Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Kampanye Arif Hamid Rahman dalam Mendapatkan Dukungan dari Anggota Persatuan Islam (PERSIS) pada Pemilihan Anggota Legislatif Jawa Barat tahun 2019 Nurunnisa, Rizkya; Djuyandi, Yusa
Journal of Social and Policy Issues Volume 3, No 3 (2023): July - September
Publisher : Pencerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58835/jspi.v3i3.175

Abstract

The 2019 election has captured the interest of the majority of Indonesians, particularly the dynamics and escalation of the presidential contest, in which supporters criticize each other's presidential candidates. The political symptoms that were plainly obvious, especially during the pre-campaign period, were the strengthening of political propaganda such as identity politics, particularly those related to religion. Arif Hamid Rahman, a Gerindra party cadre as well as a Persis cadre who ran for the West Java Provincial DPRD election in 2019, used community and youth organizations as tools in his success. This study was conducted in West Java Electoral District 1, specifically the cities of Bandung and Cimahi, with the goal of determining how Arif Hamid Rahman's campaign strategy to the Persis organization worked. By employing a descriptive qualitative research method to explain the phenomenon of the campaign strategy implemented using Pawito's campaign strategy theory, which includes segmenting, positioning, branding, and media strategy, as well as deepening each data and source in the form of interviews with relevant informants, documents, and reports that have a correlation with the campaign strategy implemented by Arif Hamid Rahman to gain support from members of the public. According to the findings of this study, Arif Hamid Rahman carried out each stage of the campaign strategy dimensions in accordance with Pawito's theory.
KAMPANYE DAN PEMASARAN POLITIK CALON ANGGOTA LEGISLATIF 2019 DI DESA ADAT (STUDI PADA GRACE ANASTASIA & A.A GEDE AGUNG SUYOGA) Tedy, Alifia; Natsir, Andi Rohani Amalia Imam; Nurunnisa, Rizkya
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 7, No 1 (2023): Pebruari, 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v7i1.2023.46-60

Abstract

Menjelang pelaksanaan pemilihan umum 2019, kegiatan kampanye dan pemasaran politik yang dilakukan oleh calon anggota legislatif semakin intens dan luas. Desa adat yang juga memegang peran penting dalam membentuk wajah pemerintahan tak luput menjadi perhatian utama bagi beberapa peserta pemilihan umum. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui penelaahan fenomena yang terjadi, dengan pengumpulan data dari buku, jurnal terdahulu, koran, studi literatur, dan sumber informasi lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kegiatan kampanye dan pemasaran politik dua anggota legislatif yang daerah pilihannya meliputi beberapa Desa Adat di Bali. Melalui pendekatan pemasaran politik yang dikemukakan oleh Anwar Arifin yang meliputi metode  mengenal khalayak, menyusun pesan kampanye, penentu dan media, serta evaluasi, A.A. Gede Agung Suyoga (Anggota Legislatif terpilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) Grace Anastasia (Anggota Legislatif terpilih dari Partai Solidaritas Indonesia) menaruh harapan mereka mampu membangun citra yang baik bagi masyarakat Bali, terkhusus bagi masyarakat Desa Adat. Untuk mencapai hal tersebut, keduanya memiliki pendekatan yang berbeda, dimana Agung Suyoga pendekatannya secara langsung mengunjungi warga dan menjunjung tinggi gerakan kebersihan di Bali khususnya di pesisir Pantai, dan Grace Anastasia yang pendekatannya dilakukan lebih banyak melalui sosial media dan berfokus kepada pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Walaupun keduanya berbeda, namun pada akhirnya keduanya mampu mempertanggungjawabkan janji kampanye mereka terutama kepada Desa Adat melalui program-program yang mereka ciptakan selama menjadi anggota dewan.