Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Juridical Review of Copyright Infringement Based on Law Number 28 of 2014 concerning Copyright (Case Study of Decision Number 338/Pdt.G./2020/PN. Jkt. Pst Year 2022) Syailendra Putra, Moody Rizqy; Yunita, Theresia; Mayvians, Tidelstein
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 2, No 2 (2023): December 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v2i2.823

Abstract

Indonesia is a constitutional state where every action of its people has legal consequences. If you violate certain things, that person may be subject to sanctions under applicable law. One violation that often occurs in society is a violation of someone's copyright. For example using the Mall Grand Indonesia logo on the image/sketch of Almi's welcome monument. In this article, the author analyzes the case of the Selamat Datang Monument which was abandoned by the Alm family. Henk Ngantung for Grand Indonesia who allegedly erected a monument which ended with a damages penalty. Copyright infringement is regulated in the Copyright Law No. 28 of 2014. In this study, the authors conducted normative legal research using a legal approach, case approach and analytical approach.
KAJIAN KREDIBILTAS PROFESI JAKSA SEBAGAI PENEGAK HUKUM TERHADAP MASYARAKAT MENENGAH KE BAWAH Saly, Jeane neltje; The, Chelsea; Mayvians, Tidelstein; Okhram, Bukhari; Pitang, Govara Remeina
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 20 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8415796

Abstract

Criminal prosecution is a business process for the confirmation or actual control of legal norms in traffic or legal relations in social and national life. People in social life basically have certain ideas about what is good and what is bad. Through the use of prescriptive research methods, i.e. processes that explore jurisprudence, jurisprudence and jurisprudence to answer legal questions. In striving to be a principled and responsible country in which the rule of law prevails, the role and functioning of the judiciary, which is free, independent and free from the influence of power, including political parties, is very important as it aims to ensure justice. is important. and discipline. and disciplined justice. rule of law society. The Attorney General's Code of Ethics constitutes the basic standards and serves as a reference for defining the boundaries of the agency's field of activity. A prosecutor's code of ethics is a set of documented, codified (ordered in a systematic way) moral principles
Tinjauan Yuridis atas Perlindungan Paten Obat Pencegah Tromboembolik dalam Perspektif UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten Mayvians, Tidelstein; Gunadi, Ariawan
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 4 (2025): Oktober, Social Issues and Problems in Society
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i4.50557

Abstract

Paten memiliki peranan penting dalam memberikan perlindungan hukum terhadap hasil invensi di bidang farmasi, termasuk dalam pengembangan obat pencegah tromboembolik yang memerlukan riset ilmiah, biaya, serta uji klinis yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk perlindungan hukum terhadap paten obat pencegah tromboembolik berdasarkan ketentuan hak eksklusif dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten, serta menelaah penerapan Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 7 dalam menentukan kelayakan paten atas invensi farmasi yang berkaitan dengan metode pencegahan dan pengobatan penyakit. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum diberikan melalui hak eksklusif pemegang paten untuk membuat, menggunakan, menjual, dan memberikan lisensi atas invensinya. Namun, perlindungan tersebut tidak bersifat mutlak karena negara tetap berwenang menerapkan lisensi wajib demi menjamin ketersediaan obat bagi masyarakat. Selain itu, penerapan Pasal 4 menegaskan bahwa metode pengobatan tidak dapat dipatenkan, sementara Pasal 5 dan Pasal 7 berfungsi menilai kebaruan dan langkah inventif suatu invensi. Dengan demikian, kelayakan paten pada obat pencegah tromboembolik hanya dapat diberikan apabila invensi tersebut berbentuk produk farmasi yang baru serta memiliki kontribusi ilmiah yang signifikan dan tidak bersifat obvious.