Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Formulasi Dan Evaluasi Gel Ekstrak Kulit Nanas Madu (Ananas comosus L. Merr) Dengan Variasi Konsentrasi HPMC Sebagai Gelling Agent Mersita, Meri; Endriyatno, Nur Cholis
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 6 No. 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v6i1.425

Abstract

Ekstrak kulit nanas madu (Ananas comosus L. Merr) dengan konsentrasi 9% memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap Staphylococus aureus karena mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan saponin. Bakteri Staphylococus aureus memiliki peran dalam memperparah jerawat pada kulit. Untuk memanfaatkan ekstrak kulit nanas madu maka perlu dilakukan formulasi berupa sediaan gel. Sediaan tersebut dipilih karena merupakan sediaan stabil, bersifat dingin, memiliki sifat yang lunak, lembut, mudah dioleskan, dan tidak meninggalkan  lapisan berminyak pada permukaan kulit. Dalam sediaan gel, gelling agent memiliki peran dalam mempengaruhi karakteristik gel yang terbentuk. Salah satu gelling agent yang sering digunakan  adalah HPMC. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memformulasi gel ekstrak kulit nanas madu dan untuk mengetahui pengaruh HPMC pada karakteristik gel yang terbentuk. Jenis penelitian berupa eksperimental, dibuat 3 formula gel dengan variasi konsentrasi HPMC masing-masing sebesar 2%, 4%, dan 6%. Gel dievaluasi dengan beberapa parameter seperti organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, iritasi kulit, stabilitas, dan hedonik. Data dianalisis dengan SPSS (trial) One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan HPMC sebagai gelling agent berpengaruh pada pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas namun tidak berpengaruh pada uji fisik lainnya. HPMC dengan konsentrasi 4% menghasilkan sediaan dengan evaluasi gel terbaik.   ABSTRACTThe extract of honey pineapple peel (Ananas comosus L. Merr) at a concentration of 9% has antibacterial activity against Staphylococcus aureus due to its content of flavonoids, tannins, and saponins. Staphylococcus aureus bacteria play a role in exacerbating acne on the skin. To utilize the honey pineapple peel extract, it is necessary to formulate it into a gel preparation. This form was chosen because it is stable, cooling, soft, smooth, easy to apply, and does not leave an oily layer on the skin surface. In a gel formulation, the gelling agent plays a role in influencing the characteristics of the formed gel. One commonly used gelling agent is HPMC. This study aims to formulate a gel with honey pineapple peel extract and to assess the impact of HPMC on the characteristics of the formed gel. The research is experimental, with three gel formulas formulated using varying concentrations of HPMC: 2%, 4%, and 6%. The gels were evaluated based on several parameters including organoleptic properties, homogeneity, pH, spreadability, adhesion, viscosity, skin irritation, stability, and hedonic testing. Data were analyzed using SPSS (trial) One Way Anova with a confidence level of 95%. The results showed that the use of HPMC as a gelling agent affected pH, spreadability, adhesion, and viscosity but did not affect other physical tests. HPMC at a concentration of 4% produced the best evaluated gel formulation.
Penyuluhan DAGUSIBU Obat di Desa Pait Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan Endriyatno, Nur Cholis; Afiani, Tia; Azimah, Nailis Syahidatul; Sugiarti, Lilis; Kartikasari, Ayu Andini; Mersita, Meri
DARMADIKSANI Vol 2 No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i2.1951

