Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA UNTUK MENGUKUR KEBERHASILAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN BETON BERDASARKAN PERSPEKTIF PENYEDIA JASA KONSTRUKSI Safari, Athiah; Solikin, Mochamad; Sunarjono, Sri; Handayani, Fajar Sri; Harnaeni, Senja Rum
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol. 29 No. 1 (2024): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v29i1.5648

Abstract

One of the infrastructures that society absolutely needs is roads. With the existence of roads, land transportation activities are carried out so that economic and social mobility runs normally. Concrete is one of the materials commonly used for road pavements, where this material technology has many advantages such as being able to withstand heavy vehicle loads and lower maintenance costs. To produce quality concrete roads, the role of the manager who leads the concrete road construction project is very decisive. To produce a quality concrete road, a manager must be able to determine indicators that influence its success, so that construction activities run effectively and efficiently. This study aims to identify Key Performance Indicators (KPIs) that can be used as a measure of success in concrete road construction projects based on the perspective of construction service providers. The analytical method used in this study is the Relative Importance Index to determine performance indicators that can be used as KPIs based on their relationship to success in concrete road construction projects. The results of the analysis show that the performance indicators that can affect the success of a concrete road construction project based on the perspective of a construction service provider are cost, quality, time, productivity, and environment, each of which has a weight of 21.41%, 19.44%, 19.05%, 15.65%, 12, 86% and 11.59%.
Analisis Biaya Dan Waktu Menggunakan Metode Earned Value ( Nilai Hasil ) Pada Proyek Preservasi Jalan (Studi Kasus : Proyek Preservasi Jalan Ruas Kabupaten Sorong Aimas – Klamono) Lexi Saud, Marthen; Safari, Athiah; Rahmat, Andi
BULLET : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 4 No. 2 (2025): BULLET : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Sorong memiliki luas wilayah 13.075,28 km², daerah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Raja Ampat di sebelah Utara dan Barat, Kabupaten Sorong Selatan di sebelah Selatan, KaBUPATEN Manokwari di sebelah Timur. Populasi penduduk kabupaten Sorong pada tahun 2022 berjumlah 125.949 jiwa, dan kabupaten ini memiliki 30 distrik, dengan 26 kelurahan dan 226 desa ataukampung Dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk di kabupaten Sorong dalam rentang waktu 1 tahun mengalami peningkatan jumlah penduduk hingga 10%. Dalam perkembangannya, jumlah penduduk dikabupaten Sorong tiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup defisikan. Wilayah cakupan Kabupaten Sorong dahulu mencakup seluruh wilayah Papua Barat Daya. Artinya, Kabupaten Sorong melahirkan kabupaten dan kota yang menyusun Papua Barat Daya sekarang yang terdiri dari Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Tambrauw, Raja Ampat, dan Kota Sorong. Jalan Raya merupakan prasarana yang sangat dibutuhkan dalam sistem transportasi untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi, sosial, dan budaya. Kondisi jalan yang baik diperlukan untuk kelancaran kegiatan transportasi yaitu untuk mempercepat kelancaran mobilisasi barang atau jasa secara aman dan nyaman. pada tahun 2023 ini merealisasikan peningkatan jalan sebagai prasarana transportasi darat yang menggunakan sumber dana anggaran APBD TA 2023, khususnya Peningkatan Jalan Di Aimas Klamono Kabupaten Sorong. Dilihat dari status kondisi geometrik jalan (existing) pada ruas jalan ini akan tetap ditingkatkan untuk memperlancar ruas Jalan kondisi lalu lintas. Pada lokasi yang akan dilaksanakan Rigid Jalan Aimas Klamono Kabupaten Sorong papua barat daya. Objek studi penelitian ini adalah pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi preservasi jalan. Dimana preservasi jalan adalah kegiatan penanganan jalan yang meliputi pencegahan, perawatan, dan perbaikan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi optimal dan mencapai umur rencana yang telah ditetapkan.Lokasi penelitaan berada pada sepanjang ruas jalan Aimas- Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya dan menjadi jalur transportasi penghubung antar wilayah / daearh di sekitaran Sorong Raya. Pada ruas jalan ini terdapat 1 jalur jalan dengan 2 lajur sebagai penghubung antar lajur di setiap jalan pada lokasi penelitian dengan lebar lajur jalan rata-rata yaitu 3,5 meter dan lebar jalur rata-rata yaitu 7 meter, Struktur Breakdown Kerja (WBS) adalah metode manajemen proyek yang membagi proyek besar menjadi tugas yang lebih kecil dan dapat dikelola dan mendukung perencanaan proyek, penganggaran, dan pelaksanaan yang efisien. