Self-sabotage merupakan perilaku yang menghambat pencapaian tujuan seseorang yang disebabkan oleh trauma. Perilaku tersebut dapat mempengaruhi harga diri. Harga diri yang rendah dapat memicu self-sabotage sebagai mekanisme pertahanan diri. Pengasuhan mempengaruhi terbentuknya self-sabotage, terutama pada anak-anak yang mengalami trauma pengasuhan. Orang tua yang cenderung untuk melakukan pengasuhan dengan memaksa menunjukkan bahwa mereka tidak matang secara emosional dan tidak memenuhi kebutuhan emosional anak, sehingga anak beradaptasi dengan kondisi ini dan membentuk sebuah coping style, yang terdiri dari dua jenis, yaitu internalize dan externalize. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu peran coping style terhadap self-sabotage pada dewasa awal dengan orang tua yang tidak matang secara emosional. Karakteristik partisipan penelitian ini adalah dewasa awal dengan usia 18-40 tahun dengan orang tua yang tidak matang secara emosional. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik purposive sampling dengan jumlah partisipan adalah 205. Penelitian ini menggunakan Self-Sabotage Assesment yang dikembangkan oleh Yearwood 2023 dan coping style scale yang dikembangkan oleh Gibson 2015. Analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi linier sederhana, hasil nya menunjukkan terdapat hubungan negatif antara coping style dan self-sabotage (r= -0,462, p= 0,000 p<0,05) dan terdapat juga pengaruh anatara coping style dan self-sabotage (F=55,087, r²= 0,213, p=0,000 p < 0,05). Artinya, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara coping style dengan self-sabotage, kemudian terdapat juga peran coping style terhadap self-sabotage pada dewasa awal dengan orang tua yang tidak matang secara emosional dengan besar pengaruh sebesar 21,3%. Self-sabotage is a behavior that inhibits the achievement of a person's goals caused by trauma. Such behavior can affect self-esteem. Low self-esteem can trigger self-sabotage as a self-defense mechanism. Parenting influences the formation of self-sabotage, especially in children who experience parenting trauma. Parents who tend to do coercive parenting show that they are not emotionally mature and do not meet the child's emotional needs, so the child adapts to this condition and forms a coping style, which consists of two types, namely internalize and externalize. Therefore, this study aims to find out the role of coping style on self-sabotage in early adults with emotionally immature parents. The characteristics of the participants of this study are early adults aged 18-40 years with emotionally immature parents. The sampling technique is purposive sampling technique with the number of participants is 205. This study used the Self-Sabotage Assessment developed by Yearwood 2023 and the coping style scale developed by Gibson 2015. Data analysis using correlation and simple linear regression techniques, the results show that there is a negative relationship between coping style and self-sabotage (r = -0.462, p = 0.000 p < 0.05) and there is also an influence between coping style and self-sabotage (F = 55.087, r² = 0.213, p = 0.000 p < 0.05). That is, this study shows that there is a significant relationship between coping style and self-sabotage, then there is also a role of coping style on self-sabotage in early adults with emotionally immature parents with a large influence of 21.3%.