Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kajian Persoalan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Filsafat Ilmu Nurhayanti, Nurhayanti
Jurnal Hukum Respublica Vol. 23 No. 01 (2023): Jurnal Hukum Respublica
Publisher : Faculty of Law Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/respublica.v23i01.17300

Abstract

Konsep pemikiran di dalam ruang lingkup lingkungan, menekankan pemahaman tentang hakikat alam semesta dan hakikat kehidupan untuk menentukan perilaku manusia terhadap alam semesta dan kehidupan di dalamnya. Peranan keilmuan disini, dibuat sebagai alternatif pemahaman pemikiran ilmu dan agama, tetapi kesemuanya saling berdialog, seperti sebuah siklus, di mana saling membutuhkan dan bekerjasama mengatasi problem kehidupan ini. Kearifan ekologi yang terdapat pada kearifan lokal (local wisdom), asketisme yang ada pada ilmu pengetahuan dan etika filosofis (ekosentrisme) dapat digunakan sebagai alternatif untuk mencegah kerusakan lingkungan, yang dikarenakan sistem kapitalisme, kaum sekuler, kaum atheisme dan termasuk juga agama yang telah kehilangan orientasi penyelamatan lingkungan dan ilmu yang gemar mengeksploitasi alam secara besar-besaran. Pemerintah dipandang perlu untuk mempertimbangkan kembali secara mendalam kebijakan dan/atau regulasi yang hendak diambil pada masa mendatang, termasuk di dalamnya pendesainan ulang kebijakan dan/atau regulasi supaya lebih adaptif dan responsif terhadap isu-isu lingkungan hidup pada tataran nasional, regional, dan global, serta pelibatan unsur etika ke dalam konsep pembangunan yang dijalankan pada suatu negara. The concept of thinking within the environmental scope emphasizes understanding the nature of the universe and the nature of life to determine human behavior towards the universe and life in it. The role of science here is created as an alternative understanding of scientific and religious thought, but all of them are in dialogue with each other, like a cycle, where they need each other and work together to overcome the problems of this life. Ecological wisdom contained in local wisdom, asceticism contained in science and philosophical ethics (ecocentrism) can be used as an alternative to prevent environmental damage, which is caused by the capitalist system, secularism, atheism and including religions that have lost environmental saving orientation and science that likes to exploit nature on a large scale. It is deemed necessary for the government to deeply reconsider the policies and/or regulations it intends to adopt in the future, including redesigning policies and/or regulations so that they are more adaptive and responsive to environmental issues at the national, regional and global levels, as well as the involvement of ethical elements in the development concept carried out in a country.
ENVIRONMENTAL ISSUES IN MINING MANAGEMENT Nurhayanti, Nurhayanti
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 4 (2024): Vol. 6 No. 4 Edisi 2 Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i4.2596

Abstract

Many countries are faced with environmental problem soil, water, air, erosion, critical land, environmental pollution, floods and droughts. The increasingly worrying environmental support problems are actually caused by unwilling environmental damage that has made the conditions of human habitat more and more worrying. In practice, the realization of mining management makes the conditions of human habitat increasingly worrying. The activity of this sector has been caused by a lack of environmental problems. Some of the negative impacts caused by mining activities are, among others, the rate of deforestation (decrease in the amount of covered forests) and damage to land that increasingly disrupts the existing ecosystem order, damage to the infrastructure in the mining area, loss of resilience and supporting capacity of the living environment leading to a variety of natural disasters, tenurial conflicts, the potential for criminalization of indigenous communities around mining sites, as well as other negative effects.Keywords: environmental damage, rules, licenses
PEMANFAATAN FESES KAMBING SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI SEDERHANA Suherman, Suherman; Azis, Abdul; Mardiansyah, Mardiansyah; Sani, Syahrul; Rezal, Ahmad; Muhlis, Muh; Amariaman, Rahma; Megawati, Megawati; Ramadhani, Umi Tri; Risnawati, Risnawati; Riska, Riska; Nurhayanti, Nurhayanti
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v6i1.4288