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada penelitian ini dibagi sampai pada level dua, WBS pada penelitian ini akan dapat ditinjau jumblah harga 53.961.387.612.46 dan bobo 100.00. Durasi waktu yang dijadwalkan pada pelaksanaan proyek preservasi jalan adalah Sembilan bulan atau tiga puluh enam minggu, dari bulan April sampai desember. Untuk lebih jelas terkait jadwal pelaksanaan proyek, dapat dilihat pada M1-M36. Seperti terlihat pada grafik diatas, kemajuan pekerjaan dari segi waktu mencapai percepatan yang signifikan dari minggu 1 sampai ke minggu 10, tetapi pada minggu 11 hingga minggu 20 terjadi keterlambatan dari jadwal rencana, dan pada minggu 21 hingga pekerjaan selesai di minggu 36 terjadi percepatan hingga proyek dapat selesai sesuai dengan jadwal waktu yang telah direncakan. Sedangkan dari segi biaya, hampir sama dengan penilaian berdasarkan waktu, dimana diawal pelaksanaan proyek minggu 1 hingga minggu 10 biaya yang dikeluarkan dapat di jaga dibawah anggaran agar didapatkan keuntungan, sedangkan pada minggu 11 hingga minggu 20 terjadi pembengkakan biaya yang disebabkan ada nya keterlambatan waktu penyelesaian hingga biaya operasional pun meningkat, dan pada minggu 21 hingga minggu 36 biaya pelaksanaan dapat dijaga dibawah anggaran rencana agar ada margin keuntungan. Untuk perhitungan efektifitas waktu (SPI) dapat dilihat sebagai berikut Nilai < 1 = 09 Minggu Nilai > 1 = 27 Minggu Skor yang diharapkan = 1,00 Skor Efektifitas waktu = 27 x 1,00 = 3,00. Dari 36 minggu waktu pelaksanaan proyek, hampir sebagian 09 besar nilai SV dan CV mendapatkan angka positif atau sebanyak 26 minggu, sedangkan 10 minggu mendapatkan nilai negatif. Dimana, angka negatif menandakan pekerjaan mengalami keterlambatan dan biaya yang dikeluarkan lebih dari anggaran yang direncanakan, sebaliknya jika mendapatkan angka positif maka dapat dikatakan pekerjaan proyek lebih cepat dari jadwal rencana dan biaya yang di gunakan dibawah anggaran rencana. Nilai SV terendah sebesar Rp. -1.597.428.965,52 pada minggu ke-18, sedangkan nilai tertinggi sebesar Rp. 3.605.723.351,97 pada minggu ke- 26. Untuk nilai CV terendah sebesar Rp. -276.497.332,81 pada minggu ke-17, sedangkan nilai tertinggi sebesar Rp. 5.363.643.842,85 pada minggu ke- 35.
Analisis Manajemen Waktu Dan Biaya Menggunakan Metode Critical Path Method (CPM) Pada Proyek Gedung Rumah Hunian : (Studi Kasus Pembangunan Rumah 2 Lantai) Pabidang, Wilson; Safari, Athiah; Syara, Elfiyusriningsi
BINER : Jurnal Ilmu Komputer, Teknik dan Multimedia Vol. 3 No. 3 (2025): BINER : Jurnal Ilmu Komputer, Teknik dan Multimedia
Publisher : CV. Shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Time management is an essential factor in the success of construction projects, as delays often lead to financial losses and reduced quality of work. Therefore, an appropriate method is needed for effective planning and control. One method that can be applied is the Critical Path Method (CPM), which is able to identify the critical path, project duration, and activities that must not be delayed. This study aims to analyze project time efficiency using CPM and to calculate direct costs based on the work volume derived from construction drawings using the Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP). The data used include the project schedule, activity durations, task dependencies, and work volumes. The analysis results show that the total project duration is 178 days, with the critical path consisting of mobilization, bowplank installation, earthwork, foundation, lean concrete, main structure, roofing, finishing, and final cleaning. All critical activities have no available float, meaning that any delay in one activity will affect the overall project duration. The direct project cost calculated using AHSP is Rp 1,478,634,218. Thus, the application of CPM proves useful in identifying critical activities, optimizing project scheduling, and providing a basis for decision-making to minimize delays in project implementation.