Muh Muhlis, Muh
Fakultas Farmasi UAD

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN FESES KAMBING SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI SEDERHANA Suherman, Suherman; Azis, Abdul; Mardiansyah, Mardiansyah; Sani, Syahrul; Rezal, Ahmad; Muhlis, Muh; Amariaman, Rahma; Megawati, Megawati; Ramadhani, Umi Tri; Risnawati, Risnawati; Riska, Riska; Nurhayanti, Nurhayanti
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v6i1.4288

Abstract

Desa Dulang Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang merupakan salah satu penghasil bawang merah di Sulawesi Selatan. Tujuan program KKN ini adalah uuntuk memberdayakan masyarakat agar dapat mengoptimalkan limbah berupa feses ternak kambing menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk warga Desa Dulang telah dilaksanakan pada tanggal 11 September 2021. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat  dilakukan dengan pelatihan dan penyuluhan. Metode penyuluhan digunakan untuk memberi wawasan yang bersifar teoritis tentang materi pengabdian yaitu proses pembuatan pupuk cair. Materi pelatihan diberikan dalam bentuk variatif yaitu ceramah, diskusi dan tanya jawab, demostrasi dan praktek pupuk cair. Pembuatan pupuk cair yang dipraktikkan dengan menggunakan metode fermentasi sederhana yang dapat diterapkan menggunakan wadah-wadah yang tersedia, seperti jergen atau pun botol mineral. Hasil pelatihan menunjukkan animo masyarakat sangat tinggi dan antusias, khususnya dalam melakukan tanya jawab untuk memperdalam informasi yang dianggap sangat penting. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat menekan penggunaan pupuk kimia dan menggunakan pupuk organik yang mereka buat sendiri.
Gambaran Kejadian Efek Samping Kemoterapi Pasien Kanker Payudara Yang Menggunakan M-Health App “Pantau Kanker” Di Rumah Sakit Kota Yogyakarta Nur P, Kanindya; Zukhruf Saputri, Ginanjar; Supadmi, Woro; Akrom, Akrom; Muhlis, Muh
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 11 No 3 (2024): Jurnal Farmasi Galenika Vol 11 No 3
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/jfg.v11i3.345

Abstract

Breast cancer is a type of cancer with a fairly high death rate. DIY Province has the highest prevalence of breast cancer in Indonesia. One of the medical ways to treat cancer is chemotherapy which uses cytostatic drugs, aimed at killing or slowing the growth of cancer cells. However, these drugs cause side effects in patients. Education is needed in dealing with side effects in order to monitor the patient's condition. Therefore, this research was conducted to determine the incidence of side effects of chemotherapy in breast cancer patients who use the M-Health app "Pantau Kanker" at Yogyakarta General Hospital. The research method used descriptive observational, with 41 patients as respondents. Recruitment was carried out using informed consent based on inclusion and exclusion criteria. Data collection was carried out using CRF (case report form) monitoring drug side effects. Data collection was carried out on the first, third and fifth days after chemotherapy. Monitoring is carried out through direct interviews with patients and through searching medical record data. Monitoring for nausea, vomiting and pain is carried out using the "Pantau Kanker" application based on the M-Health app with the VAS (visual analogue scale).  The results of this study showed that nausea often occurs on the first day, due to immediate side effects (24 hour duration). Then, those including delayed ADRs such as anorexia, insomnia are often found on the third day, while on the fifth day the majority occur alopecia and tingling pain. Some side effects, such as diarrhea, constipation, stomatitis (mouth ulcers), and fever, are not experienced by many patients. Some side effects, such as diarrhea, constipation, stomatitis (mouth ulcers), and fever are not experienced by many patients. The therapy regimen used is dominated by low emetogenic, so that the majority of side effects that appear are in the mild category and do not interfere with the patient's activities. The conclusion of the study shows that monitoring of side effects when using cytostatic drugs occurs between days 1 to 5, the majority are in the mild category so that the patient's daily activities can still run well.
PEMANFAATAN FESES KAMBING SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI SEDERHANA Suherman, Suherman; Azis, Abdul; Mardiansyah, Mardiansyah; Sani, Syahrul; Rezal, Ahmad; Muhlis, Muh; Amariaman, Rahma; Megawati, Megawati; Ramadhani, Umi Tri; Risnawati, Risnawati; Riska, Riska; Nurhayanti, Nurhayanti
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v6i1.4288

Abstract

Desa Dulang Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang merupakan salah satu penghasil bawang merah di Sulawesi Selatan. Tujuan program KKN ini adalah uuntuk memberdayakan masyarakat agar dapat mengoptimalkan limbah berupa feses ternak kambing menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk warga Desa Dulang telah dilaksanakan pada tanggal 11 September 2021. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat  dilakukan dengan pelatihan dan penyuluhan. Metode penyuluhan digunakan untuk memberi wawasan yang bersifar teoritis tentang materi pengabdian yaitu proses pembuatan pupuk cair. Materi pelatihan diberikan dalam bentuk variatif yaitu ceramah, diskusi dan tanya jawab, demostrasi dan praktek pupuk cair. Pembuatan pupuk cair yang dipraktikkan dengan menggunakan metode fermentasi sederhana yang dapat diterapkan menggunakan wadah-wadah yang tersedia, seperti jergen atau pun botol mineral. Hasil pelatihan menunjukkan animo masyarakat sangat tinggi dan antusias, khususnya dalam melakukan tanya jawab untuk memperdalam informasi yang dianggap sangat penting. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat menekan penggunaan pupuk kimia dan menggunakan pupuk organik yang mereka buat sendiri.