfokus untuk mengkaji apakah penerapan rehabilitasi efektif dilakukan sebagai upaya mengatasi overcrowded Lapas yang akan di analisis menggunakan teori rehabilitasi. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini alternatif pidana berupa rehabilitasi sudah diterapkan dengan menggunakan restorative justice, namun belum efektif karena terdapat hambatan dalam pelaksanaan asesmennya. Apabila proses terhadap asesmennya berjalan dengan baik maka penerapan rehabilitasi juga akan berjalan dengan efektif.