Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SINTESIS KARBON BERPORI AKTIF DARI ECENG GONDOK DAN APLIKASINYA SEBAGAI ALTERNATIF ANODA BATERAI LEAD ACID PUTRIYANI, MITA; HIDAYAT, SAHRUL
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jme.v14i1.52148

Abstract

Baterai lead acid merupakan komponen penting dalam menyimpan energi listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan. Salah satu komponen baterai yang mempengaruhi kemampuannya dalam menyimpan energi adalah elektroda. Pada penelitian ini, elektroda negatif baterai diganti dengan karbon aktif (AC) dari eceng gondok untuk mengurangi bobot dan mengkaji potensinya sebagai pengganti anoda timbal. Eceng gondok dipilih sebagai bahan baku AC karena memiliki densitas yang rendah sehingga menghasilkan jumlah partikel AC yang lebih banyak pada massa yang sama. Setelah eceng gondok melewati proses karbonisasi dan aktivasi kimia, AC yang dihasilkan memiliki gugus fungsi mirip dengan bahan bakunya, yaitu O-H, C=C, dan C-O. AC ini juga memiliki kandungan karbon yang tinggi dan kadar air yang rendah meskipun tidak melalaui kalsinasi. Ketika AC dikompositkan dengan PbO, AC berperan sebagai “bak” yang menampung partikel PbO baik di bagian permukaan maupun makroporinya. Selain itu, nilai konduktivitas anoda baik AC maupun komposit PbO/AC memenuhi syarat sebagai material aktif elektroda, yaitu secara berturut-turut 4,46×10-2 S/cm, 1,55×10-2 S/cm, 8,80×10-3 S/cm, dan 7,59×10-3 S/cm untuk variasi AC, komposit 30% PbO:70% AC, 50% PbO:50% AC, dan 70% PbO:30% AC. Sayangnya, sel baterai yang dihasilkan masih belum bisa menyamai baterai standar dari segi kapasitasnya karena kualitas elektroda yang rendah.
Sintesis Tinta Printer Berfluoresensi Berbasis Carbon Quantum Dots Berbiaya Murah untuk Anti Pemalsuan Dokumen Eda, Sukma Jan; Putriyani, Mita; Azhari, Najwa Osya; Bahtiar, Ayi
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v8i1.50454

Abstract

Aplikasi tinta printer anti-pemalsuan sangat penting dikembangkan untuk berbagai aplikasi industri, pemerintah maupun perbankan, khususnya sebagai tinta cetak dokumen penting dan label pindai. Namun, tantangan dan permasalahan tinta anti-pemalsuan saat ini yang menggunakan material luminisensi masih harus diselesaikan, seperti biaya yang mahal, hasil sintesis yang rendah dan mudah terdegradasi. Carbon quantum dots (CQDs) yang berasal dari bahan organik yang mrah dan melimpah memiliki potensi sebagai material tinta printer untuk mencetak dokumen dan label pindai anti-pemalsuan yang murah dan memiliki kinerja yang tinggi. Dalam penelitian ini, dilakukan sintesis CQDs doping ganda atom nitrogen (N) dan boron (B) atau N,B-codoped CQDs dari material yang murah dan mudah diperoleh di pasaran. Asam sitrat digunakan sebagai sumber karbon (C), asam borat digunakan sebagai sumber doping B dan urea sebagai sumber doping atom N. Larutan N,B-codoped CQDs disintesis dengan metode hidrotermal pada suhu 160°C selama 4 jam. Hasil pengukuran HR-TEM menunjukkan bahwa ukuran CQDs rata-rata 6 nm dan jarak antar bidang grafena sebesar 0,25 nm, yang mengkonfirmasi bahwa carbon dots sudah terbentuk. Gugus fungsi C-N, B-N dan N-H dikonfirmasi dengan spektra FTIR, yang membuktikan bahwa N,B-codoped CQDs sudah terbentuk. Larutan N,B-codoped CQDs berwarna tosca jika disinasi Laser UV 365 nm dan berwarna kuning jika disinari Laser hijau 532 nm. Hasil ini menunjukkan bahwa N,B-codoped CQDs memiliki emisi ganda, sehingga berpotensi sebagai material tinta printer anti-pemalsuan. Viskositas tertinggi dari larutan N,B-codoped CQDs yang diencerkan dalam etanol adalah 2,84 mPa.s. Nilai ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan tinta printer komersial sebesar 3,14 mPa.s. Oleh karena itu, optimasi proses sintesis N,B-codoped CQDs melalui variasi massa dan molar material prekursor perlu dikaji lebih lanjut.