Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Role of Institutions and Community Empowerment in Realizing Sustainable Tourism in Bakas Village, Klungkung District Agustina, Made Dian Putri; Astrama, I Made; Astawa, Putu Putra; Wimba, I Gusti Ayu; Sadiartha, A. A. Ngurah Gede
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Jagaditha Vol. 10 No. 2 (2023): Jurnal Ekonomi dan Bisnis Jagaditha
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/jj.10.2.2023.209-218

Abstract

This study aims to identify the role of institutions and community participation in tourism development in Bakas Tourism Village. This study uses quantitative and qualitative approaches. This study was conducted by observing and digging up information directly about the role of institutions and community empowerment in realizing sustainable tourism through previously prepared study instruments. Based on the results, it revealed that the role of institutions is very active in the management of Bakas Tourism Village. In addition, community participation is also active in the development of Bakas Tourism Village from the planning stage to supervision.
USAHA KERAJINAN TENUN IKAT TRADISIONAL SURYA INDIGO HAND WEAVING DESA PACUNG KECAMATAN TEJAKULA, BULELENG-BALI astawa, Putu Putra
Bestari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/dpkm.v4i3.2698

Abstract

Kerajinan tenun ikat merupakan warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi serta berpotensi sebagai sumber mata pencaharian. Penelitian ini berfokus pada pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kualitas produk kerajinan tenun ikat tradisional Bali melalui digitalisasi. Surya Indigo Hand Weaving, yang didirikan pada tahun 2020 oleh Bapak I Nyoman Sarmika di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, beroperasi dengan sepuluh penenun dan memproduksi kain endek dan kamben menggunakan pewarna alami dari tanaman indigofera.Namun, terdapat tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya pemahaman desain modern, akses terbatas terhadap bahan baku berkualitas, dan perlunya perlindungan hak kekayaan intelektual. Di sisi pemasaran, produk masih terbatas pada skala lokal dan terdapat kurangnya pengetahuan tentang manajemen produksi berbasis digital.Pengabdian masyarakat ini sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas jangkauan pasar, melindungi keaslian produk, dan meningkatkan akses ke bahan baku berkualitas. Melalui upaya ini, diharapkan kelestarian dan daya saing kerajinan tenun ikat tradisional Bali dapat terjaga.