Abstract

ABSTRAK Pengabdian pada masyarakat adalah bagian dari implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi untuk memberikan informasi yang dapat digunakan oleh suatu kelompok masyarakat. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan sebuah edukasi serta pemahaman kepada masyarakat di desa Pait mengenai bagaimana pengelolaan obat yang baik dan benar. Pengabdian ini diakukan menggunakan metode penyuluhan dalam bentuk penyampaian informasi berupa materi kepada kelompok sasaran pengabdian. Hasil dari pelaksanaan pengabdian ini diantaranya dapat dijelaskan bahwa kegiatan pengabdian dilakukan dengan penyuluhan secara langsung kepada kelompok sasaran yang dilakukan secara luring dengan tujuan supaya kelompok sasaran pengabdian dapat teredukasi. Setelah kegiatan penyuluhan dengan tujuan kelompok sasaran pengabdian dapat mengetahui bagaimana cara mendapatkan obat, menggunakan obat, menyimpan obat, dan membuang obat secara baik dan benar dengan metode DApat, GUnakan, SImpan, dan BUang yang disingkat DAGUSIBU. Dari hasil diskusi dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, para peserta pengabdian merasa lebih paham mengenai DAGUSIBU dibandingkan sebelum ada kegiatan pengabdian ini. Selain itu, peserta juga berpendapat bahwa materi yang disampaikan sangat menarik, mudah difahami, bermanfaat, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat disana. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah bahwa secara garis besar masyarakat sasaran kegiatan pengabdian ini mayoritas lebih mengetahui, tertarik dan mampu memahami tentang bagaimana penggunaan obat dengan baik dan benar. ABSTRACT This community service program (CS) is part of the implementation of "university values" that aims to provide information that can be used by the community group in Pait village. It aims at educating the community on how to get drugs, use drugs, store drugs, and dispose drugs properly and correctly using the DAGUSIBU method. It was conducted through direct offline counseling by delivering materials about the importance of understanding the correct and proper use of drugs to the village community. The results show that the participants understood about the DAGUSIBU method more than before this service activity had been conducted. In addition, participants also thought that the material presented was very interesting, easy to understand, useful, and in accordance with the needs of the community there. The conclusion is in general the target community of this CS are more knowledgeable, interested, and able to understand about how to use drugs properly and correctly.
Penyuluhan DAGUSIBU Obat di Desa Pait Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan Endriyatno, Nur Cholis; Afiani, Tia; Azimah, Nailis Syahidatul; Sugiarti, Lilis; Kartikasari, Ayu Andini; Mersita, Meri
DARMADIKSANI Vol 2 No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i2.1951

Abstract

ABSTRAK Pengabdian pada masyarakat adalah bagian dari implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi untuk memberikan informasi yang dapat digunakan oleh suatu kelompok masyarakat. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan sebuah edukasi serta pemahaman kepada masyarakat di desa Pait mengenai bagaimana pengelolaan obat yang baik dan benar. Pengabdian ini diakukan menggunakan metode penyuluhan dalam bentuk penyampaian informasi berupa materi kepada kelompok sasaran pengabdian. Hasil dari pelaksanaan pengabdian ini diantaranya dapat dijelaskan bahwa kegiatan pengabdian dilakukan dengan penyuluhan secara langsung kepada kelompok sasaran yang dilakukan secara luring dengan tujuan supaya kelompok sasaran pengabdian dapat teredukasi. Setelah kegiatan penyuluhan dengan tujuan kelompok sasaran pengabdian dapat mengetahui bagaimana cara mendapatkan obat, menggunakan obat, menyimpan obat, dan membuang obat secara baik dan benar dengan metode DApat, GUnakan, SImpan, dan BUang yang disingkat DAGUSIBU. Dari hasil diskusi dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, para peserta pengabdian merasa lebih paham mengenai DAGUSIBU dibandingkan sebelum ada kegiatan pengabdian ini. Selain itu, peserta juga berpendapat bahwa materi yang disampaikan sangat menarik, mudah difahami, bermanfaat, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat disana. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah bahwa secara garis besar masyarakat sasaran kegiatan pengabdian ini mayoritas lebih mengetahui, tertarik dan mampu memahami tentang bagaimana penggunaan obat dengan baik dan benar. ABSTRACT This community service program (CS) is part of the implementation of "university values" that aims to provide information that can be used by the community group in Pait village. It aims at educating the community on how to get drugs, use drugs, store drugs, and dispose drugs properly and correctly using the DAGUSIBU method. It was conducted through direct offline counseling by delivering materials about the importance of understanding the correct and proper use of drugs to the village community. The results show that the participants understood about the DAGUSIBU method more than before this service activity had been conducted. In addition, participants also thought that the material presented was very interesting, easy to understand, useful, and in accordance with the needs of the community there. The conclusion is in general the target community of this CS are more knowledgeable, interested, and able to understand about how to use drugs properly and correctly.