Abstract

Desa Dulang Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang merupakan salah satu penghasil bawang merah di Sulawesi Selatan. Tujuan program KKN ini adalah uuntuk memberdayakan masyarakat agar dapat mengoptimalkan limbah berupa feses ternak kambing menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk warga Desa Dulang telah dilaksanakan pada tanggal 11 September 2021. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat  dilakukan dengan pelatihan dan penyuluhan. Metode penyuluhan digunakan untuk memberi wawasan yang bersifar teoritis tentang materi pengabdian yaitu proses pembuatan pupuk cair. Materi pelatihan diberikan dalam bentuk variatif yaitu ceramah, diskusi dan tanya jawab, demostrasi dan praktek pupuk cair. Pembuatan pupuk cair yang dipraktikkan dengan menggunakan metode fermentasi sederhana yang dapat diterapkan menggunakan wadah-wadah yang tersedia, seperti jergen atau pun botol mineral. Hasil pelatihan menunjukkan animo masyarakat sangat tinggi dan antusias, khususnya dalam melakukan tanya jawab untuk memperdalam informasi yang dianggap sangat penting. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat menekan penggunaan pupuk kimia dan menggunakan pupuk organik yang mereka buat sendiri.
PEMANFAATAN FESES KAMBING SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI SEDERHANA Suherman, Suherman; Azis, Abdul; Mardiansyah, Mardiansyah; Sani, Syahrul; Rezal, Ahmad; Muhlis, Muh; Amariaman, Rahma; Megawati, Megawati; Ramadhani, Umi Tri; Risnawati, Risnawati; Riska, Riska; Nurhayanti, Nurhayanti
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v6i1.4288

Abstract

Desa Dulang Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang merupakan salah satu penghasil bawang merah di Sulawesi Selatan. Tujuan program KKN ini adalah uuntuk memberdayakan masyarakat agar dapat mengoptimalkan limbah berupa feses ternak kambing menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk warga Desa Dulang telah dilaksanakan pada tanggal 11 September 2021. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat  dilakukan dengan pelatihan dan penyuluhan. Metode penyuluhan digunakan untuk memberi wawasan yang bersifar teoritis tentang materi pengabdian yaitu proses pembuatan pupuk cair. Materi pelatihan diberikan dalam bentuk variatif yaitu ceramah, diskusi dan tanya jawab, demostrasi dan praktek pupuk cair. Pembuatan pupuk cair yang dipraktikkan dengan menggunakan metode fermentasi sederhana yang dapat diterapkan menggunakan wadah-wadah yang tersedia, seperti jergen atau pun botol mineral. Hasil pelatihan menunjukkan animo masyarakat sangat tinggi dan antusias, khususnya dalam melakukan tanya jawab untuk memperdalam informasi yang dianggap sangat penting. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat menekan penggunaan pupuk kimia dan menggunakan pupuk organik yang mereka buat sendiri.
Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Demensia Pada Lansia Di Uptd Lanjut Usia Binjai Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024 Nurhayanti, Nurhayanti; Fadillah, Qori; Pratama, Irza Haicha
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i11.62493

Abstract

Dementia is one of the major health problems in the elderly, characterized by progressive cognitive decline that affects daily functioning and quality of life. Physical activity plays a protective role against dementia by increasing cerebral blood flow, improving neuronal function, and reducing cognitive degeneration. The Elderly Social Services Unit (UPTD Lanjut Usia) in Binjai accommodates elderly people with various characteristics, making it a representative setting to examine the relationship between physical activity and dementia. This study aimed to determine the association between physical activity and dementia among elderly residents of UPTD Lanjut Usia Binjai, North Sumatra Province, in 2024. This was an analytical quantitative study with a cross-sectional design. A total of 133 elderly respondents were included using total sampling. Physical activity levels were measured using the Physical Activity Scale for the Elderly (PASE), while cognitive status was assessed with the Mini-Mental State Examination (MMSE). Data analysis was performed using univariate methods for frequency distribution and bivariate analysis with the Spearman Rank test, with a significance level of p < 0.05. The findings showed that the majority of respondents had low physical activity levels (70.7%), while 21.1% had moderate activity and only 8.3% had high activity levels. Regarding cognitive status, 50.4% of respondents experienced definite dementia, 31.6% probable dementia, and only 18.0% remained cognitively normal. The Spearman Rank test revealed a significant association between physical activity and dementia (p = 0.000). There is a significant relationship between physical activity and dementia among the elderly at UPTD Lanjut Usia Binjai. Elderly individuals with lower levels of physical activity were more likely to experience dementia compared to those with moderate or high physical activity.